Asosiasi iklan tunjuk comScore jadi standar ukur audiens online
Saat ini belum ada alat ukur yang sama untuk mengevaluasi media periklanan
Lima asosiasi yang didukung oleh Badan Ekonomi Kreatif (BeKraf) akhirnya memilih comScore sebagai penyedia data yang akan menjadi standar pengukuran audiens online di Indonesia selama dua tahun ke depan.
Lima asosiasi tersebut di antaranya Association of Asia Pacific Advertising Media (AAPAM), Asosiasi Perusahaan Pengiklan Indonesia (APPINA), Indonesian Digital Association (IDA), Indonesian E-commerce Association (idEA), dan Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI). Kelimanya itu tergabung dalam Indonesian Digital Measurement Consortium dan mewakili sebagian besar ekosistem periklanan di Indonesia.
-
Siapa yang menguasai internet di Indonesia? “Ada peningkatan sebesar 1,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Muhammad Arif, Ketua Umum APJII. Menariknya, dari jumlah tersebut, pengguna internet didominasi oleh satu kelompok saja. Maksud dari kelompok ini adalah orang-orang dengan rentang usia tertentu yang “menguasai” jagad internet Tanah Air. Siapa mereka? Menurut survey itu, terdapat enam kelompok dengan rentang usia bermacam-macam. Dari kelompok generasi itu, Gen Z adalah orang-orang yang menguasai jagad internet di Indonesia.
-
Kenapa internet cepat penting? Internet yang cepat dapat membantu berbagai hal dalam hidup seseorang, mulai dari hal rekreasi hingga dalam bidang profesi.
-
Dimana internet pertama kali diakses di Indonesia? Perkembangan akses internet di Indonesia dimulai dengan kelahiran protokol IP pertama pada tahun 1988.
-
Apa yang mau dilakukan Menkominfo untuk meningkatkan kecepatan internet di Indonesia? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan pemerintah memberikan perhatian khusus mengenai kecepatan internet. Menurutnya, kecepatan internet Indonesia masih rendah dengan angka 24,9 Mbps. Angka itu bawah Philipina, Kamboja, dan Laos, menurutnya Indonesia hanya unggul dari Myanmar dan Timor Leste di kawasan Asia Tenggara.
-
Apa itu yang dimaksud dengan penetrasi internet? Penetrasi internet yang tinggi di negara-negara tersebut menunjukkan perkembangan teknologi dan aksesibilitas yang semakin meningkat, meskipun ada variasi dalam jumlah pengguna berdasarkan populasi total.
-
Apa saja yang membuat orang-orang di Indonesia susah akses internet? Berikut adalah negara-negara di dunia yang warganya belum terkoneksi internet: India: 683.707.000 jiwaChina: 336.416.000 jiwaPakistan: 131.801.000 jiwaNigeria: 123.428.000 jiwaEthiopia: 103.290.000 jiwaBangladesh: 96.473.000 jiwaIndonesia: 93.401.000 jiwaRepublik Demokratik Kongo: 75.612.000 jiwaTanzania: 46.600.000 jiwaUganda: 35.946.000 jiwa
"Selama beberapa tahun ini kami melihat pertumbuhan yang cukup baik bagi perusahaan periklanan digital di Indonesia, khususnya di perangkat bergerak. Namun hingga saat ini, industri ini masih dihadapkan dengan kompleksitas pengukuran yang membingungkan bagi pengiklan, agensi, dan pemilik media," ujar Ketua konsorsium Jerry Justianto saat acara konferensi pers di Jakarta, Senin (29/08).
Saat ini, ditambahkannya, belum ada alat ukur yang sama untuk mengevaluasi media periklanan sehingga validatas data juga tentunya diragukan. Imbasnya, sulit bagi industri untuk mencapai potensi optimalnya.
"Oleh sebab itu, kami sangat senang akhirnya berhasil menentukan acuan pengukuran ini setelah kerja keras bersama dari berbagai elemen industri dan ini pertama di Asia Pacific untuk asosiasi terkait periklanan bersatu," jelasnya.
Sebelumnya, comScore dan 2 kandidat lainnya telah mempresentasikan solusi masing-masing di hadapan komite penilai yang terdiri dari perwakilan masing-masing asosiasi. Penilaian dilakukan berdasarkan beberapa kriteria yakni kelengkapan data, kemampuan pembuatan laporan, tingkat pelayanan, dan juga biaya.
Selama beberapa bulan ke depan, comScore akan melakukan sosialisasi kepada para anggota kelima asosiasi yang bertujuan untuk mempercepat proses adopsi oleh seluruh elemen industri terkait. Komite juga kan melakukan pemantauan secara berkelanjutan terhadap kinerja comScore, untuk memastikan semua poin yang dicantumkan di dalam kontrak kerjasama terlaksana secara optimal.
comScore merupakan perusahaan pengukuran lintas platform asal Amerika Serikat yang beroperasi di 75 negara dan telah terdaftar di indeks teknologi NASDAQ. comScore menyediakan solusi pengukuran audiens yang mengakses situs online melalui komputer, tablet, dan telepon pintar lewat metodologi Unified Digital Measurement (UDM) yang menghitung kunjungan situs dan membantu pengiklan dan agensi untuk mengidentifikasi konten digital terbaik untuk meraih target audiens. Sementara, publisher mengandalkan comScore untuk memahami persaingan dan membuktikan bahwa asset digital mereka mampu meraih target audiens secara efektif.
"BeKraf mendukung penuh inisiatif swadaya hasil kolaborasi para pelaku bisnis digital yang tergabung dalam Indonesia Digital Measurement Consortium ini. Industri periklanan digital yang sarat akan kreativitas perlu memiliki standar acuan yang jelas untuk dapat berkembang secara optimal. Semoga ini menjadi langkah awal untuk inovasi yang berkesinambungan," terang Kepala BeKraf, Triawan Munaf.
(mdk/bbo)