APJII: Serangan malware tak berdampak pada pelanggan
Ketua Umum APJII, Sammy Pangerapan: Tidak ada dampak langsung ke pelanggan.
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyatakan serangan 3 jenis malware ke jaringan protokol Internet (IP) sejumlah perusahaan, ISP, instansi pemerintah, dan pertukaran Internet tidak mengganggu pelanggan.
"Dampak langsung ke pelanggan tidak ada, tapi malware yang ditanam ini bisa menjadi bot di server yang terinfeksi dan memicu serangan DDoS secara serentak ke satu target, Pentagon misalnya," ujar Ketua Umum APJII, Sammy Pangerapan, kepada merdeka.com, Kamis (13/6).
Namun, data APJII mengungkapkan belum pernah ada serangan cyber dari Indonesia ke luar negeri, yang ada adalah serangan ke pengguna wordpress dalam negeri, cracker menghapus web dan database di dalamnya, dan lainnya.
Hal senada diungkapkan Ahmad Alkazimy, Manajer Indonesian Computer Emergency Response Team (ID-CERT), bahwa serangan malware tersebut tak terasa di trafik INternet dan pelanggan tak terimbas apapun.
"Yang fatal, kalau penanam malware tersebut mengaktifkan bot atau zombie, sehingga bisa dipakai untuk menyerang server lainnya," ujarnya.
ID-CERT menemukan 3 jenis malware yang ditanamkan di jaringan protocol Internet dan telah menyerang 70.000 PC di seluruh Indonesia.
Malware dari jenis Drone, sality2, dan conficker.c ini berpotensi melakukan serangan DDoS (Distributed Denial of Service) maupun aktivitas lainnya, termasuk cyber crime.
Sampai 12 Juni 2013, malware tersebut telah menyerang 196 perusahaan (ISP dan non ISP), 27 institusi akademik/universitas, 13 instansi pemerintahan, dan 3 Internet eXchange (2 milik milik pemerintah dan 1 milik komunitas)
"Serangannya sangat cepat, dalam waktu kurang dari 24 jam sudah meningkat 2 kali lipat dari 30.535 pada 11 Juni menjadi 71.000 pada 12 Juni. Ancaman serangan ini jangka panjang, karena bila penanamnya mengaktifkan bot/zombie, maka akan mudah melancarkan serangan cyber," ujar Ahmad Alkazimy.
Baca juga:
3 Malware serang 70.000 PC di Indonesia
Peringatan bagi pengguna Android, ada trojan terbandel muncul
Trojan baru bisa lumpuhkan Android
Internet Explorer 10 ungguli 4 browser terkenal
'Penyakit' Android bikin Samsung keluarkan Knox?
-
Apa yang diteliti oleh APJII? Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis survei penetrasi internet Indonesia 2024. Hasil surveinya itu menunjukan jumlah pengguna internet mencapai 221 juta dari 278 juta jiwa penduduk negeri ini. Praktis, tingkat penetrasi pengguna internet di Indonesia telah mencapai 79.5 persen dari total populasi.
-
Dimana para penjahat siber menyembunyikan malware? Karena sebagian besar mod dan cheat didistribusikan di situs web pihak ketiga, penyerang menyamarkan malware dengan berpura-pura sebagai aplikasi ini.
-
Bagaimana Malware berhasil menyebar dan menyerang sistem Indodax? Meskipun engineer yang terlibat bukan engineer utama, dia tetap memiliki akses ke server. Akses inilah yang kemudian menjadi celah awal masuknya Malware yang menyebar pada sistem. Menurut Oscar, meski server yang diretas bukan server utama, Malware tersebut berhasil menyebar dan mengeksploitasi server yang lainnya.
-
Apa jenis malware yang menginfeksi aplikasi pinjaman tersebut? Dikenal sebagai aplikasi SpyLoan, aplikasi bermasalah ini banyak ditemukan di Google Play Store — dan beberapa juga ditemukan di App Store Apple.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Apa jenis malware yang menyerang situs Yayasan yang membantu anak disabilitas? Kasusnya adalah file korban diretas oleh malware bernama Mallox.