Bahaya FinSpy, Malware yang Curi Informasi di Aplikasi Chat
Bahaya FinSpy, Malware yang Curi Informasi di Aplikasi Chat
Baru-baru ini dikenal sebuah malware baru yang menyerang iOS dan juga Android. Menurut para pakar di Kaspersky, malware ini akan memantau aktivitas di hampir seluruh layanan pesan populer, bahkan yang dienkripsi sekalipun.
Mengutip keterangan resmi Kaspersky mengutip Tekno Liputan6.com, FinSpy merupakan software pengawasan yang rekam jejaknya antara lain mencuri informasi dari LSM internasional, pemerintah, dan organisasi penegak hukum di seluruh dunia.
-
Kenapa malware Android menggunakan metode kompresi APK? Metode kompresi APK ini dilakukan untuk menghindari dekompilasi atau proses yang dijalankan sistem keamanan dan software antivirus untuk menandai kode yang dinilai mencurigakan.
-
Apa jenis malware yang menginfeksi aplikasi pinjaman tersebut? Dikenal sebagai aplikasi SpyLoan, aplikasi bermasalah ini banyak ditemukan di Google Play Store — dan beberapa juga ditemukan di App Store Apple.
-
Bagaimana cara malware Android menyamarkan diri dari keamanan dengan kompresi APK? Metode kompresi APK ini dilakukan untuk menghindari dekompilasi atau proses yang dijalankan sistem keamanan dan software antivirus untuk menandai kode yang dinilai mencurigakan.
-
Bagaimana Malware berhasil menyebar dan menyerang sistem Indodax? Meskipun engineer yang terlibat bukan engineer utama, dia tetap memiliki akses ke server. Akses inilah yang kemudian menjadi celah awal masuknya Malware yang menyebar pada sistem. Menurut Oscar, meski server yang diretas bukan server utama, Malware tersebut berhasil menyebar dan mengeksploitasi server yang lainnya.
-
Dimana para penjahat siber menyembunyikan malware? Karena sebagian besar mod dan cheat didistribusikan di situs web pihak ketiga, penyerang menyamarkan malware dengan berpura-pura sebagai aplikasi ini.
-
Apa itu metode kompresi APK yang digunakan malware Android? Malware Android bisa menyamarkan diri dari keamanan dengan kompresi APK. Parahnya, aplikasi berbahaya tersebut dapat menyembunyikan diri dari aplikasi antivirus terbaik.
Operator bisa menyesuaikan perilaku setiap implan FinSpy berbahaya menuju target atau kelompok tertentu.
Fungsi dasar malware ini mencakup pemantauan seperti geolokasi, seluruh pesan masuk dan keluar, kontak, media yang tersimpan dalam perangkat, bahkan dari layanan pesan populer seperti WhatsApp, Facebook Messenger, atau Viber. Seluruh data yang telah diekstrak ditransfer ke para penyerang melalui pesan SMS atau protokol HTTP.
Versi terbaru dari malware ini juga bisa mengawasi aplikasi pesan yang dianggap aman seperti Telegram, Signal, atau Threema. Bahkan, FinSpy juga mahir menutupi jejaknya.
Misalnya, malware iOS yang menargetkan iOS 11 dan versi lebih lama, sekarang dapat menyembunyikan tanda-tanda jailbreak.
Sementara versi Android berisi eksploit yang mampu memperoleh hak akses root, termasuk akses ke seluruh file pada perangkat yang tidak di-unroot.
Untuk dapat menginfeksi perangkat Android dan iOS, penyerang memerlukan akses fisik ke smartphone atau perangkat yang sudah di-jailbreak/ root sebelumnya.
Untuk smartphone yang sudah di-jailbreak/ root, ada tiga kemungkinan faktor infeksi, yakni pesan SMS, email, atau push notification.
Berdasarkan informasi Kaspersky, ada beberapa lusin perangkat seluler yang telah terinfeksi selama setahun terakhir.
"Pengembang di belakang FinSpy terus memantau pembaruan keamanan pada platform seluler dan cenderung memperbarui program berbahayanya agar mereka tidak diblokir oleh patch keamanan," kata peneliti keamanan Kaspersky Lab Alexey Firsh.
Tidak hanya itu, FinSpy juga mengikuti tren dan mengimplementasikan fungsionalitas dari aplikasi yang sedang populer.
Firsh juga menyebut, seberapapun perangkat terlindung, jika pernah di-root atau jailbreak, aktivitas mata-mata sangat mungkin untuk terjadi.
Cara Antisipasi Terjangkitnya FinSpy
- Jangan biarkan smartphone atau tablet tidak terkunci dan selalu pastikan tidak akan ada yang bisa melihat kode pin perangkat.
- Jangan melakukan jailbreak atau me-root perangkat karena itu membuat serangan pelaku kejahatan siber menjadi lebih mudah.
- Pastikan untuk selalu menginstal aplikasi dari toko resmi Google Play atau App Store.
- Jangan mengikuti tautan mencurigakan yang dikirimkan pada pengguna.
- Di pengaturan smartphone, lakukan blokir instalasi program dari sumber yang tidak dikenal.
- Hindari pengungkapan kata sandi smartphone kepada siapa pun.
- Jangan pernah menyimpan file atau aplikasi yang tidak dikenal dalam perangkat, karena bisa merusak privasi.
- Pakai solusi keamanan untuk smartphone.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Agustin Setyo Wardani
Baca juga:
Cara Antisipasi Malware yang Menyamar jadi WhatsApp Android
Tiongkok Disebut Paksa Install Malware ke Turis, Data Pribadi Terlacak
Selain Mengerikan, Game Horor Disebut-sebut Terinfeksi Malware
Kaspersky Lab Sebut Ancaman Serangan Web di Indonesia Meningkat Sepanjang Tahun 2018
Awas, Nonton Game of Thrones Bajakan Risiko Kena Malware!
Hati-Hati, Anti Virus Palsu Banyak Beredar di Google Play Store
Awas, Jumlah Serangan Mobile Malware Semakin Meningkat