Gandeng BEKRAF, Fenox kembali helat Startup World Cup 2018
Gandeng BEKRAF, Fenox kembali helat Startup World Cup 2018. Fenox Venture Capital secara resmi meluncurkan Startup World Cup 2018 pada Jumat (9/6) minggu lalu. Di Indonesia, Fenox dan BEKRAF bekerja sama dalam memajukan startup Indonesia melalui platform global.
Fenox Venture Capital secara resmi meluncurkan Startup World Cup 2018 pada Jumat (9/6) minggu lalu. Di Indonesia, Fenox dan BEKRAF bekerja sama dalam memajukan startup Indonesia melalui platform global. Melalui kompetisi ini, Fenox ingin memberikan kesempatan berkembang dari Silicon Valley ke Jakarta.
Startup World Cup sendiri adalah serangkaian konferensi dan kompetisi dengan tujuan menjembatani ekosistem startup di seluruh dunia, sekaligus mendorong pelaku usaha paling berbakat untuk memenangkan Startup World Cup yang sangat membanggakan.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Kenapa perusahaan startup di bidang teknologi dan informasi berbasis internet disebut unicorn? Dalam mitologi Yunani, unicorn adalah hewan langka mirip kuda yang memiliki tanduk di kepala. Kemudian istilah ini diambil untuk menggambarkan perusahaan startup dengan nilai valuasi yang mencapai 1 miliar dollar.
-
Bagaimana Hadinata Batik menggunakan platform digital untuk mengembangkan bisnisnya? Banyak bermunculan brand batik baru di tengah disrupsi digital menjadi tantangan sekaligus motivasi bagi Hadinata Batik untuk terus berkembang. Hadinata Batik pun terus beradaptasi dengan berinovasi membuat model batik yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan serta bergabung di platform digital seperti Tokopedia dan ShopTokopedia guna mempercepat laju bisnis lewat pemanfaatan platform digital.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pendanaan startup nasional ini? PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui entitas Corporate Venture Capital (CVC) MDI Ventures, dan juga Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), berpartisipasi dalam penandatanganan Perjanjian Partisipasi Merah Putih Fund di Jakarta, Senin (4/9).
-
Bagaimana cara IndiBiz mendorong digitalisasi pendidikan? Indibiz, ekosistem solusi digital dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk berkomitmen mendorong digitalisasi pendidikan salah satunya melalui penyelenggaraan Indonesia Digital Learning (IDL).
-
Di mana Sule mengungkapkan keinginannya untuk fokus membangun perusahaan digital? Dalam sebuah wawancara dengan Onadio Leonardo di kanal YouTube The Leonardo's, Sule mengungkapkan keinginannya untuk membesarkan perusahaan digital miliknya.
Akan ada 30 acara regional di Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, Afrika, Asia, dan Australia, yang berakhir dengan acara Grand Finale di Silicon Valley. Ini merupakan konsep acara yang pertamadiselenggarakan oleh Fenox Venture Capital, perusahaan VC global berbasis di Silicon Valley.
Chris Abshire, Executive Director untuk 2018 Startup World Cup menyebut akan memilih startup terbaik untuk mewakili Indonesia ke Silicon Valley.
"Dengan inovasi yang ada di penjuru dunia, kami menginginkan Startup World Cup untuk menjangkau para pelaku usaha di semua wilayah utama di Bumi ini. Melalui kompetisi ini, kami akan memilih startup terbaik yang bisa mewakili Silicon Valley, terutama di Indonesia," ujar Abshire.
Abshire menambahkan bahwa kompetisi tahun ini akan melipatgandakan ukuran jangkauan dan melipatgandakan jumlah pelaku usaha dari Asia, Afrika, Eropa dan Amerika sambil membantu mendorong inovasi dan kewirausahaan.
Dibanding tahun lalu, tahun ini akan ada 30 daerah yang berpartisipasi. Angka itu dua kali lipat dari tahun lalu.
"Kami percaya bahwa semangat kewirausahaan sedang berkembang. Ekosistem berkembang, kami percaya bahwa ada potensi besar bagi para pelaku usaha dan hal ini diharapkan akan meningkatkan ekosistem startup dan secara signifikan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi, khususnya di Indonesia," Tambah Abshire.
Indonesia sendiri memang lebih siap dan terbuka terhadap industri startup. Sejak investasi pertama Fenox pada 2014, perusahaan venture capital tersebut telah menginvestasikan lebih dari 25 perusahaan di seluruh ASEAN dengan 70 persen dari Indonesia. Salah satu investasi oleh Fenox adalah terciptanya program akselerator yang akan membantu pengusaha Indonesia tumbuh dan mengembangkan bisnis mereka.
Dari sudut pandang BEKRAF sendiri sebagai badan pemerintah, kompetisi ini merupakan peluang bagi industri kreatif untuk berkembang.
"Melalui Startup World Cup, saya percaya bahwa bersama dengan Fenox, kami dapat menemukan calon wirausahawan dan membawa mereka ke tingkat berikutnya," ungkap Triawan Munaf, kepala BEKRAF.
Triawan pun berpendapat bahwa ajang ini tentu tak hanya menawarkan kesempatan startup untuk tumbuh, tapi juga meningkatkan kepercayaan masyarakat Indonesia bahwa ekosistem startup adalah salah satu cara terbaik untuk menumbuhkan ekonomi.
Baca juga:
Grab rencanakan tambah layanan helicopter
Hari terakhir TEKNOPOLIS 2017 banjir edukasi soal IoT
Alibaba Cloud bakal bangun data center di Indonesia
Startup harus bisa jadi problem solver
Buku digital untuk kaum difabel
Aktor Rio Dewanto bicara soal startup barunya
Pengamat soal e-commerce Cipika: Strategi kurang tepat!