BringBackOurGirls dan Real Men Dont Buy Girls populer di Twitter
Hashtag #BringBackOurGirls dan foto selfie dengan tema Real Men Don't Buy Girls ramaikan Twitter.
Boko Haram adalah sebuah organisasi bernafaskan Islam yang ada di Nigeria. Dari tahun ke tahun Boko Haram melakukan serangkaian aksi yang mengakibatkan banyak nyawa melayang.
Baru-baru ini, tepatnya di bulan April 2014 lalu, Boko Haram juga dilaporkan telah menculik sekitar 234 pelajar wanita di Chibok, Nigeria. Para pelajar wanita itu kabarnya akan dijadikan kuli pengangkut barang, tukang masak, budak seks dan juga untuk dijual.
Di awal Mei 2014 ini, militansi jihad tersebut kembali melakukan penculikan beberapa gadis di sebuah desa di sebelah timur laut Nigeria.
Dikarenakan banyaknya kasus penculikan yang dilakukan oleh Boko Haram, maka muncullah sebuah kampanye yang berjudul "Bring Back Our Girls."
Tanpa disangka, kampanye tersebut menyebar dan meluas dengan cepat. Banyak pihak yang ikut mengkampanyekan hal itu dari berbagai negara.
Bahkan ketika seorang pengacara di Abuja bernama Ibrahim M Abdullahi membuat satu hashtag khusus di Twitter yaitu #bringbackourgirls, seperti yang dilansir oleh National Geographic (07/05), hashtag tersebut diikuti oleh lebih dari 1 juta pengguna Twitter dari seluruh dunia.
Walaupun tidak sampai menjadi trending topik dunia, namun hashtag ini terus bergerak dan bermunculan dari setiap detiknya. Dari orang biasa, selebritis bahkan ada pula pihak polisiti dari beberapa negara yang juga ikut meramaikan hashtag ini di Twitter.
Tercatat dalam sebuah penelitian singkat, Nigeria adalah negara dengan pengguna Twitter terbanyak yang menuliskan hashtag tersebut. Urutan kedua adalah Amerika Serikat dan di posisi ketiga adalah Inggris.
Selain hashtag #BringBackOurGirls, muncul pula tren selfie para pria yang mengabadikan foto diri mereka dengan memegang selembar kertas bertuliskan "Real Men Don't Buy Girls" atau "Lelaki Sejati Tidak Membeli Wanita."