Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976, Legenda Timnas Indonesia yang Inspiratif
Pria kelahiran Magelang ini dianggap sebagai salah satu pesepak bola terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.
Pria kelahiran Magelang ini dianggap sebagai salah satu pesepak bola terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.
Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976, Legenda Timnas Indonesia yang Inspiratif
Kurniawan Dwi Yulianto adalah seorang mantan pesepak bola Indonesia.
Pria kelahiran Magelang ini dianggap sebagai salah satu pesepak bola terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.
Biasa bermain sebagai striker, Kurniawan adalah salah satu dari sedikit pemain Indonesia yang pernah bermain di Eropa.
-
Apa posisi Kurniawan Dwi Yulianto saat bermain di Liga Indonesia? Ia pun menjadi striker tajam dan menduduki top skor sementara pada musim 1997/1998.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto bermain di tim remaja Sampdoria? Ia bermain di posisi sebagai striker yang sempat merumput bersama tim remaja Sampdoria (salah satu klub Italia) tahun 1995, lalu pindah ke FC Luzern di Swiss agar mendapatkan jam terbang untuk mematangkan kemampuannya.
-
Bagaimana kegiatan olahraga bersama yang diikuti peserta Rakor APEKSI Komwil V Kalimantan di Tarakan? Kegiatan yang diikuti peserta Rakor APEKSI Komwil V Kalimantan meliputi, olahraga bersama dan juga penanaman pohon. Adapun kegiatan olahraga bersama dilangsungkan dengan sepeda santai menyusuri sepanjang Jalan Mulawarman hingga Jalan Yos Sudarso, hingga fnish di Taman Berlabuh.
-
Kapan Rampak Kendang dimainkan? Senggakan ini biasanya keluar spontan sesuai tempo yang dimainkan dan pola ketukan yang dibunyikan.
-
Kapan Pratama Arhan mulai bermain sepak bola? Karier sepak bolanya dimulai saat ia masuk ke Sekolah Sepak Bola (SSB) Putra Mustika Blora pada kelas 3 SD.
-
Bagaimana orang Yunani kuno menikmati pertandingan olahraga? Tidak hanya pertandingan olahraga, Olimpiade disertai dengan upacara dan ritual korban.
Pada awal kariernya dia sempat bermain di tim remaja Sampdoria sebelum kemudian pindah ke FC Luzern di Swiss.
Pada hari ini, 13 Juli pada tahun 1976 lalu Kurniawan Dwi Yulianto dilahirkan di Magelang. Lebih jelasnya, berikut profil singkat Kurniawan Dwi Yulianto:
Karier Kurniawan Dwi Yulianto
Pemain yang akrab dipanggil "Ade" dan juga sering dijuluki "Kurus" karena posturnya yang kecil ini lalu kembali ke Indonesia dan bermain di Liga Indonesia dan bermain dengan beberapa tim: PSM Makassar, PSPS Pekanbaru, PS Pelita Bakrie, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta , Persitara Jakarta Utara, Persela Lamongan,hingga PSMS Medan.
Antara Desember 2005 hingga Mei 2006, Kurniawan memperkuat Sarawak FC di Malaysia.Karier Kurniawan pernah melorot akibat masalah di luar lapangan pada sekitar akhir 1990-an, namun dia kemudian bangkit dan kembali memperoleh karier sepak bola yang sukses.
Kurniawan menjadi salah satu pemain dengan penampilan terbanyak dalam timnas sepak bola Indonesia (60 penampilan) dan juga pencetak gol terbanyak kedua dalam timnas (33 gol) setelah Bambang Pamungkas (34 gol).
Puncak Karier Kurniawan Dwi Yulianto
Meski popularitasnya berasal dari prestasinya di Eropa dan Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto paling produktif ketika bermain di Malaysia untuk Sarawak FA pada musim 2005-206 dengan 29 gol dalam 31 penampilan.
Ketika dia bergabung, Sarawak bermain di Liga Premier Malaysia, divisi kedua sepak bola Malaysia. Gol-golnya membantu klub tersebut meraih promosi dan berkompetisi di Liga Super Malaysia 2006.
Dengan 33 gol dalam 59 penampilan untuk tim senior, Kurniawan telah mengumpulkan lebih banyak caps dan gol daripada pemain Indonesia lainnya, kecuali Bambang Pamungkas yang juga bermain di Malaysia ketika Kurniawan berada di sana. Tiga gol pertamanya dicetak melawan Kamboja dalam kemenangan 10-0 di SEA Games 1995 di Thailand.
Pensiun dan Berkarier Sebagai Pelatih Sepak Bola
Pada tahun 2013, Kurniawan pensiun menjadi pemain sepak bola.
Tahun 2018, legenda timnas Indonesia ini sempat dipanggil di kursi kepelatihan Timnas Indonesia sebagai asisten pelatih. Setahun sesudahnya, ia juga menukangi Timnas Indonesia U-23 sebagai asisten pelatih.
Kemudian pada tahun 2021, ia mendapatkan tawaran untuk menjadi pelatih utama di salah satu tim Malaysia yaitu Sabah FC dan meneken kontrak selama satu musim.
Sampai saat ini Ade masih menjadi asisten pelatih di Como 1907 yang juga dimiliki oleh Hartono Bersaudara.
Sepanjang kariernya di dunia sepak bola, baik menjadi pemain maupun pelatih, Kurniawan telah memberi kontribusi besar bagi Indonesia.
Sampai saat ini, pria kelahiran Magelang ini tetap menjadi inspirasi bagi para pemain sepak bola muda Indonesia.
- Analisa Legenda Timnas Kurniawan Dwi Yulianto soal Pertandingan Indonesia Vs Jepang
- Deretan Julukan Nyeleneh Bintang Timnas Indonesia, Panggilan Mees Hilgers Bikin Full Senyum
- Legenda Timnas Indonesia Bocorkan Rahasia Lahirkan Pemain Berbakat seperti Rizky Ridho hingga Marselino
- Mengenang Sosok Abdul Kadir, "Si Kancil" Andalan Timnas Indonesia yang Mulai Terlupakan