Ilmuwan Ungkap Risiko Penularan Covid-19 di Mobil
Ilmuwan Ungkap Risiko Penularan Covid-19 di Mobil
Pola aliran udara di dalam kabin mobil adalah sesuatu yang penting untuk mengenal risiko penularan Covid-19 di dalam kendaraan. Hal ini pun baru-baru ini diungkap dalam sebuah penelitian baru.
Tim peneliti dari Brown University tersebut menggunakan model komputasi untuk membuat simulasi aliran udara di dalam mobil dengan kombinasi jendela terbuka dan tertutup. Menurut simulasi, membuka jendela menciptakan pola aliran udara yang dapat mengurangi konsentrasi partikel di udara yang bertukar antara pengemudi dan penumpang. Semakin banyak jendela yang dibuka, semakin baik.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Bagaimana cara mencegah penyebaran Flu Singapura? Untuk mencegah penyebaran Flu Singapura, penting untuk menjaga kebersihan tangan dan lingkungan, serta menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
-
Apa yang dirasakan Vincent Raditya saat mengalami flu Singapura? Vincent Raditya menyatakan bahwa pada tahap awal, ia mengalami demam tinggi selama tiga hari. Ia merasakan tubuhnya lemas dan berat, serta mengalami nyeri pada leher.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Siapa yang memimpin aksi demo petani Kendeng saat pandemi COVID-19? Aksi demo petani Kendeng kembali dilakukan saat pandemi COVID-19. Kala itu mereka menolak aktivitas penambangan yang dianggap berpotensi merusak lingkungan.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
Sementara itu, mengandalkan sistem ventilasi di dalam mobil saja tidak sebaik dengan tindakan membiarkan jendela terbuka untuk menambah sirkulasi.
"Berkendara dengan jendela tertutup dan pemanas atau pendingin menyala merupakan skenario terburuk, menurut simulasi komputer kami," kata Asimanshu Das, mahasiswa pascasarjana di Brown's School of Engineering dan penulis utama penelitian tersebut dikutip dari Eurekalert via Tekno Liputan6.com.
Skenario terbaik menurut Asimanshu dan rekannya adalah membuka keempat jendela mobil.
"Namun, membuka satu atau dua jendela pun sudah jauh lebih baik daripada menutup semuanya," ujar Asimanshu.
Para peneliti menekankan bahwa pada dasarnya tidak ada cara untuk menghilangkan risiko penularan Covid-19 di dalam mobil sepenuhnya. Namun terlepas dari itu, mereka menegaskan bahwa penelitian mereka dilakukan dalam rangka mempelajari bagaimana perubahan aliran udara di dalam mobil dapat mengurangi atau meningkatkan risiko penularan.
Model Komputasi
Model komputasi di dalam penelitian ini menyimulasikan sebuah mobil dengan dua orang di dalamnya, seorang pengemudi dan seorang penumpang duduk di kursi belakang di sisi yang berlawanan dari pengemudi.
Para peneliti memilih pengaturan tempat duduk itu karena memaksimalkan kaidah jaga jarak antara dua orang, meski secara teoretis masih kurang direkomendasikan oleh Centers for Disease Control.
Model tersebut menyimulasikan aliran udara di sekitar dan di dalam mobil yang bergerak dengan kecepatan 80 km per jam, serta pergerakan dan konsentrasi aerosol yang berasal dari pengemudi dan penumpang. Aerosol merupakan partikel kecil yang dapat bertahan di udara untuk waktu lama.
Salah satu alasan mengapa membuka jendela lebih baik dalam hal transmisi aerosol adalah karena hal ini meningkatkan jumlah pergantian udara per jam di dalam mobil, yang membantu mengurangi konsentrasi aerosol secara keseluruhan.
Kombinasi Berbeda
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa kombinasi berbeda dari jendela terbuka menciptakan aliran udara yang berbeda di dalam mobil yang dapat meningkatkan atau mengurangi paparan aerosol yang tersisa.
Karena aliran udara di bagian luar mobil, tekanan udara di dekat jendela belakang cenderung lebih tinggi daripada tekanan di jendela depan. Akibatnya, udara cenderung masuk ke dalam mobil melalui jendela belakang dan keluar melalui jendela depan.
Dengan semua jendela terbuka, kecenderungan ini menciptakan dua aliran yang kurang-lebih bebas di kedua sisi kabin. Karena penumpang di dalam simulasi duduk di sisi berlawanan dari kabin, sangat sedikit partikel yang ditransfer di antara keduanya.
Pengemudi di dalam skenario ini berisiko sedikit lebih tinggi daripada penumpang karena aliran udara rata-rata di dalam mobil mengalir dari belakang ke depan, tetapi kedua penumpang mengalami perpindahan partikel yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan skenario lainnya.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Mochamad Wahyu Hidayat