Cegah Maraknya Hoaks, WhatsApp Bakal Buka Layanan Hotline
Victoria Grand, Vice President Public Policy and Communications WhatsApp, mengatakan pihaknya akan menyediakan layanan hotline di Indonesia. Layanan ini bertujuan untuk mengendalikan viralnya hoaks dan ujaran kebencian.
Victoria Grand, Vice President Public Policy and Communications WhatsApp, mengatakan pihaknya akan menyediakan layanan hotline di Indonesia. Layanan ini bertujuan untuk mengendalikan viralnya hoaks dan ujaran kebencian. Lebih-lebih, Indonesia di tahun 2019 ini akan merayakan pesta demokrasi pemilihan presiden dan wakil presiden.
Sebelum diterapkan di Indonesia, layanan hotline ini telah diterapkan di tiga negara. Tiga negara itu yaitu India, Meksiko, dan Brasil. Kali ini WhatsApp menerapkannya di Indonesia.
-
Modus penipuan apa yang sering dilakukan di WhatsApp? Modus penipuan seperti ini sudah cukup banyak memakan korban. Oleh karena itu, penting untuk selalu waspada akan modus-modus di dunia maya.
-
Apa saja jenis-jenis penipuan yang sering terjadi di WhatsApp? Menurut Pratama, penipuan melalui WA memang sudah sangat banyak jenisnya, mulai dari pengiriman malware dengan file apk disamarkan sebagai laporan kurir atau undangan pernikahan hingga phising.
-
Mengapa penipuan WhatsApp semakin meresahkan? Saat ini makin banyak jenis-jenis penipuan yang kerap diterima melalui pesan WhatsApp atau WA. Korbannya pun sudah ada. Masalahnya adalah masih sedikit orang yang benar-benar memahami jenis-jenis penipuan melalui pesan WA.
-
Fitur baru apa yang sedang disiapkan oleh WhatsApp? WhatsApp akan meluncurkan fitur baru yang memungkinkan pengguna saling terhubung tanpa nomor telepon.
-
Kapan WhatsApp merilis fitur edit pesan? Terbaru, pada Mei 2023 lalu WhatsApp telah merilis fitur edit pesan.
-
Apa itu status online WhatsApp? Fitur yang menjadi ciri khas pengguna WhatsApp atau WA adalah status online yang menunjukkan aktivitas pengguna.
Menurut Victoria, penerapan ini lantaran Indonesia dianggap sebagai salah satu pasar penting bagi mereka. Sehingga perlu untuk dibuat layanan hotline yang serupa dari tiga negara itu. Layanan hotline-nya ini, WhatsApp tidak akan sendirian. Rencananya, akan menggandeng ICT Watch dan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo).
"Terkait dengan pengecekan fakta, kami akan bekerja sama dengan local fact checker seperti ICT Watch dan Mafindo. Nantinya akan ada pendanaan riset sebesar USD 1 juta untuk bisa meneliti iklim pengguna di Indonesia serta beragam tantangannya," jelasnya.
Lebih jauh, Communications Lead Facebook Indonesia, Putri Dewanti, mengatakan perihal fact check itu sama seperti halnya yang telah dilakukan Facebook.
"Jadi kalau misalnya ada informasi hoaks di WhatsApp, bisa dikirim ke hotline dan pihak ketiga yaitu fact checking akan memeriksa apakah informasi itu benar atau tidak," tutur Putri.
Selanjutnya, setelah tim pengecek fakta telah mendapatkan fakta, akan dibagikan kembali apakah itu hoaks semata atau memang berita yang valid.
"Sistemnya sama persis (dengan Facebook), bedanya platform aja," katanya.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Agustin Setyo Wardani
(mdk/faz)