Awas, informasi hoax beredar kencang di media sosial
Awas, informasi hoax beredar kencang di media sosial. Ada beberapa kegiatan yang mendorong viralnya informasi menyesatkan di media sosial. Salah satunya berasal dari kegiatan para buzzer. Itulah mengapa tak bisa ditepis jika ada informasi-informasi yang tidak sesuai dengan fakta yang muncul dari sosial media.
Di era yang serba digital seperti saat ini, tak bisa ditepis jika ada informasi-informasi yang tidak sesuai dengan fakta. Informasi-informasi itu umumnya didapatkan dari media sosial. Akun-akun yang tidak bertanggung jawab menyebarkan informasi salah yang seakan-akan fakta.
Hal itu dikatakan oleh Kasubdit IT & Cyber Crime, Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri, Himawan Bayu Aji.
-
Kata-kata lucu apa yang dibagikan di media sosial? Kata-Kata lucu yang dibagikan di medsos bisa menjadi hiburan bagi orang lain.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Bagaimana cara mengetahui kebenaran informasi yang beredar di media sosial? Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
-
Mengapa berita hoaks tentang Pegi dibebaskan dari tahanan polisi dibagikan di media sosial? Berita tersebut dibagikan oleh akun Facebook dengan nama Novita Erna Kreator, Uda Dedi, dan Pak Tri. Ketiga akun tersebut membagikan tangkapan layar sebuah video di Youtube berjudul “Duakui Salah Tangkap!! Egi Palsu Resmi Di Lepas, Hotman Paris & Ibu Putri Turun” yang diunggah oleh akun Media Populer.
-
Kata-kata apa yang sering ditemukan di media sosial? "Kata-kata hari ini adalah kalimat yang sering diucapkan di medsos. Biasanya orang yang mendapatkan pertanyaan ini akan mengungkapkan sebuah kalimat inspiratif yang memotivasi orang."
-
Apa yang diklaim oleh informasi yang viral di media sosial mengenai Pertalite? Viral di media sosial yang mengeklaim bahwa mulai 1 September 2024 Pertalite tidak dijual lagi di SPBU Pertamina. Berikut narasinya: "Mulai 1 September 2024 Pertalite tidak akan dijual lagi di SPBU Pertamina.Wacana soal bensin paling murah ini memang sudah mulai ramai sejak bulan lalu, mulai dari rencana dihapus sampai dibatasi."
"Akhir-akhir ini memang banyak di media sosial berkaitan dengan berita-berita yang perlu diteliti akurasi kebenarannya. Kita sebut dengan berita hoax," ujarnya saat ditemui awak media usai menjadi pembicara di salah satu event Indonesia Internet Expo & Summit (IIXS) 2016 di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (24/11).
Dilanjutkan Himawan, ada beberapa kegiatan yang mendorong viralnya informasi menyesatkan tersebut di media sosial. Salah satunya berasal dari kegiatan para buzzer. Padahal saat awal kemunculan buzzer, kegiatan yang dilakukan selalu membagikan berita-berita yang positif tentang kegiatan ekonomi dan sosial.
"Namun selama perkembangannya, banyak juga yang digunakan untuk hal-hal negatif. Kita sebutnya sebagai penyebaran berita-berita hoax," ungkapnya.
Banyaknya berita-berita yang cenderung menyesatkan di lini media sosial, juga menjadi pekerjaan rumah bersama. Menurutnya, hal yang paling utama adalah edukasi kepada masyarakat sebagai langkah awal.
"Antisipasinya adalah pertama edukasi, kita tidak bisa mencegah perkembangan teknologi informasi. Tapi harus bisa kita kendalikan, dalam artian tidak terjebak dengan sisi negatifnya tetapi dari sisi positif yaitu dengan edukasi," tuturnya.
"Kalau kita memahami informasi diharapkan kita bisa memilah mana yang berita hoax dan mana yang tidak. Kalau kita dapat berita dari salah satu sumber sebaiknya kita cek dengan sumber-sumber yang valid yakni media massa yang terdaftar di dewan pers," terangnya.
Dia pun mengakui jika perilaku masyarakat saat ini cenderung ketika berita yang didapatkan dari media sosial belum betul-betul diketahui kebenarannya, justru malah membagikannya lagi di media sosial sehingga turut menjadikan informasi itu viral.
"Seharusnya, kalau kita dapat berita harus dianalisa dulu itu berita benar atau tidak. Kalau berita ini benar, juga harus kita pikirkan lagi. Apa kita harus share dan kira-kira bermanfaat tidak kalau kita share kepada orang lain? Jika tidak, tak perlu dibagikan," jelasnya.
Baca juga:
Polisi deteksi lokasi pelaku penyebar hoax rush money di luar Jawa
Panglima TNI tegaskan kabar Habib Rizieq dianiaya Kostrad hoax
Hati-hati, sebar kabar hoax terancam penjara 6 tahun & denda Rp 1 M
Penyebar informasi hoax di media sosial terdeteksi Polri
Polda Kepri pastikan kerusuhan di Kota Batam hoax