Apple Kini Dianggap Bukan Lagi Perusahaan Paling Inovatif
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa Apple tidak menduduki peringkat sebagai perusahaan paling inovatif di dunia.
Menurut hasil penelitian Future Readiness Indicator (FRI) 2024 yang dikeluarkan oleh IMD Center for Future Readiness, Apple tidak lagi menjadi perusahaan yang paling inovatif di dunia saat ini.
Dalam laporan tersebut, Nvidia dinyatakan sebagai perusahaan paling inovatif di tahun 2024. Selain itu, Nvidia juga dianggap sebagai perusahaan yang paling siap untuk beradaptasi dengan perubahan zaman di masa depan.
-
Bagaimana Apple menghentikan produk lama? Meskipun perusahaan belum secara resmi mengonfirmasi perubahan ini, siklus produk Apple sering kali menonaktifkan model lama saat meluncurkan yang baru.
-
Apa penyebab iPhone bukan ponsel tercanggih? Apple hanya memberikan SoC terkuat tersebut pada iPhone seri Pro. Hal tersebut membuat masyarakat Tiongkok melihat bahwa iPhone bukanlah ponsel terbaik yang bisa dibeli saat ini.
-
Produk Apple apa yang mungkin dihentikan? Dengan dirilisnya perangkat baru yang lebih kuat ini, MacBook Pro saat ini yang dilengkapi dengan chip M3 mungkin akan dihentikan. Namun, Apple belum mengonfirmasi hal ini.
-
Mengapa Apple berhasil menjadi perusahaan besar? Kemampuannya untuk melihat jauh ke depan dan meyakinkan orang lain untuk mengikuti visinya adalah salah satu kunci suksesnya dalam membangun Apple. Tak heran bila kini Apple menjadi salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia.
-
Kapan Apple mengalahkan Samsung? Apple disebut-sebut telah mendominasi pengiriman ponsel pintar di seluruh dunia pada tahun 2023.
-
Bagaimana Apple merespon ketertinggalan di bidang AI? Apple pun telah menyusul langkah adopsi teknologi AI tersebut, seperti dengan mengakuisisi lebih dari 30 perusahaan rintisan AI sejak 2023. Namun, langkah Apple tersebut masih merupakan hal yang kecil.
Di posisi kedua terdapat Microsoft, diikuti oleh Meta, yang merupakan induk dari WhatsApp dan Facebook, yang menempati posisi ketiga. Sementara itu, Alphabet, yang merupakan induk dari Google, berada di peringkat keempat. Apple, yang berada di posisi kelima, mempertahankan posisinya yang sama seperti tahun lalu.
Berikut adalah sepuluh perusahaan paling inovatif menurut IMD FRI 2024, sebagaimana dikutip dari keterangannya pada Selasa (3/12):
- Nvidia
- Microsoft
- Meta
- Alphabet
- Apple
- Amazon
- AMD
- Qualcomm
- SAP
- Netflix
Dari berbagai indikator yang digunakan dalam survei ini, keberhasilan Nvidia, Microsoft, Meta, dan Alphabet dalam mengembangkan AI menjadi salah satu faktor utama yang mendorong kinerja tinggi perusahaan-perusahaan tersebut, dengan skor di atas 80. Sementara itu, Apple yang berada di posisi kelima harus puas dengan statusnya sebagai pemain di kelas menengah, karena skornya kurang dari 80, yaitu tepatnya 79,3.
Nvidia melakukan investasi besar di bidang kecerdasan buatan (AI)
Howard Yu, seorang Profesor Manajemen dan Inovasi di IMD serta Kepala Center for Future Readiness IMD, menjelaskan bahwa meskipun Nvidia mengalami kegagalan dengan chip pertamanya dan beralih dari bisnis konsol gim ke GPU, investasi yang dilakukan Nvidia di sektor AI akhirnya membuahkan hasil.
"Saat ini, Nvidia telah menjadi salah satu perusahaan paling bernilai di dunia, bahkan nilai kapitalisasi pasarnya telah melebihi Microsoft dan Apple" ungkapnya.
Untuk diketahui, langkah awal Nvidia dalam berinvestasi di AI dimulai dengan peluncuran Compute Unified Device Architecture (CUDA) pada tahun 2006. Perangkat ini dirancang untuk pemrograman yang meningkatkan kemampuan komputasi GPU. Dengan demikian, Nvidia juga mulai bereksperimen dalam bidang machine learning dan science computer.
Selanjutnya, Nvidia kembali menginvestasikan USD 10 miliar untuk pengembangan CUDA. Dengan langkah ini, GPU Nvidia telah menjadi alat penting dalam melatih model AI, menjadikan perusahaan tersebut sebagai salah satu pionir dalam revolusi AI yang sedang berlangsung.
Sementara itu, Meta, perusahaan teknologi yang berasal dari Amerika Serikat, terus memperkuat posisinya dengan melakukan investasi besar-besaran dalam kecerdasan buatan (AI) dan mengintegrasikannya ke dalam operasional bisnisnya.
Dengan memanfaatkan AI, Meta dapat meningkatkan efektivitas dalam bisnis iklan dan memperkuat algoritma konten di berbagai platform media sosial yang dimilikinya. Akibatnya, interaksi pengguna mengalami peningkatan yang signifikan, yang berdampak positif pada arus kas perusahaan.
Walaupun mengeluarkan dana yang cukup besar untuk investasi di bidang AI, Meta berhasil mencatat arus kas positif sebesar 28 persen. Hal ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menyeimbangkan antara pengeluaran dan pendapatan.
Strategi yang diterapkan ini menunjukkan bahwa AI dapat berperan penting dalam mengoptimalkan efisiensi operasional serta mendukung pertumbuhan jangka panjang perusahaan.
Perusahaan teknologi asal Asia tengah bersaing di pasar global
Selain perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, sejumlah perusahaan terkemuka dari Asia juga menunjukkan prestasi signifikan dalam inovasi dan pengembangan kecerdasan buatan (AI). Beberapa nama besar yang termasuk dalam daftar perusahaan teknologi terdepan adalah:
- TSMC (peringkat 12)
- Tencent (16)
- Samsung (20)
- Xiaomi (24)
- Alibaba (28)
- Baidu (29)
- Sony (32)
- Nintendo (39)
- JD.com (40)
Namun, sebagian besar perusahaan Asia tersebut mendapatkan skor di bawah 50 dalam penilaian kesiapan untuk menghadapi masa depan. Hanya TSMC yang berasal dari Taiwan yang berhasil meraih skor 55,9, sehingga menempatkannya sebagai perusahaan Asia dengan performa terbaik dalam daftar ini.