Gawat, Ada Kebocoran Udara di Stasiun Luar Angkasa
Namun hal ini diharapkan orang-orang tak panik. Semua crew di Stasiun Luar Angkasa aman.
Namun hal ini diharapkan orang-orang tak panik. Semua crew di Stasiun Luar Angkasa aman.
Gawat, Ada Kebocoran Udara di Stasiun Luar Angkasa
Badan antariksa Rusia pernah mengatakan pada akhir Februari lalu, bagian Stasiun Luar Angkasa Internasional kembali mengalami masalah kebocoran udara.
Namun mereka mengatakan masalah tersebut saat ini tidak menimbulkan ancaman bagi awaknya.
“Memang benar, para spesialis mendeteksi kebocoran udara di ISS. Tidak ada ancaman terhadap awak kapal atau stasiun itu sendiri,” kata keterangan pers Roscosmos dikutip dari laporan ScienceAlert pada 1 Maret lalu.
- SpaceX Tunda Kepulangan Crew-8, Ada Persoalan Serius
- Suara Sorak-sorai Menggema di Stasiun Luar Angkasa saat Misi Penyelamatan 2 Astronot yang ‘Terjebak’
- NASA Berhasil Nyalakan Mesin Pesawat Tua Ruang Angkasa Voyager 1 dari Jarak 24,6 Miliar Kilometer
- Astronot NASA Laporkan Suara Misterius dari Pesawat Boeing Starliner yang Terjebak di Stasiun Ruang Angkasa
Pejabat luar angkasa mengatakan kru Rusia “secara teratur” bekerja untuk mengidentifikasi dan memperbaiki potensi kebocoran di ISS.
Pengumuman tersebut muncul tak lama setelah Manajer Program ISS Badan Antariksa Nasional Amerika Joel Montalbano pada hari yang sama melaporkan kebocoran udara di modul pendukung kehidupan Zvezda Rusia selama konferensi pers untuk misi baru Crew-8.
Menurut Montalbano, kebocorannya kecil namun terus bertambah. Montalbano menambahkan bahwa NASA bekerja sama dengan Roscosmos mengenai masalah ini dan kebocoran tersebut tidak mempengaruhi keselamatan kru atau mengganggu misi Crew-8, yang bertujuan untuk mengirim empat astronot ke ISS.
Rusia Mau Cabut dari ISS
Rusia akan keluar dari ISS setelah tahun 2024, kata Moskow pada Juli pada 2022, pada saat AS mengumumkan sanksi yang menargetkan kepemimpinan Rusia karena perang di Ukraina.
Stasiun tersebut telah menjadi salah satu titik kerja sama terakhir antara Roscosmos dan NASA, yang berharap dapat terus mengoperasikan stasiun tua tersebut hingga tahun 2030.
Sementara itu, Roscosmos mengatakan pihaknya berencana membangun stasiun luar angkasanya sendiri, mengikuti contoh stasiun Tiangong yang independen milik Tiongkok.