Kisah Pilu Orang Utan 'Hope' Diberondong Senapan Angin, Kritis Ditembus 74 Peluru
Hope ditemukan dengan kondisi tubuh penuh peluru, serta tangan dan kakinya penuh dengan luka sayatan. Induk orangutan yang berusia sekitar 30 tahun itu kritis usai diberondong peluru senapan angin oleh dua orang remaja asal Aceh.
Konflik antara manusia dengan satwa liar memang kerap terjadi di Sumatra, salah satunya karena perdagangan liar yang marak terjadi. Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, dunia internasional digegerkan dengan pemberitaan orang utan yang ditembak dengan 74 peluru.
Melansir dari Liputan6.com, tepatnya pada 17 Maret 2019, seekor orang utan, yang diberi nama Hope, ditemukan di daerah Subulussalam, Aceh bersama bayinya dalam keadaan memprihatinkan.
-
Kenapa orangutan induk itu diduga sakit? "Jadi, induk Orangutan yang kita amankan dan selamatkan ini, kecurigaannya punya penyakit," Ari menambahkan.
-
Bagaimana orangutan menunjukkan kecerdasannya? Para peneliti mengamati bagaimana orangutan dengan cekatan menggunakan alat improvisasi dari lingkungan sekitarnya dan membangun struktur serupa untuk mendapatkan perlindungan dari hujan. Tingkat adaptasi dan pemahaman 'mengapa' ini menjadi sorotan unik dari kecerdasan orangutan.
-
Bagaimana cara tim di lapangan mengevakuasi induk Orangutan? "Tim di lapangan berhasil evakuasi induknya hari Sabtu sekitar jam 9 pagi. Tapi anaknya, saat tim mengevakuasi, memisahkan diri dari induknya dan masuk cepat ke dalam hutan," kata Kepala BKSDA Kalimantan Timur, Ari Wibawanto, dikonfirmasi merdeka.com, Senin (25/9).
-
Kapan video orangutan kurus itu viral? Viral video 28 detik memperlihatkan dua Orangutan induk dan anaknya dalam keadaan kurus beredar sejak Rabu 20 September 2023 di grup WhatsApp maupun media sosial.
-
Kapan garis keturunan Gigantopithecus terpisah dari orangutan? Garis keturunan kera besar diketahui berpisah dari sepupunya itu sekitar 12 juta-10 juta tahun lalu, kata peneliti.
-
Bagaimana orang utan itu terlihat raksasa dalam video? Dalam beberapa sumber, video orang utan raksasa tersebut terkesan dibuat-buat dan efek dari sudut pengambilan gambar sehingga tampak raksasa.
Hope ditemukan dengan kondisi tubuh penuh peluru, serta tangan dan kakinya penuh dengan luka sayatan. Induk orang utan yang berusia sekitar 30 tahun itu kritis usai diberondong peluru senapan angin oleh dua orang remaja asal Aceh.
Kisah Hope dan masa-masa pemulihannya menjadi sorotan dunia. Selain luka tembak, orang utan itu mengalami patah tulang yang serius di tangan dan kakinya. Hope diselamatkan oleh Yayasan Ekosistem Lestari-Sumatran Orangutan Conservasion Programme (YEL-SOCP), berikut kisah selengkapnya.
Perjuangan Mengeluarkan 74 Peluru di Tubuh
Sumber: Sumatran Orangutan Conservasion Programme ©2020 Merdeka.com
Saat menjalani perawatan, gambar-gambar X-ray menunjukkan tubuh Hope penuh dengan peluru senapan angin. Namun, hanya tujuh peluru yang berhasil dikeluarkan. Saat itu, dokter berangsur-angsur memulihkan luka-lukanya dengan memprioritaskan anggota badan dan tulang selangka yang retak untuk menghindari risiko infeksi.
Sementara 67 peluru lainnya dikeluarkan dalam operasi-operasi selanjutnya. Meski begitu, enam peluru yang mengenai matanya telah membuatnya buta. Hope tidak akan pernah bisa kembali ke alam liar.
Hope membutuhkan perawatan untuk waktu yang lama, begitu juga dengan masa pemulihannya.
Berbagai Operasi Dilakukan
Sumber: Sumatran Orangutan Conservasion Programme ©2020 Merdeka.com
Tak hanya tindakan upaya untuk mengeluarkan puluhan peluru dari tubuhnya, berbagai operasi pun dilakukan untuk menyelamatkan hidup Hope.
Melansir dari kitabisa, setelah ditemukan dalam keadaan terluka parah, Hope kemudian langsung diobati dan dirawat di Klinik Orangutan SOCP. Berdasarkan pemeriksaan tim medis SOCP dan dokter ahli bedah tulang dan saraf, Hope harus segera melakukan tindakan operasi.
Operasi tersebut tidak hanya memperbaiki tulang bahu yang patah, tetapi juga untuk menangani infeksi lokal yang terjadi pada asi sacc atau kantung udara akibat patahan tulang yang menembus air sacc.
Tindakan juga dilakukan untuk mengatasi kerusakan pada organ dalam dengan operasi pengeluaran bola mata kiri, sedangkan untuk mata kanannya memang sudah rusak diakibatkan tembakan senapan angin.
Bayi Hope Akhirnya Mati
Sumber: Sumatran Orangutan Conservasion Programme ©2020 Merdeka.com
Melansir dari leuserconservation, saat kejadian, Hope pertama kali ditemukan oleh penduduk desa. Mereka melihat orang utan itu terluka parah di bawah pohon nangka. Menurut laporan setempat, Hope ditemukan bersama dengan bayinya yang saat itu baru berumur satu bulan.
Saat ditemukan, bayi Hope tidak mengalami cedera apa pun. Namun pada saat perjalanan menuju pusat karantina bayi Hope mati akibat kekurangan gizi lantaran tidak bisa mendapatkan ASI karena Hope sedang mendapatkan penanganan.
Kematian sang bayi juga mempengaruhi masa-masa pemulihan Hope. Masa rehabilitasinya berjalanan lebih lama karena Ia kehilangan bayinya ketika masih menyusui.
Dua remaja asal Aceh berusia 16 dan 17 tahun yang menjadi tersangka dalam kasus penyiksaan Hope, hanya dikenai sanksi yang yang relatif ringan karena keduanya masih di bawah umur.