Kerabat Dekat Bigfoot Akhirnya Ditemukan, Dulu Ada di Asia Tenggara
Makhluk mistis dan misterius Bigfoot dikenal sebagai sosok legenda.
Makhluk mistis dan misterius Bigfoot dikenal sebagai sosok legenda.
Spesies Kerabat Dekat Bigfoot Akhirnya Ditemukan, Dulu Ada di Asia Tenggara
Makhluk mistis dan misterius Bigfoot dikenal sebagai sosok legenda. Makhluk berbulu yang berjalan tegak dengan dua kaki berukuran dua kali orang dewasa itu dulunya pernah berkeliaran di hutan-hutan Asia Tenggara sebelum akhirnya punah ratusan ribu tahun silam.
-
Dimana orang utan raksasa itu ditemukan? Peristiwa tersebut diduga terjadi di daerah Kutai Timur, Kalimantan Timur.
-
Dimana orangutan ditemukan? Kerja keras tim BKSDA, dibantu pegiat Center for Orangutan Protection (COP) dan tim pihak perusahaan tambang, menemukan dua Orangutan Induk dan anaknya hari Jumat (22/9), di kawasan area tambang batu bara di Kilometer 35 Kampung 26 Kecamatan Kaubun, Kabupaten Kutai Timur.
-
Apa hewan purba yang ditemukan? Hewan purba ini merupakan spesies Dinocephalosaurus orientalis.
-
Fosil hewan purba apa yang ditemukan? Fosil tersebut diperkirakan sebagai spesies dari kelas cestoda, juga dikenal sebagai cacing pita.
-
Hewan purba apa yang ditemukan? Fosil tengkorak yang masih utuh itu ditemukan dalam endapan batu raksasa. Berkat penemuannya, ilmuwan berhasil mengidentifikasi spesies baru anjing laut.
-
Siapa yang menemukan fosil hewan purba? Ekspedisi untuk mengumpulkan fosil-fosil ini dilakukan pada tahun 2011 dan 2014 oleh para ilmuwan dari Zoological Society of London (ZSL).
Ilmuwan kini tengah menyelidiki di mana posisi makhluk itu dalam pohon silsilah keluarga primata setelah melakukan analisis protein dalam sebuah enamel gigi yang berusia hampir 2 juta tahun.
Gigantopithecus blacki atau kera besar dulunya mempunyai postur tinggi 3 meter dan berat 270 kilogram. Namun hewan berukuran besar itu fosilnya sangat sedikit dan sulit ditemukan. Temuan gigi dan rahangnya menyisakan banyak pertanyaan tentang bagaimana evolusi hewan ini dan seperti apa wujud mereka sebenarnya.
Analisis genetik dari fosil yang ada bisa memberikan informasi penting tentang hewan yang sudah lama punah itu. Tapi kondisi fosil yang hangat di wilayah geografis yang lembap, DNA biasanya lebih mudah rusak. Misalnya di Asia subtropis tempat Gigantopithecus hidup. DNA yang tersedia sebelumnya diperoleh dari fosil hewan yang usianya tidak lebih dari 10.000 tahun, kata penelitian yang diterbitkan di Jurnal Nature.
Namun para peneliti kini menerapkan metode baru untuk merekonstruksi pengurutan protein dari email gigi dan mereka mengujinya pada geraham Gigantopithecus yang berasal dari 1,9 juta tahun lalu. Peneliti kemudian membandingkan apa yang mereka temukan itu dengan basis data pengurutan protein yang berasal dari kera besar yang hidup saat ini."Yang kami amati adalah sejumlah perbedaan dari hasil pengurutan," kata penulis penelitian Enrico Cappelini, profesor rekanan di Universitas Copenhagen. "Kami berasumsi, makin sedikit perbedaannya maka kedua hewan itu makin dekat kekerabatannya," kata Capellini kepada Live Science.
Para peneliti menemukan Bigfoot bukanlah kerabat dekat manusia, seperti simpanse dan bonobo. Sebaliknya, hasil pengurutan protein Gigantopithecus itu lebih menyerupai orangutan modern. Garis keturunan kera besar diketahui berpisah dari sepupunya itu sekitar 12 juta-10 juta tahun lalu, kata peneliti.
Kesuksesan metode ini membuka kemungkinan untuk menyelidiki pengurutan protein dari hewan primata punah yang lain di daerah tropis.