FBI Umumkan Berhasil Buka Enkripsi HP Pelaku yang Tembak Donald Trump, Tapi Klaimnya Diragukan
Pasalnya FBI pernah melakukan hal serupa namun tak berhasil.
Butuh waktu beberapa hari, namun FBI akhirnya berhasil memecahkan sandi dari telepon pria berusia 20 tahun yang tewas.
Pria yang tewas karena ditembak aparat ini merupakan pelaku dari percobaan pembunuhan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Kala itu Donald Trump sedang kampanye di Pennsylvania untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) AS.
Mengutip Futurism, Kamis (18/7), FBI mengatakan mereka telah "berhasil mendapatkan akses" ke telepon milik pelaku, Thomas Matthew Crooks. Sayangnya, tak jelas bagaimana FBI mengakses telepon pelaku tersebut.
Informasi yang disampaikan mereka hanya menemukan perangkat mencurigakan di rumah dan mobilnya. Barang tersebut sudah dikirim ke laboratorium FBI untuk diproses.
Meskipun banyak informasi yang salah dan rumor yang beredar, tidak banyak yang diketahui tentang Crooks selain apa yang dia lakukan untuk mencari nafkah.
Yang diketahui hanya dia adalah seorang Republikan yang terdaftar. Ia juga pernah menyumbangkan USD15 untuk tujuan progresif di ActBlue.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Apa motif pelaku penembakan terhadap Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Dimana peristiwa penembakan terhadap Donald Trump terjadi? Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Apa yang terjadi kepada Donald Trump saat sedang berkampanye? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Bagaimana keadaan Donald Trump setelah insiden penembakan? Secret Service kemudian mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Trump "selamat", meski terkena tembakan.
Seperti yang diketahui setelah penembakan massal di San Bernardino tahun 2015, misalnya, CEO Apple Tim Cook berhadapan langsung dengan FBI dan menolak membuka kunci iPhone milik salah satu tersangka penembak.
Penolakan tersebut mengakibatkan "pertempuran" berlarut-larut yang akhirnya menjadi perdebatan ketika sebuah perusahaan peretas misterius Australia yang dikenal sebagai Azimuth membuka beragam kebusukan FBI dan akhirnya digugat oleh FBI.
Dalam hampir satu dekade sejak San Bernardino, ada satu contoh lagi ketika Apple menolak permintaan FBI untuk membuka kunci ponsel tersangka teroris.
Namun sebagian besar, belum pernah mendengar CEO memilih untuk mempertahankan enkripsi seperti yang dilakukan Cook.
Tentu saja kita tidak tahu apakah Crooks memiliki iPhone atau bagaimana FBI mendapatkan akses ke ponselnya – namun pada tahap ini, sepertinya pelanggaran enkripsi bukanlah suatu masalah.