Bukti BlackBerry masih hargai Indonesia
Kenapa BlackBerry Z10 lebih dahulu masuk ke Indonesia dibandingkan ke pasar Amerika Serikat?
BlackBerry Z10 akhirnya berlabuh di Amerika Serikat sejak dirilis akhir Januari lalu. Kenapa Amerika Serikat justru dapat kesempatan mencicipi perangkat tersebut setelah Indonesia?
Setelah merilisnya di bulan Januari lalu, beberapa negara menjadi tempat persinggahan pertama BlackBerry Z10. Dari beberapa tempat tersebut, India dan Indonesia termasuk salah satu dari negera-negara lain yang menjadi prioritas BlackBerry.
Mactrast (23/03) melansir bahwa akhirnya masyarakat Amerika Serikat kesampaian juga untuk dapat ikut menikmati produk baru dari perusahaan asal Kanada ini.
Dengan masuknya BlackBerry Z10 ke Amerika Serikat hampir di penghujung Maret ini menjadikan suatu pertanyaan. Apakah BlackBerry tidak begitu memperhitungkan pasar di negara Paman Sam tersebut dan lebih mementingkan pasar negara basis mereka?
Apabila dianalisis lebih mendalam, tidak sedikit dari perusahaan di Amerika Serikat baik yang swasta sampai yang di bawah naungan pemerintah terkesan tidak lagi ingin mensupport perangkat milik BlackBerry, beberapa bulan lalu.
Bahkan banyak retail yang tidak ingin lagi menjual produk BlackBerry karena banyak pengguna mobile di sebagian negara berkembang seperti di Eropa atau Amerika Serikat yang lebih condong ke perangkat berbasis iOS atau Android.
Sedangkan, seperti tidak mau tahu akan krisis Research In Motion (RIM), sebelum akhirnya kini berganti menjadi BlackBerry, masyarakat Indonesia masih banyak yang menikmati dan menjadikan perangkat satu itu sebagai salah satu gadget populer.
Tentu saja, mungkin, dengan pemandangan seperti itulah yang menjadikan BlackBerry berpikiran untuk lebih menggenjot pasar utamanya terlebih dahulu sebelum merambah pasar negara lain.
Seperti yang diketahui, Indonesia adalah salah satu dari 3 negara basis BlackBerry terbesar di dunia. BlackBerry juga memprioritaskan pemasaran Z10 ini di Indonesia pada awal Maret lebih dahulu sebelum akhirnya dipasarkan di Amerika Serikat.
Sekali lagi mungkin, ini adalah salah satu bentuk rasa cinta dan terima kasih BlackBerry ke Indonesia karena banyak masyarakatnya yang masih setia menggunakan produknya sampai saat ini di mana pengguna lain di banyak negara sudah tidak ingin lagi memakainya.
Baca juga:
Hands-On BlackBerry Z10
Acara peluncuran BlackBerry Z10 di Jakarta
Indosat mulai jual paket BlackBerry Z10
Axis juga tawarkan paket pembelian Blackberry Z10
XL tawarkan paket bundling BlackBerry Z10 tanpa uang muka
Telkomsel jual Blackberry Z10 hanya 6,5 juta saja
-
Mengapa Blackberry 5810 sukses di pasaran? Menawarkan keunggulan papan ketik fisik nan kuat dan push e-mail, tak butuh waktu lama, BB merajai pasar smartphone dunia bersama Nokia.
-
Apa yang dimaksud dengan ponsel lipat? Seperti namanya, ponsel lipat dapat diartikan sebagai ponsel cerdas yang memiliki layar yang dapat dilipat menjadi dua. Ini memungkinkan pengguna untuk memiliki perangkat dengan ukuran layar yang lebih besar namun tetap dapat dilipat menjadi ukuran yang lebih kecil dan portabel.
-
Mobil seperti apa yang dikendarai Cinta? Dalam sebuah unggahan Instagram, Cinta terlihat memukau saat mengendarai mobil atap terbuka berwarna merah, memancarkan aura berani dan kuat yang mengingatkan pada karakter Letty dari film FAST AND FURIOUS.
-
Bagaimana cara kerja ponsel lipat? Ponsel lipat bekerja dengan menggunakan teknologi layar fleksibel yang memungkinkan perangkat untuk dilipat tanpa merusak layar. Beberapa ponsel lipat memiliki dua layar terpisah yang terhubung oleh engsel, sementara yang lain memiliki layar tunggal yang dapat dilipat.
-
Apa saja jenis BBM yang diatur dalam aturan baru? Pemerintah segera merilis aturan baru mengenai penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite dan jenis BBM tertentu JBT Solar Subsidi.
-
Bagaimana smartphone memengaruhi bentuk tengkorak manusia? Secara mengejutkan, tanduk hingga sepanjang 30 milimeter mulai muncul di kepala masyarakat saat ini. Benjolan yang muncul pada bagian bawah tengkorak dan sedikit di atas leher ini sangat langka pada 100 tahun lalu. Hal aneh ini muncul karena penggunaan smartphone, yang biasanya membuat orang menunduk dan bahkan jika diakumulasi bisa sampai empat jam dalam sehari. Hal ini membuat leher bekerja lebih keras dan tubuh meresponsnya.