Android adalah 'rumah' yang nyaman bagi malware
Menurut penelitian F-Secure, Android masih menjadi pemuncak untuk urusan minim keamanan.
Apabila menurut Appthority, aplikasi gratis untuk iOS rentan terhadap serangan, menurut F-Secure, Android adalah 'rumah' bagi mayoritas malware untuk perangkat mobile.
Boleh saja, Android menjadi raja untuk urusan operating system di dunia mobile, namun seperti kata pepatah, semakin tinggi pohon, maka semakin keras pula angin yang menerpanya.
Seperti dilansir Venture Beat (07/03), F-Secure melaporkan bahwa sekitar 79% perangkat Android sangat rentan terhadap serangan malware. Menjadi suatu yang cukup masuk akal karena dengan popularitasnya yang ada menjadikan banyak pencipta malware yang ingin 'melumpuhkan' operating system milik Google tersebut.
Sayangnya, F-Secure hanya menyebutkan persentasenya saja dan tidak mengatakan malware jenis apa saja serta dari mana asal virus-virus tersebut.
Dalam ini, urutan kedua diduduki oleh perangkat berbasis Symbian. Perangkat iOS seperti iPhone dan iPad justru menduduki peringkat ketiga.
So, seperti saran-saran sebelumnya, kenali dahulu aplikasi yang akan diunduh dan diinstal ke dalam perangkat Android sekaligus meneliti track record dari pengembangnya. Jangan sembarangan mengunduh aplikasi apabila tidak jelas asal-usulnya.
-
Apa yang lebih disukai pengguna Android dari iPhone? Selain harga yang lebih murah, banyak pengguna Android yang membeli iPhone untuk mendapat fitur-fitur eksklusif ponsel tersebut, seperti iMessage, FaceTime, AirPods, hingga bahkan kemampuan videografi ponsel iPhone yang baik.
-
Apa yang sering dibandingkan dari pengguna Android dan iPhone? Di tengah banyaknya pilihan, pengguna Android dan iPhone sering kali menjadi dua kelompok utama yang sering dibandingkan.
-
Kenapa Google meluncurkan pembaruan keamanan untuk Android? Google baru saja meluncurkan pembaruan keamanan pada bulan September, disertai peringatan bahwa sistem Android menghadapi ancaman.
-
Siapa yang banyak menggunakan Android di Indonesia? Lembaga Riset Digital Marketing (Emarketer), menyebutkan bahwa pengguna smartphone di Indonesia pada 2018 mencapai 100 juta orang. Sehingga Indonesia menjadi negara pengguna aktif smartphone terbesar keempat di dunia.
-
Kenapa Google memutuskan untuk menghentikan dukungan untuk Android Lollipop? Mengutif PhoneArena, Selasa (16/7), menghentikan dukungan untuk Android Lollipop akan memungkinkan para engineer Google untuk fokus pada versi sistem operasi yang lebih baru yang dapat menjalankan fitur-fitur yang masih digunakan hingga saat ini. Hal ini juga memungkinkan Google untuk berkonsentrasi pada peningkatan perangkat kerasnya yang lebih mumpuni.
-
Bagaimana tren perpindahan pengguna Android ke iPhone? Sejak tahun 2019, jumlah pengguna ponsel Android yang membeli atau mengganti ponselnya dengan iPhone relatif stabil. Pada periode 2019—2023, terdapat 11% hingga 19% pengguna Android yang pindah ke iPhone. Peningkatan perpindahan tertinggi terjadi di tahun 2022, sebelum pembelian menurun di tahun 2023.