Cara Hindari Penipuan Pakai WhatsApp Pura-pura Jasa Ekspedisi Buat Rekening Ludes
Ramai di media sosial tentang penipuan dengan modus baru. Tak tanggung-tanggung, penipu berpura-pura mengatasnamakan jasa ekspedisi. Pelaku menghubungi korban melalui WhatsApp dengan menyertakan file APK untuk didownload dengan tulisan ‘LIHAT Foto Paket’. Karena penasaran, korban pasti akan mengunduh file tersebut.
Ramai di media sosial tentang penipuan dengan modus baru. Tak tanggung-tanggung, penipu berpura-pura mengatasnamakan jasa ekspedisi. Pelaku menghubungi korban melalui WhatsApp dengan menyertakan file APK untuk didownload dengan tulisan ‘LIHAT Foto Paket’. Karena penasaran, korban pasti akan mengunduh file tersebut.
Ternyata, file tersebut adalah program yang secara otomatis akan melakukan instalasi. Dalam proses instalasi aplikasi ini akan meminta banyak sekali hak akses. Salah satu yang sangat berbahaya bagi pengguna m-Banking adalah hak akses untuk membaca dan mengirimkan SMS. Karena penasaran, korban secara tidak sadar mengizinkan seluruh akses yang diminta.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Mengapa penipuan WhatsApp semakin meresahkan? Saat ini makin banyak jenis-jenis penipuan yang kerap diterima melalui pesan WhatsApp atau WA. Korbannya pun sudah ada. Masalahnya adalah masih sedikit orang yang benar-benar memahami jenis-jenis penipuan melalui pesan WA.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Modus penipuan apa yang sering dilakukan di WhatsApp? Modus penipuan seperti ini sudah cukup banyak memakan korban. Oleh karena itu, penting untuk selalu waspada akan modus-modus di dunia maya.
"Dari beberapa korban yg DM sy, setelah klik unduh APK tsb, tidak terjadi apa2 dan juga tidak ada aplikasi baru yg muncul. Berselang beberapa jam tiba2 ada notif SMS bahwa ada saldo keluar. Adapula yg keesokan harinya baru mengetahui kalau saldo ludes. Sangat besar kemungkinan memang ini adalah jenis malware RAT (Remote Administrator Tool). Cara kerjanya meremote HP korban dr jarak jauh dan beroperasi dibalik layar," tulis unggahan akun @wisatajateng.
Lihat postingan ini di Instagram
Jangan Pernah Instal Aplikasi di Luar Play Store
Lantas, bagaimana cara menghindari penipuan ini? Pakar keamanan siber Vaksincom, Alfons Tanujaya mengatakan, jika pengguna ponsel adalah orang yang cukup mengerti teknologi, kemungkinan kecil akan menjadi korban karena akan menghindari instal aplikasi dari luar play store, apalagi hak yang diminta sangat tinggi, khususnya membaca SMS dan mengirimkannya lagi.
"Namun karena pengguna m-Banking yang diincar oleh penipu ini umumnya adalah orang awam, maka kemungkinan besar korban akan tertipu," kata Alfons kepada Merdeka.com, Senin (5/12).
Karena itu Vaksincom menyarankan para pengguna m-Banking untuk ekstra hati-hati dan jangan pernah menginstal aplikasi SMS forwarder, apalagi aplikasi dari dari luar play store.
Untuk bank penyedia layanan m-Banking, Alfons menyarankan untuk menambahkan sistem prosedur sekalipun kredensial m-Banking dan OTP nasabah bocor dan ada pihak yang ingin mengakses m-Banking dari ponsel baru.
"Hak akses m-Banking ke ponsel HARUS diberikan oleh Customer Service bank atau paling sedikit nasabah harus sadar akan adanya hal ini," jelas Alfons.