Efek bullying di masa kecil berpengaruh hingga usia dewasa
seseorang yang menjadi korban bullying di masa kecil 6 kali lebih beresiko mengalami masalah kesehatan di usia dewasa
Berdasarkan hasil penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Psycologyical Science menunjukkan bahwa efek bullying di masa kecil dapat bertahan hingga masa dewasa.
Seperti dilansir dari Softpedia (19/8), hasil studi tersebut menunjukkan bahwa seseorang yang menjadi korban bullying di masa kecil 6 kali lebih beresiko mengalami masalah kesehatan di usia dewasa.
-
Apa yang dimaksud dengan bullying? Bullying atau perundungan salah satu masalah sosial yang kerap terjadi di lingkungan sekolah, tempat kerja hingga dunia maya.
-
Bagaimana bullying tersebut terjadi? Dalam video tampak korban, AY (14), tak bisa berbuat apa-apa saat menjadi sasaran teman-teman sekelasnya. Dia dimaki dengan kata-kata kasar menggunakan bahasa setempat oleh para pelaku. Korban juga dipaksa sujud dan mencium kaki pelaku. Kepalanya didorong ke bawah oleh salah satu pelaku, sementara pelaku lain tertawa. Kemudian pelaku lain sengaja mendorong temannya dengan tujuan menimpa badan korban. Saat rambut korban berantakan, pelaku memaksanya berkaca ke layar ponsel.
-
Apa itu bullying? Bullying adalah segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terus menerus.
-
Bagaimana cara mengatasi dampak bullying pada pelaku? Mereka cenderung mengembangkan perilaku agresif yang dapat berlanjut hingga dewasa, meningkatkan risiko terlibat dalam tindakan kriminal atau kekerasan lainnya. Selain itu, pelaku bullying sering kali memiliki masalah dalam membangun hubungan yang sehat dan berkelanjutan, baik secara pribadi maupun profesional. Mereka juga bisa mengalami masalah emosional dan psikologis seperti rasa bersalah, penyesalan, atau bahkan merasa terisolasi dari lingkungan sosial mereka.
-
Apa yang dilakukan Binus School Serpong kepada siswa yang terbukti melakukan bullying? Binus School Serpong mengaku telah mengeluarkan siswa yang terlibat kasus bullying terhadap pelajar lainnya. Selain itu, sejumlah murid yang tidak terlibat langsung tetapi menyaksikan dan tidak memberikan pertolongan juga disanksi disiplin tegas.
Selain itu anak-anak korban bullying juga lebih rentan menjadi perokok di usia dewasa dari pada mereka yang tidak menjadi korban bullying.
Berdasarkan temuan tersebut, pakar psikologi Dieter Wolke mengatakan, "Kita tidak dapat terus menerus mengabaikan bullying sebagai sesuatu yang tidak berbahaya, serta menganggapnya sebagai hal yang tidak dapat dihindari dan menjadikannya sebagai bagian dari proses pendewasaan".
Dia menambahkan, "Kita harus mengubah pola pikir dan pengetahuan mengenai hal ini dan bahwa bullying adalah masalah serius baik bagi individu maupun negara secara keseluruhan karena efek bullying bertahan lama dan signifikan".
(mdk/fra)