2 Tahun Mendatang, Indonesia Bakal Punya 2 Unicorn Baru
Ketua Asosiasi E-commerce Indonesia (iDEA), Ignatius Untung mengatakan potensi Indonesia untuk melahirkan unicorn baru masih besar.
Ketua Asosiasi E-commerce Indonesia (iDEA), Ignatius Untung mengatakan potensi Indonesia untuk melahirkan unicorn baru masih besar.
Peluang-peluang untuk menjadi perusahaan rintisan digital dengan valuasi USD 1 miliar masih terbuka lebar. Bahkan dia melihat dalam waktu 2 tahun mendatang, akan muncul unicorn baru.
-
Kenapa perusahaan startup di bidang teknologi dan informasi berbasis internet disebut unicorn? Dalam mitologi Yunani, unicorn adalah hewan langka mirip kuda yang memiliki tanduk di kepala. Kemudian istilah ini diambil untuk menggambarkan perusahaan startup dengan nilai valuasi yang mencapai 1 miliar dollar.
-
Apa ciri khas utama yang membedakan unicorn dari startup biasa? Salah satu ciri-ciri unicron adalah adanya inovasi bisnis.
-
Apa perbedaan utama antara e-commerce dan marketplace? Meskipun keduanya seringkali digunakan secara bergantian, namun sebenarnya ada perbedaan yang signifikan di antara keduanya.
-
Kenapa Jack Ma memulai bisnis e-commerce? Berkat kesabarannya, Ma bersama rekannya memberanikan diri untuk memulai bisnis di bidang e-commerce pada tahun 1999 silam.
-
Bagaimana Tally membangun brand lokalnya dan memasuki pasar e-commerce? Sejak ia berdiri, pada tahun 1997 barulah Tally fokus untuk membangun brand lokalnya dengan nama “Tally Underwear” dan mulai melakukan strategi ekspor ke seluruh Indonesia dan mancanegara dari Middle East, Singapore, Malaysia, dan Brunei. Hingga akhirnya di tahun 2019, seiring dengan kemajuan teknologi dan permintaan pasar, Tally semakin menyadari perlunya mengevaluasi dan menciptakan strategi baru untuk ke kemajuan bisnis ke depan, serta mengikuti tren dan perkembangan zaman dengan memasuki pasar e-commerce, salah satunya menggandeng platform e-commerce terbesar Indonesia, yakni Shopee.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
"Saya melihatnya dalam waktu 2 tahun bisa 2-3 akan muncul unicorn baru," ujar Untung saat ditanya awak media usai acara konferensi pers Pasar iDEA di Jakarta, Selasa (19/2).
Dilanjutkannya, potensi itu bisa datang dari perusahaan-perusahaan dompet digital atau payment gateway yang belakangan ini kerap digunakan masyarakat dan perusahaan tiket online.
"Misalnya fintech seperti e-wallet dan tiket online. Kalau tiket online kan kita tahu siapa yang sudah menjadi unicorn dan hanya pemain itu saja. Kemudian, saya melihat ramai itu e-wallet. Yang sudah besar OVO dan Go-Pay. Lalu yang sedang menyusul, T-Cash dan DANA. Saya rasa ini akan menarik," jelasnya.
Kendati begitu, untuk bisa menjadi unicorn tidak mudah. Terlebih saat ini market sudah penuh pemain. Hanya saja, memang masih ada potensi asal dapat memenuhi 3 hal.
"Pertama, transaksinya besar. Kedua, frekuensi transaksinya cukup sering. Kemudian yang terakhir, coverage konsumen cukup besar. Tiga hal itu setidaknya harus dipenuhi jika ingin menjadi unicorn," terang dia.
Sebagaimana diketahui, saat ini Indonesia memiliki 4 unicorn, yakni, Go-Jek, Tokopedia, Bukalapak, dan Traveloka. Jumlah unicorn yang dimiliki Indonesia paling banyak seAsia. Total ada 7 unicorn di Asia.
(mdk/faz)