BNI sebut aplikasi palsu internet bankingnya tak berbahaya
Pihak pengembang aplikasi itu memanfaatkan nama BNI terkait dengan iklan.
Corporate Secretary BNI, Suhardi Petrus, menjamin bahwa aplikasi palsu BNI Internet Banking yang beredar di Google Play Store, tidak akan membahayakan para nasabahnya. Hal itu, lantaran aplikasi tersebut hanya sekadar 'meminjam' nama BNI untuk mendongkrak jumlah pendownload semata tanpa memiliki akses masuk ke sistem internet banking BNI.
"Satu, aplikasi itu sebenernya tidak berbahaya. Pihak pengembang aplikasi itu memanfaatkan nama BNI terkait dengan iklan. Kan kalau didownload dia itu dapat uang tuh. Jadi itu sama sekali tidak berbahaya dan merugikan nasabah. Dan, aplikasi palsu itu tidak bisa masuk ke sistem BNI kita sehingga kami pastikan tidak bisa mengambil uang nasabah kami," ujarnya ketika dihubungi Merdeka.com melalui sambungan telepon, Sabtu (27/2).
-
Kenapa BNI menggandeng startup? Tak hanya itu, BNI juga menggandeng startup agar bisnis terus bertumbuh.
-
Kapan BNI meluncurkan hibank? Silvano melanjutkan, perseroan meluncurkan hibank sebagai solusi untuk menggarap sektor UMKM yang lebih dinamis.
-
Bagaimana BNI bertransformasi menjadi Bank Negara Indonesia 1946? Berdasarkan UU Nomor 17 tahun 1968, BNI resmi bertransformasi. BNI ditetapkan menjadi Bank Negara Indonesia 1946.
-
Bagaimana cara transaksi dengan menggunakan kartu kredit Indonesia dalam kerja sama BNI dan Bank Lampung? Kerja sama ditujukan untuk mendukung gerakan bangga buatan Indonesia (GBBI), dimana untuk seluruh transaksi dengan menggunakan KKI akan diproses melalui sistem pembayaran dalam negeri.
-
Bagaimana cara transfer uang dari BRI ke BRI lewat Internet Banking? Anda bisa melakukan transaksi pengiriman uang dengan mudah dan praktis melalui Internet Banking.
-
Bagaimana BNI menunjukkan komitmennya untuk menjadi bank global? BNI merupakan bank milik pemerintah yang mendapat mandat untuk menjadi bank global. Saat ini, BNI memiliki tujuh jaringan kantor terluas di luar negeri yang berkedudukan di pusat bisnis dan keuangan dunia antara lain Singapura, Hong Kong, Tokyo, New York, London, Seoul, dan Amsterdam.
Dirinya pun menyatakan, bahwa hingga saat ini pihaknya belum menemukan keluhan dari para pelanggannya. Meski begitu, mereka telah mengomunikasikan dengan pihak Google untuk menghapus aplikasi palsu yang merugikan nama BNI tersebut.
"Kami juga sudah minta ke Google untuk menghapus aplikasi tersebut. Kita sudah komunikasi minggu kemarin, cuma kan tidak mudah. Minggu depan kita minta untuk disegerakan menghapusnya. Selain itu, kami akan melakukan edukasi ke nasabah perihal aplikasi internet banking yang benar-benar milik BNI," tuturnya.
Sebelumnya, diberitakan muncul aplikasi internet banking palsu milik BNI yang tersebar di ranah media sosial dan aplikasi perpesanan. Saat hal itu ditelusuri lagi, memang benar khususnya di Google Playstore, ada empat aplikasi banking BNI. Aplikasi tersebut, BNI Mobile Banking, BNI SMS Banking, BNI Internet Banking, dan BNI EXPERIENCE.
Namun, dari keempat aplikasi tersebut, ada yang dicurigai bukan dari pengembang BNI sendiri. Kecurigaan itu muncul, lantaran pengembang aplikasi hanya tertera 'Internet banking LCC', yaitu pada aplikasi yang tertulis BNI Internet Banking.
Menurut pakar IT dari Infosec Consultan, Ruby Alamsyah, informasi yang tersebar di lini masa terkait informasi aplikasi internet banking BNI palsu, dibenarkan olehnya. Kata dia, sederhananya bisa dilihat dari pengembangnya.
"Simpelnya dilihat dari identitas developer-nya, kalau yang asli, email dari pengembangnya mengatasnamakan PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Sementara, kalau yang tidak tertulis Internet Banking LLC," ujarnya.
Baca juga:
Awas, ada aplikasi palsu internet banking BNI!
7 Aplikasi wajib anak hits 2016
Aplikasi ini buat siapa saja bisa terkenal
Morgan Freeman pandu navigasi Anda ke tujuan lewat Waze
Daftar usaha di Bandung kini bisa lewat aplikasi di gadget
Volvo ganti kunci mobil dengan smartphone