Kabar Terbaru Pasca Erupsi Gunung Sinabung, Warga Diminta Tinggalkan Zona Merah
Masyarakat di sekitar Gunung Sinabung telah diimbau untuk meninggalkan zona merah, menyusul aktivitas Gunung Sinabung yang meningkat pasca erupsi pada Selasa (2/3).
Gunung Sinabungpada Selasa (2/3) kembali erupsi mengeluarkan awan panas dengan jarak luncuran mencapai 4.500 meter atau 4,5 kilometer ke arah tenggara. Terpantau juga tinggi kolom abu mencapai 5.000 meter atau 5 kilometer.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat, sepanjang tahun 2020 hingga 2021, erupsi Gunung Sinabung yang terjadi pada Selasa (2/3) kemarin merupakan yang tertinggi.
-
Kapan Gunung Semeru erupsi? "Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
-
Di mana letak Gunung Semeru yang mengalami erupsi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Ruang di Sulawesi Utara? Gunung Ruang yang berada di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara meletus pada Selasa (16/4) malam.
-
Kapan Gunung Tangkuban Perahu dikabarkan erupsi? Beredar sebuah video di media sosial Facebook yang mengandung narasi bahwa Gunung Tangkuban Perahu yang berada di Bandung, Jawa Barat, mengalami erupsi pada tanggal 11 Juni 2024 lalu.
-
Mengapa Gunung Sinabung dianggap suci? Berkaca dari kebiasaan Syekh Abdurahman, banyak masyarakat Islam dari tanah Karo yang mengeramatkan gunung ini dan dianggap sebagai tempat penyucian.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
Kepala Satgas Pemantau PVMBG Sinabung, Iing Kusnadi mengatakan, pada tahun 2020 silam terjadi pembentukan kubah lava di atas Gunung Sinabung. Volumenya sudah lebih dari 4 juta meter kubik.
Melansir dari Liputan6.com, berikut kabar terbaru terkait dampak erupsi Gunung Sinabung.
Tidak Ada Korban Jiwa
liputan6.com ©2021 Merdeka.com
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengatakan, sampai saat ini belum ada laporan terkait korban jiwa pasca erupsi kemarin. Namun, tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo masih terus melakukan patroli.
Warga Diminta Tinggalkan Zona Merah
liputan6.com ©2021 Merdeka.com
Untuk mengurangi dampak risiko yang bisa ditimbulkan dari aktivitas erupsi Gunung Sinabung, masyarakat telah diimbau untuk keluar dari zona merah Kawasan Rawan Bencana (KRB). Masyarakat juga dilarang beraktivitas di daerah zona merah dengan alasan keselamatan.
4 Kecamatan Terdampak Abu Vulkanik
liputan6.com ©2021 Merdeka.com
Menurut Data dari BPBD Kabupaten Karo, sudah 4 kecamatan yang terkena dampak dari abu vulkanik Gunung Sinabung. Rinciannya, Kecamatan Tiganderket sebanyak 17 Desa, Kutabuluh 8 desa, Tigabinanga 15 desa, dan Kecamatan Lau Baleng.
"Sampai saat ini laporan yang kita terima sudah empat kecamatan terdampak," ucap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Kabupaten Karo, Natanail Perangin-angin.
30 Kali Muntahkan Lava Pijar
Sementara itu, hingga Rabu (3/3) dini hari, Gunung Sinabung tercatat di alat seismograf telah memuntahkan 30 kali lava pijar.
Lava pijar ini mengarah ke arah Timur Tenggara Sinabung, sejauh seribu meter, diikuti dengan intensitas kegempaan yang meningkat di sekitar kawah Sinabung.
Aktivitas yang cukup tinggi ini dampak dari erupsi sebelumnya dengan kolom abu tercatat setinggi lima ribu meter kemarin.