Dulu Tukang Cuci Piring Restoran, Kini Jadi Salah Satu Orang Terkaya Dunia dengan Harta Nyaris Rp2.000 Triliun
Kesuksesan Nvidia di pasar chip dan AI telah mengangkat kekayaan Jensen Huang hingga membawanya masuk dalam daftar 10 orang terkaya di dunia.
Jensen Huang, CEO sekaligus pendiri Nvidia resmi masuk dalam daftar orang terkaya di dunia. Melansir Forbes, per Oktober 2024 kekayaan bersihnya diperkirakan mencapai USD 124,1 miliar atau sekitar Rp1.940 triliun, sehingga menempatkannya di peringkat ke-10 dalam daftar miliarder dunia.
Lahir di Taiwan pada tahun 1963, Jensen Huang pindah ke Amerika Serikat pada usia 9 tahun. Saat berusia 15 tahun, dia bekerja sebagai pencuci piring di restoran Denny's. Itu merupakan pekerjaan pertama Huang.
Selanjutnya, Huang menempuh pendidikan di Oregon State University dan kemudian mendapatkan gelar master di bidang teknik elektro dari Stanford University. Hingga pada tahun 1993, Huang mendirikan Nvidia bersama dua rekannya, Chris Malachowsky dan Curtis Priem.
Di bawah kepemimpinannya, Nvidia telah bertransformasi menjadi pemimpin dalam industri semikonduktor, khususnya dalam pengembangan Graphics Processing Unit (GPU) yang digunakan dalam berbagai aplikasi, mulai dari gaming hingga kecerdasan buatan (AI). Huang juga dikenal sebagai inovator yang mendorong batas-batas teknologi, membawa Nvidia ke garis depan dalam revolusi AI.
Perusahaan ini awalnya fokus pada pengembangan kartu grafis untuk meningkatkan performa komputer dalam memainkan video game.
Namun, dalam beberapa dekade terakhir, Huang secara strategis mengarahkan Nvidia ke sektor-sektor lain seperti kecerdasan buatan dan kini menjadi tulang punggung pertumbuhan perusahaan.
Nvidia di Bawah Kepemimpinan Huang
Lonjakan kekayaan Huang sebagian besar disebabkan oleh meningkatnya permintaan akan teknologi AI, di mana Nvidia memainkan peran dalam menyediakan hardware dan software yang diperlukan.
Saham Nvidia telah mengalami kenaikan signifikan, mencerminkan kepercayaan investor terhadap perusahaan ini. Selain itu, kepemilikan saham pribadi Huang dalam perusahaan juga berkontribusi besar terhadap kekayaannya
Dalam perjalanan kariernya, Huang berhasil mengubah Nvidia dari sekadar produsen chip gaming menjadi pemain dominan di sektor teknologi AI dan chip komputer canggih.
Chip Nvidia kini digunakan dalam berbagai aplikasi AI, dari kendaraan otonom hingga pusat data besar yang membutuhkan daya komputasi tinggi.
Salah satu produk andalan dan unggulan Nvidia adalah GPU A100 dan H100. Produk tersebut telah menjadi elemen penting dalam pengembangan dan pelatihan model kecerdasan buatan generatif.
Transformasi Nvidia ke teknologi AI ini menjadi langkah yang tepat, terutama dengan meningkatnya permintaan global untuk solusi AI. Nvidia saat ini mendominasi pasar GPU dan chip AI, memberikan keunggulan kompetitif yang signifikan terhadap pesaingnya, termasuk Intel dan AMD. Hal ini sangat menguntungkan para pemegang saham, termasuk Huang yang memiliki saham besar di perusahaan tersebut.
Kesuksesan Nvidia di pasar chip dan AI telah mengangkat kekayaan Jensen Huang hingga membawanya masuk dalam daftar 10 orang terkaya di dunia.
Hingga saat ini Nvidia terus memperluas jangkauan teknologinya, termasuk dalam bidang kendaraan otonom, robotika, dan komputasi awan. Itu berpotensi meningkatkan nilai perusahaan dan secara tidak langsung kekayaan Huang di masa depan juga ikut melonjak.
Reporter Magang: Thalita Dewanty