Apple Digugat Lantaran iPad Meledak
Apple digugat oleh sebuah pengelola apartemen New Jersey dan perusahaan asuransi.
Apple digugat oleh sebuah pengelola apartemen New Jersey dan perusahaan asuransi. Gugatan ini dilayangkan setelah sebuah iPad diduga meledak di sebuah dapur unit apartemen dan merenggut nyawa seorang penghuni.
Sebagaimana dikutip Softpedia, Kamis (27/6), insiden ini terjadi pada Februari 2017. Saat itu, seorang penghuni bernama Bradley Ireland terbunuh, dipercaya karena meledaknya sebuah iPad.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kenapa Jakarta semakin macet? Kemacetan di Jakarta dari waktu ke waktu semakin parah. Hingga kini, macet menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah provinsi DKI.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
Istri korban, Julia Ireland Meo sebelumnya sudah menggugat Apple pada awal tahun 2019. Julia Mengklaim, api tersebut disebabkan karena adanya "cacat pada iPad, khususnya pada bagian baterai tablet."
Kini, Union Management dan perusahaan asuransi Greater New York Mutual Insurance menggugat Apple dengan klaim yang sama.
Kedua pihak ini menuding, Apple telah merilis sebuah produk yang berbahaya dan tidak aman. Kurangnya peringatan memadai terhadap produk jadi alasan gugatan perusahaan asuransi tersebut.
Kedua perusahaan penggugat menginginkan agar raksasa teknologi itu membayar kerugian yang disebabkan karena meledaknya iPad.
"Apple harusnya tahu mengenai kecenderungan berbahaya dari baterai lithium dan penggunaannya dalam perangkat elektronik seperti tablet milik korban," demikian bunyi gugatan perusahaan asuransi kepada Apple.
Dengan kata lain, Apple harus membayar ganti rugi dari beban asuransi perusahaan dan kerugian pada apartemen yang terbakar.
"Penggugat menuntut ganti rugi untuk semua uang yang dibayarkan oleh Greater New York Mutual Insurance kepada Union Management, termasuk yang dapat dikurangkan berdasarkan polis asuransi, bunga, biaya pengacara, dan biaya gugatan," demikian tulisan dalam dokumen gugatan tersebut.
Seperti biasanya, ketika digugat, Apple tak mengeluarkan komentar apapun terkait dengan tudingan tersebut.
Kasus meledaknya produk milik Apple bukan hanya sekali. Sebelumnya tahun lalu, pemilik iPhone yang menjadi korban adalah seorang perempuan berusia 18 tahun asal Norfolk, Virginia, Amerika Serikat.
Dikutip dari WRAL, Sabtu (14/7/2018), peristiwa ini dialami oleh perempuan bernama Raele Manning-Moore. Dia dilaporkan menderita luka bakar di bagian lengan saat iPhone 7 miliknya tiba-tiba terbakar saat diisi daya.
Manning-Moore mengaku tak mengetahui secara pasti penyebab peristiwa itu terjadi, sebab saat sedang mengisi daya iPhone tersebut, dia tertidur.
"Api yang membakar itu yang membangunkanku, rasanya sangat menyakitkan," tuturnya.
Namun, ia menebak peristiwa itu terjadi karena saat tertidur ia menindih iPhone 7 miliknya dan membuat perangkat itu menjadi overheat.
Usai peristiwa tersebut, Manning-Moore segera membawa perangkat itu ke Apple Store. Staf yang menerima perangkat pun berjanji akan mengungkap penyebab masalah. Namun, selang dua minggu kemudian, belum ada jawaban dari pihak Apple.
Manning-Moore mengaku menggunakan charger bawaan perusahaan. Seperti diketahui, peristiwa semacam ini biasanya terjadi karena pengguna memakai charger pihak ketiga dan kerap tidak kompatibel dengan iPhone.
Luka bakar yang diderita Manning-Moore kini berangsung membaik, tapi ia masih mengingat jelas dengan peristiwa itu dan berharap tidak ada lagi kasus serupa.
"Saya berharap smartphone saya tidak pernah melukai lagi," tuturnya.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Agustin Setyo Wardani
(mdk/faz)