Genjot digital service, XL Axiata mulai menikmati hasil
Peningkatan bisnis digital services juga didorong tingkat melek digital masyarakat yang semakin besar
Operator telekomunikasi PT XL Axiata Tbk menargetkan kontribusi layanan digital (digital services) terhadap total pendapatan perusahaan pada 2016 mencapai sekitar 7,5 persen, meningkat dari 2015 yang diperkirakan mencapai 6 persen.
"Layanan digital services XL terus berkembang. Sejak diluncurkan empat tahun lalu, kini beberapa produk digital services sudah mulai menghasilkan, sehingga kontribusinya akan terus membesar di masa datang," kata Chief Service Management Officer XL Axiata, Ongky Kurniawan, kepada wartawan, Kamis (19/11).
-
Apa yang XL Axiata terus perluas di Sulawesi? PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) terus memperluas jaringan Fix Mobile Convergence (FMC) di Sulawesi.
-
Kenapa XL Axiata ingin meningkatkan penetrasi layanan konvergensi di Indonesia? XL Axiata dengan Link Net diharapkan akan mampu meningkatkan penetrasi layanan konvergensi di Indonesia.
-
Apa yang dibangun XL Axiata di Sulawesi? XL Axiata meresmikan beroperasinya jaringan backbone fiber optic jalur Gorontalo – Palu untuk melayani lonjakan trafik layanan seluler di seluruh Sulawesi dan mendukung layanan internet rumah.
-
Bagaimana XL Axiata mempersiapkan diri untuk memperluas layanan konvergensi? Dalam kerja sama ini, XL Axiata telah menyiapkan perencanaan (planning) dan desain target pasar yang bisa melayani kebutuhan layanan konvergensi (convergence). Sementara itu, Link Net akan melakukan desain jaringan dan kapasitas yang dapat memenuhi kebutuhan target pasar XL Axiata.
-
Mengapa XL Axiata memperluas jaringan XL SATU Fiber di Morowali? Potensi pasar untuk layanan konvergensi di Sulawesi sangat besar karena digitalisasi di semua bidang juga telah menjangkau hingga ke pelosok daerah, termasuk Morowali. Sampai saat ini penetrasi XL Satu telah mencapai sekitar 30%,” ujar dia.
-
Di mana XL Axiata menargetkan perluasan layanan konvergensi? Dalam lima tahun ke depan, kedua pihak akan memperluas cakupan layanan hingga 8 juta home pass.
Menurut Ongky, selain kemampuan perusahaan mengembangkan layanan yang handal dan bermanfaat bagi konsumen, peningkatan bisnis digital services juga didorong tingkat melek digital masyarakat yang semakin besar.
"Secara garis besar arah pengembangan digital services ini yaitu mendukung bisnis tradisional XL (voice, SMS dan layanan data dan internet), meningkatkan dan mengoptimalisasi aset untuk bisnis baru, dan mengembangkan bisnis yang berdiri sendiri seperti over the top (OTT)," tegas Ongky.
Layanan digital services XL saat ini mencakup 7 portofolio besar meliputi digital entertainment, business innovation, digital payment, mobile advertising, cloud, internet of things (IOT) dan e-commerce.
Digital payment dikembangkan dengan XL Tunai yang pada tahun 2015 sudah digunakan sekitar 1,7 juta pelanggan dengan total mencapai 185,5 juta transaksi serta memiliki 181 mitra merchant.
Sementara e-commerce lewat Elevenia yang saat ini sudah memiliki 25 juta pengunjung, sebanyak 96.000 produk.
"Walaupun diluncurkan Maret 2014, namun selama Januari-Oktober 2015 transaksi belanja online Elevenia sudah mencapai sekitar Rp1 triliun. Diproyeksikan sampai dengan akhir tahun 2015 menembus transaksi Rp1,3 triliun," ujar Ongky.
Pada bisnis cloud, XL pada tahun 2015 ini jumlah pengguna layanan komputasi awan itu tumbuh sebesar 24 persen dibanding periode sebelumnya.
Adapun layanan data center XL sudah mencapai 21.655 meter per segi, yang berjumlah empat lokasi yaitu di Bintaro (Jakarta), Rungkut (Surabaya), Pekanbaru dan Balikpapan.
"Pengembangan data center terus dilakukan. Data center XL ini nomor dua terbesar di Indonesia setelah Telkomsigma," ujarnya.
Untuk memperbesar pangsa pasar bisnis digital services XL, Ongky menambahkan perusahaan mengalokasikan belanja modal (capex) pada tahun 2016 sebesar 10 juta dolar AS atau sekitar Rp 13,5 miliar, naik dari capex 2015 yang dialokasikan sekitar 5 juta dolar atau sekitar Rp 6,7 miliar, dengan asumsi (1 dolar AS setara dengan Rp 13.500).
Baca juga:
Garap Palapa Ring II, XL Axiata gandeng Indosat
Begini prediksi industri telekomunikasi tahun 2016
Era teknologi 5G masih jauh, tapi perlu disiapkan
Indosat rebranding jadi Indosat Ooredoo
Adopsi 5G tunggu kesiapan model bisnis operator telko