Ilmuwan Temukan Misteri Cheetah Bisa Berlari dengan Kecepatan Tinggi, Ternyata Ini Rahasianya
Tim peneliti internasional dari Imperial, Universitas Harvard, Universitas Queensland, dan Universitas Sunshine Coast berupaya mencari tahu alasannya.
Tim peneliti internasional dari Imperial, Universitas Harvard, Universitas Queensland, dan Universitas Sunshine Coast berupaya mencari tahu alasannya.
Ilmuwan Temukan Misteri Cheetah Bisa Berlari dengan Kecepatan Tinggi, Ternyata Ini Rahasianya
Para ilmuwan telah menemukan titik yang menjelaskan mengapa hewan yang bergerak cepat seperti cheetah dapat mencapai kecepatan tinggi.
Dia mampu berlari cepat, cenderung berukuran sedang. Mengapa bisa begitu?
-
Hewan apa yang terkenal dengan kecepatan larinya di padang pasir? Roadrunner adalah burung kukuk darat yang terkenal dengan kecepatannya. Burung ini mampu berlari dengan kecepatan mencapai 20 mil per jam atau lebih cepat, meskipun terkadang juga terbang dalam jarak tertentu.
-
Di mana meerkat tinggal? Hewan ini tinggal di barat daya Afrika.
-
Kapan ekor kucing bergoyang cepat ke kiri dan kanan? Jika ekor kucing bergerak cepat ke kiri dan kanan, itu bisa menunjukkan bahwa mereka sedang kesal atau gelisah.
-
Kapan Hari Tapir Sedunia diperingati? Tahukah Anda, tanggal 27 April diperingati sebagai Hari Tapir Sedunia? Ya, sejak tahun 2008 lalu, setiap tanggal 27 April menjadi momentum peringatan tersebut.
-
Bagaimana kucing itu berhasil menempuh jarak yang begitu jauh? Meskipun masih belum jelas bagaimana Rayne Beau berhasil menempuh jarak 1.287 km dari Yellowstone ke Roseville, pasangan tersebut berharap bahwa dengan menceritakan pengalaman mereka, orang lain dapat memberikan informasi tambahan.
-
Apa ciri khas Kucing Merah? Kucing Merah memiliki karakteristik bulu berwarna oranye kemerahan dengan corak huruf M di dahinya. Bentuk tubuhnya juga lebih berotot dibanding sesamanya.
Tim peneliti internasional dari Imperial, Universitas Harvard, Universitas Queensland, dan Universitas Sunshine Coast berupaya mencari tahu alasannya. Temuan mereka dipublikasikan di jurnal Nature Communications.
Mengutip Newsweek, Jumat (15/3), untuk mencapai temuan mereka, para ilmuwan mengembangkan model yang menunjukkan bagaimana otot-otot hewan bergerak ketika berada di darat, kemudian menilai batasan seberapa cepat mereka dapat berlari.
- Ilmuwan Berhasil Ungkap 13 DNA Manusia Purba yang Hidup 10.000 Tahun Lalu, Keturunannya Masih Hidup Sampai Sekarang
- Penemuan Spesies Baru Hewan Mamalia Karnivora Mirip Kucing Berusia 33 Juta Tahun Lalu
- Ilmuwan Pernah Meramal Kuda Bakal Punah di 2024, Ini Alasannya
- Misteri Perilaku dan Asal Usul Binatang yang Tak Bisa Dijelaskan secara Ilmiah
“Hewan tercepat bukanlah gajah besar atau semut kecil, namun berukuran sedang, seperti cheetah. Mengapa kecepatan lari tidak sesuai dengan pola teratur yang mengatur sebagian besar aspek anatomi dan performa hewan?” penulis utama Dr David Labonte, dari Departemen Bioteknologi Imperial College London, mengatakan dalam ringkasan temuannya.
Mereka menemukan bahwa tidak hanya ada satu batasan mengenai seberapa cepat seekor hewan dapat berlari, namun ada dua batasan—yaitu seberapa cepat dan seberapa jauh otot-otot mereka dapat berkontraksi, demikian laporan studi tersebut.
“Kunci dari model kami adalah memahami bahwa kecepatan lari maksimum dibatasi oleh seberapa cepat otot berkontraksi, serta seberapa banyak otot dapat memendek selama kontraksi,”
ujar rekan peneliti, Profesor Christofer Clemente, dari University of the Sunshine Coast dan University dari Queensland.
“Hewan seukuran cheetah berada di sweet spot fisik dengan berat sekitar 50kg, di mana kedua batas ini bertepatan. Oleh karena itu, hewan-hewan ini adalah yang tercepat, mencapai kecepatan hingga 65 mil per jam,” tambah dia.