Fixed Mobile Convergence di Indonesia Jangan Terjebak Perang Tarif
Munculnya layanan Fixed Mobile Convergence (FMC) jangan sampai terjebak pada perang harga. Sebab, FMC ini merupakan bisnis baru bagi operator telekomunikasi.
Munculnya layanan Fixed Mobile Convergence (FMC) jangan sampai terjebak pada perang harga. Sebab, FMC ini merupakan bisnis baru bagi operator telekomunikasi.
Layanan FMC adalah perpaduan servis antara seluler dengan fixed broadband (Wi-Fi) yang terintegrasi. Sederhananya, pengguna hanya menggunakan ‘satu operator’ yang dapat melayani seluruh kebutuhan internet baik di rumah maupun di luar rumah.
-
Kenapa XL Axiata ingin meningkatkan penetrasi layanan konvergensi di Indonesia? XL Axiata dengan Link Net diharapkan akan mampu meningkatkan penetrasi layanan konvergensi di Indonesia.
-
Bagaimana XL Axiata mempersiapkan diri untuk memperluas layanan konvergensi? Dalam kerja sama ini, XL Axiata telah menyiapkan perencanaan (planning) dan desain target pasar yang bisa melayani kebutuhan layanan konvergensi (convergence). Sementara itu, Link Net akan melakukan desain jaringan dan kapasitas yang dapat memenuhi kebutuhan target pasar XL Axiata.
-
Kapan peningkatan trafik internet XL Axiata terjadi? Peningkatan trafik penggunaan data di sepanjang masa libur Ramadan dan Lebaran, antara 4 April 2024 - 14 April 2024 PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) mencatat peningkatan trafik penggunaan data di sepanjang masa libur Ramadan dan Lebaran, antara 4 April 2024 - 14 April 2024.
-
Di mana XL Axiata menargetkan perluasan layanan konvergensi? Dalam lima tahun ke depan, kedua pihak akan memperluas cakupan layanan hingga 8 juta home pass.
-
Kapan XL Axiata menargetkan peningkatan penetrasi layanan konvergensi? Dalam lima tahun ke depan, kedua pihak akan memperluas cakupan layanan hingga 8 juta home pass.
-
Bagaimana XL Axiata meningkatkan kualitas layanan internet di Kepri? Gede menambahkan bahwa dalam 2 tahun terakhir di Kepri, XL Axiata telah meningkatkan kualitas layanan internet dengan menambahkan hampir 200 BTS dan lebih dari 1.000 BTS telah di-upgrade.
SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom Grup, Ahmad Reza mengatakan, berdasarkan studi di negara lain di Amerika dan Eropa, layanan FMC gagal lantaran operator fokus pada perang tarif.
"FMC pakai paket murah bikin blunder, kemudian dipakai kanibal sehingga yang eksisting yakni layanan wireless hilang, padahal enggak boleh hilang sama sekali," katanya saat diskusi pekan lalu.
Ia menilai, tarif FMC jangan terlalu mahal tapi jangan sampai perang harga.
"Dan yang penting, jangan sampai harga turun, service lebih turun. Oleh karena itu nantinya layanan akan di-customize untuk customer tertentu, atau tarif berdasarkan layanan," terang Reza.
"Kita bukan perang tarif tapi perang jaringan gimana cara pasarkan jaringan sebanyak mungkin ke masyarakat indonesia," tambah dia.
Seperti diketahui, Telkom akan melakukan spin off Indihome masuk ke Telkomsel yang mana hal itu butuh persetujuan shareholder dalam RUPS yang akan digelar 30 Mei 2023. Setelah disetujui, layanan baru atau produk baru hasil spin off tersebut mulai dipasarkan pada Agustus 2023.
Bagaimana dengan harganya? Menurut Reza produk terbaru itu diperkirakan harganya direntang Rp 70 ribu sampai Rp 265 ribu.
Sementara XL Axiata, melalui layanan FMC XL Satu yang bergulir sejak 2021 kini fokus menggarap segmen keluarga. Menurut Group Head Indirect Channel Management XL Axiata Junius Koestadi, untuk layanan XL Satu, ada tiga pilar yang mereka pegang.
Pertama, konsumer centric yakni untuk kebutuhan pelanggan secara end to end. Kedua, converge proposition dan modular, dimana konsumer pilih sendiri layanan dan tarif sesuai kebutuhan. Dimana harapannya, ketiga, membawa full digital journey bagi konsumer tersebut.
"Dengan cara itu, XL Axiata menargetkan layanan XL Satu terdapat di lebih dari 150 kota pada dua tahun mendatang. Tujuannya agar pengguna yang ingin tambah device atau tambah speed bisa mudah dilakukan," ujar dia.
(mdk/faz)