Ditemukan aplikasi penyedot pulsa yang ditanam di ponsel
Aplikasi sedot pulsa ini sengaja ditanamkan di ponsel atau smartphone oleh penjual gadget tersebut
Pengguna ponsel perlu mewaspadai aplikasi SMS (seperti pop screen) yang sudah ditanamkan di ponsel karena bisa menyedot pulsa penggunanya setiap bulan layaknya monster pulsa.
Hal tersebut diketahui dari sejumlah pedagang di pusat perdagangan Roxy Mas, Jakarta Barat. Menurut pedagang yang enggan disebutkan namanya, aplikasi SMS yg dibuat dan ditanam itu akan memotong pulsa jika pengguna memakainya.
-
Apa yang dimaksud dengan perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia. Teknologi telah mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi satu sama lain.
-
Kapan teknologi dianggap sebagai perpanjangan tangan manusia? Dapat dikatakan bahwa teknologi adalah semacam perpanjangan tangan manusia untuk dapat memanfaatkan alam dan sesuatu yang ada di sekelilingnya secara lebih maksimal.
-
Apa yang bisa dibedakan dengan alat baru ini? Ilmuwan menyebutkan usaha yang dilakukannya ini mempunyai akurasi 99 persen. Delapan negara itu yakni; Amerika Serikat, Uni Soviet, Inggris, Prancis, Tiongkok, India, Pakistan, dan Korea Utara.
-
Bagaimana peneliti menemukan lempeng tektonik purba ini? Peneliti menetapkan keberadaan lempeng ini dengan menggabungkan data geologi dari pegunungan dan pecahan samudera yang terletak di atas lempeng benua di wilayah Asia-Pasifik.
-
Apa yang menjadi keunggulan teknologi PLTU Batang? PLTU Batang menggunakan teknologi mutakhir terbesar di Asia Tenggara untuk saat ini, yaitu Ultra Super Critical, yang memberikan tingkat efisiensi yang tinggi dan memberikan dampak lingkungan yang lebih rendah dibandingkan dengan teknologi PLTU sebelumnya.
-
Di mana teknologi wireless digunakan? Saat ini, penggunaan teknologi wireless telah merambah ke hampir setiap aspek kehidupan sehari-hari, dari komunikasi hingga transportasi, kesehatan, dan industri.
"Supplier atau manufaktur ponsel ditawari USD 2 atau sekitar Rp 20 ribu jika ada pembeli yang mengaktivasi aplikasi tersebut," ujar pemilik toko ponsel tersebut kepada merdeka.com pekan lalu.
"Nah, pengguna menengah ke bawah merupakan target yang disasar, karena pengguna ponsel kelas A dan B kebanyakan lebih logis dan tahu teknologi,” tambahnya.
Seperti diketahui, pada kasus sedot pulsa pada Oktober 2011, Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) telah melarang aplikasi pop screen karena dianggap telah menyedot pulsa pelanggan. Aplikasi pop screen ditanam di SIMcard, sedangkan aplikasi SMS monster pulsa tersebut ditanam di handset.
Menurut dia, bisa jadi principal merek lokal atau pun vendor ponsel tak tahu kalau ponsel mereka disusupi aplikasi SMS monster pulsa tersebut, apalagi operator.
Di pusat perdagangan Roxi tersebut, aplikasi SMS penyedot pulsa itu tampak terlihat di sejumlah ponsel Android. Aplikasi SMS tersebut diduga sudah lama berkembang di luar negeri dan saat ini sudah hadir di Indonesia.
(mdk/dzm)