BlackBerry OS7 mati, pelanggan minta kompensasi
"Bila dimatikan, pelanggan seharusnya mendapatkan kompensasi berupa penggantian handset BB10."
Sejumlah pelanggan BlackBerry mengaku bingung bila BlackBerry menghentikan dukungan pada BBOS 7. Seperti diketahui, sebagian besar penggunanya di Indonesia menggunakan BlackBerry jenis BBOS 7.
"Bila dimatikan, pelanggan seharusnya mendapatkan kompensasi berupa penggantian handset BB10, karena mereka pun sudah memberikan pemasukan yang besar bagi BlackBerry," tegas Sekjen Indonesia Telecommunication User Group (IDTUG) Muhammad Jumadi kepada merdeka.com, Minggu (5/1).
Menurut dia, pelanggan juga seharusnya mendapatkan kompensasi berupa bonus kuota internet bila nantinya dimigrasikan ke BB10 karena selama ini pelanggan BBOS7 menikmati tarif data yang murah dan flat setiap bulannya.
"Bila tiba-tiba penggunaan data nya berdasarkan kilobyte pemakaian, maka tarifnya bisa melonjak tiba-tiba, ini yang harus dipikirkan antara pihak BlackBerry dan operator," ujarnya.
Langkah vendor asal Kanada ini terbilang mengejutkan, karena selama ini, berdasarkan pemantauan merdeka.com, BlackBerry 10 kurang laku di pasaran karena sistem penarifannya berdasarkan model GPRS atau per kb. Dengan sistem penarifan seperti itu, tagihan pelanggan bisa melonjak drastis.
Pasalnya, dalam laporan kuartal terbaru beberapa waktu lalu, BlackBerry gagal menjual produk hingga USD 1,6 miliar (Rp 17 triliun). Kebanyakan produk yang tak terjual didominasi oleh produk BB10.
Berdasarkan catatan merdeka.com, sepanjang tahun lalu, BlackBerry hanya merilis satu produk BBOS7, yaitu Bold 9720.