4 Bukti bahwa Apple mumpuni jadi perusahaan kamera terbaik sejagat!

Orang memotret dengan smartphone karena iPhone

Di tiap perkembangan modelnya, iPhone selalu 'membesar' dalam segi ukuran. Dalam kuartal terakhir tahun 2016 di mana iPhone menjual smartphone terbanyak ketimbang merek lain, Tim Cook, sang CEO menyatakan bahwa iPhone 7 Plus menarik pembeli jauh lebih banyak ketimbang sebelumnya, meski iPhone 7 model biasa tetap lebih populer.

Apa hubungannya ukuran dan kamera? Ada hubungan yang sangat signifikan, karena makin besar ukuran layar, makin nyaman sebuah smartphone digunakan untuk 'mengutak-atik' kameranya. Permintaan yang tinggi akan hal kamera membuat Apple menjadikan bentang layar iPhone makin besar, meski hal tersebut digadang-gadang tak akan dilakukan mendiang Steve Jobs. Hal tersebut ditambang selama dua tahun terakhir tak akan perkembangan secara desain, yang memperlihatkan konsumen tentu lebih tertarik ke kameranya.

Uniknya, tahun 2010 lalu, iPhone 4 adalah kamera terpopuler yang digunakan di situs sharing foto Flickr. Tak bisa dipungkiri bahwa iPhone menjadi pionir penggunaan kamera smartphone secara luas. Ingatkah Anda di 2010 kita sudah melakukan selfie? Sepertinya belum se-tren sekarang. Saat tersebut fotografi yang dianggap layak hanya yang dihasilkan melalui DSLR.

Dual kamera iPhone 7 Plus punya kualitas layaknya DSLR

Memang sudah banyak pabrikan yang mengusung dual kamera sebelum iPhone 7. Namun banyak yang berkomentar bahwa digadang-gadang dual kamera terbaik dimilik iPhone 7. Yang berani membandingi iPhone 7 Plus secara spek baru ASUS ZenFone 3 Zoom saja.

Kamera dari iPhone 7 Plus memiliki 2 kali zoom optical yang berfungsi untuk 'ngezoom' tanpa tampak pecah sedikitpun. Mungkin fitur ini membuat iPhone 7 Plus terlihat mewah, namun tentu para pengguna tak seberapa memakainya. Fitur yang mungkin akan sangat disukai oleh pengguna iPhone 7 Plus adalah moda 'Portrait'.

Portrait mode adalah mode yang dapat memburamkan latar belakang foto potret Anda, yang akan memberi kesan 'depth of field' yang lebih dalam. Dalam istilah fotografi hal ini disebut 'bokeh.' Gagasan untuk mendapatkan bokeh di hanya sekedar kamera smartphone sendiri adalah hal yang cukup brilian.

Sebenarnya fitur ini jauh dari sempurna, karena hasil yang didapat tak seperti kita menggunakan DSLR atau mirrorless. Namun di kondisi pencahayaan yang bagus, foto potret Anda akan berubah jadi fenomenal.

Focal length 56mm dengan bukaan f 2.8 memang tak terlalu digolongkan dalam lensa portrait jika ini diterapkan di lensa DSLR. Namun ini adalah yang paling portrait jika dibandingkan dengan smartphone lain. Konsep kamera DSLR pun mampu diterapkan, dengan makin dekat kamera ke objek, latar belakang makin blur dan bokeh makin indah.

Kemampuan mengedit Video 4K secara mobile hanya dimiliki iPhone

Kemampuan iPhone dalam mengambil video beresolusi 4K, memang terbilang terlambat ketimbang smartphone lain yang jadi kompetitornya. Namun tak hanya jadi smartphone yang mampu mengambil video 4K dengan hasil terbaik dengan fitur stabilization terbaik, mulai dari seri iPhone 6s, iPhone adalah satu-satunya perangkat mobile yang menawarkan fitur edit video 4K langsung dari perangkatnya.

Melalui aplikasi bawaan iMovie, Anda bisa mengedit hingga 2 video 4K di iPhone Anda.

Mungkin ini adalah hal yang mengejutkan, namun tak satupun smartphone Android yang punya fitur atau mampu mengedit video 4K, meski kamera di perangkatnya sudah mendukung 4K.

Hal ini membuat pengguna Android yang ingin mengambil video 4K, tak bisa secara langsung memanfaatkannya untuk dibagi ke media sosial, karena harus ada proses pasca produksi untuk hasil yang lebih maksimal.

Apple ciptakan chipset terkuat di dunia hanya untuk kamera

Dilansir dari Phone Arena yang mengutip TechCrunch, dual kamera dari iPhone 7 adalah load paling berat dari chipset A10 yang diusung duo iPhone 7. Digadang-gadang, Apple tak hanya menjadikan chipset A10 lebih kuat hanya untuk segi performa, namun untuk kamera yang lebih canggih.

Salah satu fitur dari dual camera iPhone 7 Plus yakni twin capture, di mana secara otomatis dua gambar dari dua kamera akan dicampur untuk mendapatkan detil lebih tajam dan kualitas lebih baik, ternyata membutuhkan tenaga lebih yang harus didukung oleh chipset yang kuat. 

Begitu pula kesempurnaan dari Portrait mode yang memang 'kecurangan' software untuk memburamkan latar belakang layaknya foto dengan DSLR berlensa mahal, yang sangat bergantung pada kekuatan chipset.