Kesawan City Walk Disebut Bentuk Ekosistem Ekonomi Baru di Medan, Ini Alasannya
Kesawan City Walk (KCW) di daerah Kesawan, Kota Medan, disebut membentuk ekosistem ekonomi baru di kota tersebut lantaran menjadi pusat dari berbagai kegiatan masyarakat, tak hanya pusat kuliner dan wisata heritage, namun juga wadah untuk menampilkan pertunjukkan seni dan budaya oleh masyarakat.
Pemerintah Kota (Pemkot) Medan terus berupaya menghidupkan kembali roda perekonomian masyarakat, khususnya UMKM, yang sempat mandek akibat pandemi Covid-19, yang dua tahun ini melanda. Salah satunya dengan membuka Kesawan City Walk (KCW) yang ada di daerah Kesawan.
KCW ini dibuka dengan tujuan membantu para UMKM untuk bangkit, sekaligus membangun pariwisata di Kota Medan, khususnya sektor kuliner, dengan turut menonjolkan wisata heritage yang ada di Kesawan.
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Apa yang dilakukan mahasiswa UGM dalam KKN mereka di Sulawesi Barat? Mahasiswa adalah agen perubahan. Tak sedikit mahasiswa yang melakukan inovasi untuk memberikan perubahan di tengah masyarakat. Bentuk inovasi itu bisa dilakukan melalui berbagai cara, salah satunya saat program Kuliah Kerja Nyata atau KKN. Melalui program KKN, Mahasiswa Universitas Gadjah Mada bakal memasang teknologi pemanen air hujan, tepatnya di Pulau Karampuang, Mamuju, Sulawesi Barat.
-
Siapa saja yang terlibat dalam UMKM? Usaha ini dijalankan oleh perorangan, keluarga, atau kelompok kecil yang memiliki modal terbatas dan dikelola secara mandiri.
-
Apa yang ditemukan di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Kota Medan? Kepolisian menemukan lima mayat di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Kota Medan usai menggeledah kampus swasta tersebut.
"Kita membuka kembali KCW untuk menjadikan Kota Medan sebagai market bagi para pelaku UMKM, karena yang menjadi persoalan mereka saat ini bagaimana memasarkan produknya. Jadi itu yang kita bantu agar mereka dapat bertahan dan berkembang,” kata Wali Kota Medan, Bobby Nasution, baru-baru ini.
Adanya KCW ini juga disebut bisa membentuk ekosistem ekonomi baru di Kota Medan. Hal ini lantaran KCW kini menjadi pusat dari berbagai kegiatan masyarakat, tak hanya pusat kuliner dan wisata heritage, namun juga wadah untuk menampilkan pertunjukkan seni dan budaya oleh masyarakat.
"Di samping itu, posisi strategis KCW dapat membentuk ekosistem ekonomi baru di Kota Medan. KCW ini merupakan solusi nyata Wali Kota dalam upaya pengembangan ekonomi sektor UMKM,” kata Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Kecil Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan, Anwar Syarif.
Melansir dari unggahan akun Instagram @prokopim_pemkomedan pada Minggu (12/12), berikut informasi selengkapnya.
Pusat Kuliner, Heritage dan Creative Belt
©2021 Merdeka.com
Anwar mengatakan, langkah strategis sebagai upaya untuk mewujudkan kawasan Kesawan sebagai ekosistem ekonomi baru Kota Medan dilihat dari aktivasi KCW menjadi Kesawan Creative Belt dan pemeliharaan serta rekonstruksi kawasan Kesawan sebagai kawasan heritage sekaligus “The Kitchen of Asia”.
Kesawan Creative Belt sendiri merupakan wadah bagi pelaku UMKM kreatif untuk berkarya dan berkegiatan. Ada 4 fokus dalam Kesawan Creative Belt ini sehingga sekaligus bisa menjadi pusat kegiatan masyarakat.
“Untuk Kesawan Creative Belt terdiri dari 4 fokus yakni Creative Hub yang merupakan fokus pada penyediaan ruang bagi pelaku UMKM kreatif untuk berkarya dan berkegiatan. Lalu, Artisan Market yang merupakan produk pangan artisan dibuat dengan tradisi turun temurun, memakai bahan lokal dan dengan teknik manual untuk menjaga kualitasnya. Kemudian, Public Art yang merupakan penyediaan pameran karya seni di ruang public. Serta City Branding yang menjadikan kawasan Kesawan menjadi ikon baru Kota Medan,” jelasnya.
Akademisi Sebut KCW Beri Manfaat bagi Banyak Pihak
Instagram/@prokopim_pemkomedan ©2021 Merdeka.com
Sementara itu, akademisi Administrasi Bisnis Universitas Sumatera Utara (USU) Nicholas Marpaung juga setuju bahwa hadirnya KCW dinilai telah membentuk ekosistem baru di Kota Medan. KCW juga menjadi momentum bangkitnya perekonomian di Kota Medan yang sudah mulai tumbuh di masa pandemi Covid-19 meskipun belum 100 persen.
“Saya sangat setuju dan sepakat, melalui KCW dapat membentuk ekosistem ekonomi baru di Kota Medan sehingga harus diapresiasi, kapan lagi kalau tidak sekarang. Kita percaya Pemkot Medan tentunya sudah melakukan pertimbangan, baik faktor kesehatan, keamanan maupun lainnya. Ditambah lagi penyebaran Covid-19 terus melandai dan kondisi saat ini mulai hampir kembali normal,” ujar Nicholas.
Nicholas menambahkan, dengan program KCW, banyak yang mendapatkan manfaat, tidak hanya bagi pelaku usaha yang membuka lapak di kawasan tersebut, tapi juga orang-orang tidak terlibat langsung.