Di Arab Saudi, Ada Aplikasi Pelacak Istri
Sebuah aplikasi yang dipublikasikan di Apple Store (iOS) dan GooglePlay Store (Android) mendapat kritikan dari banyak pihak. Pasalnya, aplikasi ini memungkinkan para suami di Arab Saudi untuk melacak lokasi istri dan anak perempuan mereka.
Sebuah aplikasi yang dipublikasikan di Apple Store (iOS) dan GooglePlay Store (Android) mendapat kritikan dari banyak pihak. Pasalnya, aplikasi ini memungkinkan para suami di Arab Saudi untuk melacak lokasi istri dan anak perempuan mereka. Gara-gara aplikasi ini pula, kedua raksasa teknologi asal Amerika Serikat tersebut mendapatkan kritik pedas.
Mengutip laman Phone Arena via Liputan6.com, Sabtu (16/2), pengembang aplikasi bernama Absher ini merupakan agensi bernama National Information Center. Agensi ini dibesut oleh Saudi Ministry of Interior, tugasnya adalah menghadirkan solusi IT dan layanan untuk sektor kementerian dan agensi pemerintah lainnya.
-
Bagaimana cara orang Indonesia menggunakan smartphone dalam sehari? Indonesia juga termasuk ke dalam daftar negara yang tidak bisa hidup tanpa ponsel. Menduduki urutan ke enam, netizen Indonesia mengantongi angka sebanyak 29,1 persen dari waktu harian mereka untuk dihabiskan di depan layar HP.
-
Siapa yang banyak menggunakan Android di Indonesia? Lembaga Riset Digital Marketing (Emarketer), menyebutkan bahwa pengguna smartphone di Indonesia pada 2018 mencapai 100 juta orang. Sehingga Indonesia menjadi negara pengguna aktif smartphone terbesar keempat di dunia.
-
Apa yang dimaksud dengan ponsel lipat? Seperti namanya, ponsel lipat dapat diartikan sebagai ponsel cerdas yang memiliki layar yang dapat dilipat menjadi dua. Ini memungkinkan pengguna untuk memiliki perangkat dengan ukuran layar yang lebih besar namun tetap dapat dilipat menjadi ukuran yang lebih kecil dan portabel.
-
Bagaimana smartphone memengaruhi bentuk tengkorak manusia? Secara mengejutkan, tanduk hingga sepanjang 30 milimeter mulai muncul di kepala masyarakat saat ini. Benjolan yang muncul pada bagian bawah tengkorak dan sedikit di atas leher ini sangat langka pada 100 tahun lalu. Hal aneh ini muncul karena penggunaan smartphone, yang biasanya membuat orang menunduk dan bahkan jika diakumulasi bisa sampai empat jam dalam sehari. Hal ini membuat leher bekerja lebih keras dan tubuh meresponsnya.
-
Kapan riset tren pasar smartphone di Indonesia dilakukan? Lembaga riset teknologi Counterpoint memaparkan hasil riset smartphone. Menurut Senior Analyst Counterpoint, Febriman Abdillah, insight terbaru terkait tren pasar smartphone di Indonesia dilakukan selama Q3 2023.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
Bahkan, agensi tersebut merupakan salah satu pusat IT paling besar di kawasan Timur Tengah. Aplikasi ini mendapatkan tanggapan negatif dari anggota parlemen dan aktivis hak-hak sipil karena fungsinya melacak perempuan.
Di Google Play Store, deskripsi aplikasi ini berbunyi, "Absher telah dirancang dan dikembangkan dengan pertimbangan khusus untuk keamanan dan privasi data, serta komunikasi pengguna. Jadi, dapat dengan aman menelusuri profil Anda atau anggota keluarga Anda, atau karyawan Anda dan melakukan berbagai e-Service online."
Pemantauan dilakukan oleh pria Arab Saudi terhadap para perempuan, karena di negara tersebut akses perempuan sangatlah dibatasi dan tidak bisa meninggalkan negara tanpa izin dari suami atau ayah mereka.
Perlu diketahui, aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk mengirim pesan real time ketika istri atau anak perempuan mereka ke luar atau memasuki Arab Saudi. Pesan atau notifikasi ini bisa membantu seorang pria Arab Saudi untuk menghentikan perempuan yang punya hubungan pernikahan atau kekerabatan dengannya untuk pergi ke luar Arab Saudi.
Sejumlah perempuan Arab mengklaim sebenarnya aplikasi Absher membantu mereka untuk melarikan diri. Perempuan-perempuan ini bisa mengakses aplikasi di smartphone milik suami atau ayah mereka, kemudian mengubah Setting.
Setelah Setting diubah, para perempuan ini bisa kabur dari Arab Saudi. Namun, tak semua perempuan Saudi bisa mendapatkan kesempatan ini.
"Aplikasi ini dirancang dengan pertimbangan pikiran pria. Tentunya ini sangat merendahkan, menghina, dan mempermalukan perempuan, serta sangat kejam. Pasalnya aplikasi ini membiarkan laki-laki memegang kendali mutlak atas gerakan perempuan," kata peneliti senior tentang hak perempuan di Human Rights Watch, Rothna Begum.
Meski aplikasi ini untuk pengguna di Arab Saudi, salah satu anggota parlemen AS yang fokus pada privasi online, Senator Ron Wyden, menulis surat kepada Google dan Apple dengan isi meminta keduanya menghapus aplikasi Absher tersebut dari toko aplikasi.
Pihak Google belum memberikan komentar terkait masalah ini. Sementara, CEO Apple Tim Cook kepada media mengatakan, dia belum mendengar adanya aplikasi ini.
Namun demikian, menurut Cook, Apple akan melihat lebih detail ke aplikasi ini.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Agustin Setyo Wardani
(mdk/faz)