Google: Ekonomi digital Asia Tenggara melesat berkat e-commerce dan ride-sharing
Google: Ekonomi digital Asia Tenggara melesat berkat e-commerce dan ride-sharing. Asia Tenggara adalah wilayah yang luar biasa dalam hal internet. Bagaimana tidak, melansir Techcrunch, lebih banyak orang terkoneksi internet dan online di seluruh wilayah Asia Tenggara ketimbang di Amerika Serikat.
Asia Tenggara adalah wilayah yang luar biasa dalam hal internet. Bagaimana tidak, melansir Techcrunch, lebih banyak orang terkoneksi internet dan online di seluruh wilayah Asia Tenggara ketimbang di Amerika Serikat. Tak cuma itu, internet membawa dampak besar ke wilayah yang kita diami ini.
Berdasarkan laporan dari Google yang dikutip Techcrunch, pada update terbaru dari laporan berjudul "e-Conomy SEA" yang dibuat pertama kali pada 2015 silam, ekonomi internet di Asia Tenggara disebut akan mencapai 200 milyar dollar per tahunnya per tahun 2025. Namun prediksi angka ini ternyata bisa diraih dengan sangat cepat dan akan melampaui angka tersebut di 2025, karena per tahun 2017 saja, ekonomi internet di Asia Tenggara mencapai 50 milyar dollar.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Bagaimana Web3 dapat membantu meningkatkan ekonomi digital? “Web3 dapat meningkatkan ekonomi digital dengan cara menawarkan biaya yang lebih rendah, keamanan, dan pengalaman yang unik serta berbeda,”ujar Fajrin.
-
Siapa yang mendorong UMKM untuk masuk ke ekosistem digital? Lewat program onboarding, para pelaku usaha mikro didorong untuk masuk ke dalam ekosistem digital melalui e-commerce, baik yang dikelola pemerintah, BUMN, maupun swasta.
-
Bagaimana cara Indonesia dan Singapura meningkatkan kerja sama ekonomi digital? Pada pertemuan bilateral tersebut, kedua Menteri membahas upaya peningkatan kerja sama ekonomi digital melalui ASEAN Digital Economy Framework Agreement dan Joint Initiative on e-Commerce di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
-
Bagaimana Hadinata Batik menggunakan platform digital untuk mengembangkan bisnisnya? Banyak bermunculan brand batik baru di tengah disrupsi digital menjadi tantangan sekaligus motivasi bagi Hadinata Batik untuk terus berkembang. Hadinata Batik pun terus beradaptasi dengan berinovasi membuat model batik yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan serta bergabung di platform digital seperti Tokopedia dan ShopTokopedia guna mempercepat laju bisnis lewat pemanfaatan platform digital.
-
Di mana Huawei berperan dalam penguatan ekonomi digital? Adapun penguatan ekonomi digital yang dimaksud mencakup percepatan transformasi digital di berbagai sektor, mendorong pembangunan ramah lingkungan melalui utilisasiteknologi, memperkuatkeamanan siber dan perlindungan data pribadi untuk meningkatkan keamanan dan kepercayaan publik.
Hal ini berkat andil online travel yang jadi segmen terbesar untuk pembelanjaan berbasis internet. Angka dalam aspek ini melonjak menjadi 26.6 milyar dollar per tahunnya, setelah pada 2015 berada pada nilai 19,1 milyar dollar.
Meski online travel adalah yang paling banyak menghasilkan, dua aspek yang paling tinggi pertumbuhannya adalah ride-sharing serta e-commerce.
E-commerce murni (yang tidak termasuk e-commerce penjualan barang bekas seperti OLX serta c2c seperti BukaLapak), per tahunnya tumbuh 41 persen, dan akan mencapai angka keuntungan 10 milyar per tahunnya. E-commerce diprediksi akan mencapai angka 88 milyar dollar di tahun 2025 dan jadi segmen terbaik mengalahkan online travel.
Soal ride-sharing, Uber dan Grab adalah yang paling gencar berebut pasar Asia Tenggara, sementara Go-Jek yang sudah ada di hampir tiap kota besar di Indonesia, kini bahkan sudah mencanangkan akan berekspansi ke luar Indonesia.
Total pembelanjaan untuk aplikasi ride sharing ini meningkat lebih dari 2x lipat semenjak 2015, mencapai 5 milyar dollar untuk 2017. Industri ini diprediksi akan mencapai 20 milyar dollar per tahun di 2025, naik dari prediksi sebelumnya yakni 13 milyar dollar per tahunnya.
Indonesia sendiri adalah penguasa pasar ride sharing, di mana 40 persen dari pemasukan dari sektor ride-sharing berasal dari tanah air.
Lebih jauh, berdasarkan laporan tersebut, penumpang ride-sharing harian meningkat lebih dari 4x lipat sejak tahun 2015, dan jumlah mitra pengemudi juga baik 4x lipat sejak 2015.
Baca juga:
Kembangkan mobil otomatis, Honda jalin kerjasama dengan startup unicorn asal China
Spotify dan Tencent, dua raksasa yang kerjasama perbesar kerajaan bisnis musik
Deretan strategi cerdas temukan diskon saat Harbolnas 2017
Ramayana Dept Store ekspansi online ke Lazada
Di ShanghaiTex, startup 88Spares bicara soal industri tekstil masa depan
Lazada sebut inisiasi bulan jualan online nasional
Gushcloud resmi kelola eksisbanget.com, startup digital talent management