Google Maps Segera Tampilkan Rute yang Lebih Ramah Lingkungan
Google Maps Segera Tampilkan Rute yang Lebih Ramah Lingkungan
Aplikasi navigasi Google Maps disebut segera mulai memberi navigasi kepada pengemudi untuk lewat jalan yang lebih ramah lingkungan. Rute nantinya akan diarahkan ke perjalanan yang menghasilkan jejak karbon terendah dengan data lalu lintas dan kemiringan jalan.
Rencananya, fitur ini pertama kali akan diluncurkan di Amerika Serikat pada akhir 2021, baru kemudian dilanjutkan untuk perilisan secara global.
-
Apa yang lebih disukai pengguna Android dari iPhone? Selain harga yang lebih murah, banyak pengguna Android yang membeli iPhone untuk mendapat fitur-fitur eksklusif ponsel tersebut, seperti iMessage, FaceTime, AirPods, hingga bahkan kemampuan videografi ponsel iPhone yang baik.
-
Apa yang sering dibandingkan dari pengguna Android dan iPhone? Di tengah banyaknya pilihan, pengguna Android dan iPhone sering kali menjadi dua kelompok utama yang sering dibandingkan.
-
Di mana teknologi Google ini akan digunakan? Teknologi ini dirancang agar dapat digunakan di ponsel pintar, terutama di wilayah pedesaan yang memiliki akses terbatas terhadap layanan kesehatan.
-
Kenapa Google meluncurkan pembaruan keamanan untuk Android? Google baru saja meluncurkan pembaruan keamanan pada bulan September, disertai peringatan bahwa sistem Android menghadapi ancaman.
-
Siapa yang banyak menggunakan Android di Indonesia? Lembaga Riset Digital Marketing (Emarketer), menyebutkan bahwa pengguna smartphone di Indonesia pada 2018 mencapai 100 juta orang. Sehingga Indonesia menjadi negara pengguna aktif smartphone terbesar keempat di dunia.
-
Bagaimana tren perpindahan pengguna Android ke iPhone? Sejak tahun 2019, jumlah pengguna ponsel Android yang membeli atau mengganti ponselnya dengan iPhone relatif stabil. Pada periode 2019—2023, terdapat 11% hingga 19% pengguna Android yang pindah ke iPhone. Peningkatan perpindahan tertinggi terjadi di tahun 2022, sebelum pembelian menurun di tahun 2023.
Dikutip dari BBC via Tekno Liputan6.com, saat diluncurkan rute default di aplikasi Google Maps akan menjadi opsi "ramah lingkungan", kecuali pengguna memilih untuk tidak menggunakannya.
Jika rute alternatif jauh lebih cepat, Google akan menawarkan pilihan dan memungkinkan pengguna membandingkan perkiraan emisi.
"Apa yang kami lihat adalah untuk sekitar setengah dari rute, kami dapat menemukan opsi yang lebih ramah lingkungan dengan trade-off yang minimal atau tanpa biaya waktu," kata Russell Dicker, direktur produk di Google.
Mesin pencari milik Alphabet ini menggunakan data emisi berdasarkan pengujian di berbagai jenis mobil dan tipe jalan, berdasarkan wawasan dari National Renewable Energy Lab (NREL) pemerintah AS.
Juga memanfaatkan faktor data jalan di lereng dan kemiringan dari fitur mobil Street View miliknya bersama dengan citra udara dan satelit.
"Ini adalah contoh bagus dari tiga tren yang muncul bersamaan: data, keberlanjutan, dan pilihan konsumen," kata Siddharth Pathak, mitra di perusahaan konsultan Kearney.
Peringatan Zona Emisi Rendah
Mulai Juni mendatang Google akan memperingatkan pengemudi tentang perjalanan melalui zona emisi rendah di mana beberapa kendaraan dilarang. Ini umum terjadi di negara-negara seperti Jerman, Prancis, Belanda, Spanyol, dan Inggris.
"Dari Amsterdam hingga Jakarta, kota-kota di seluruh dunia telah menetapkan zona emisi rendah, area yang membatasi kendaraan berpolusi seperti mobil diesel tertentu atau mobil dengan stiker emisi khusus untuk membantu menjaga kebersihan udara," kata Google dalam sebuah blog.
Perusahaan menyebut sebagai dukungan terhadap upaya ini, mereka mengerjakan peringatan untuk membantu pengemudi lebih memahami waktu penentuan guna melewati rute dari salah satu zona tersebut.
Perbandingan
Pengguna Google Maps juga dapat membandingkan mobil, bersepeda, transportasi umum, dan opsi perjalanan lainnya di satu tempat alih-alih beralih di antara berbagai bagian dalam fitur baru yang diluncurkan tahun ini.
Kendati demikian, Google mengatakan telah lama mengembangkan praktik berkelanjutan untuk memberi manfaat bagi lingkungan, dan berjanji untuk bebas karbon pada 2030 untuk membantu kota-kota melacak emisi gas rumah kaca.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Arief Rahman Hakim