Ini akhir anti klimaks kisruh Apple vs FBI
Sebelumnya, banyak pihak yakin bila di iPhone Syed Farook terdapat daftar target terorisme lain
Sejak awal 2016, Apple mendapat tantangan besar dari FBI dan pengadilan AS terkait permintaan peretasan iPhone 5c tersangka terorisme San Benardino yang telah meninggal, Syed Farook. Dan kabar terbaru mengungkap bila akhir dari kasus ini sangat anti klimaks.
Bagaimana tidak, CNB News menyatakan bila iPhone 5c milik Syed Farook tidak berisi informasi apapun yang dapat digunakan oleh aparat penegak hukum sebagai alat bukti baru penembakan San Benardino.
-
Bagaimana FBI mengakses telepon pelaku? FBI mengatakan mereka telah "berhasil mendapatkan akses" ke telepon milik pelaku, Thomas Matthew Crooks. Sayangnya, tak jelas bagaimana FBI mengakses telepon pelaku tersebut.
-
Apa yang ditemukan FBI di rumah dan mobil pelaku? FBI mengatakan mereka telah "berhasil mendapatkan akses" ke telepon milik pelaku, Thomas Matthew Crooks. Sayangnya, tak jelas bagaimana FBI mengakses telepon pelaku tersebut. Informasi yang disampaikan mereka hanya menemukan perangkat mencurigakan di rumah dan mobilnya.
-
Bagaimana Apple merespon ketertinggalan di bidang AI? Berbagai perusahaan teknologi, terutama yang berkutat di industri ponsel, telah menyoroti sekaligus mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) ke dalam berbagai perangkat mereka. Apple pun telah menyusul langkah adopsi teknologi AI tersebut, seperti dengan mengakuisisi lebih dari 30 perusahaan rintisan AI sejak 2023.
-
Mengapa para penyerang menargetkan ID Apple? Kredensial ini sangat dihargai, memberikan kontrol atas perangkat, akses ke informasi pribadi dan keuangan, dan potensi pendapatan melalui pembelian tidak sah.
-
Mengapa Apple disebut-sebut menunda peluncuran iPhone lipat? Analisa itu sejauh ini masih misterius. Yang jelas Apple telah menerima paten baru terkait dengan perangkat elektronik dengan layar lipat yang tahan lama.
-
Mengapa FBI membuka enkripsi HP pelaku? Butuh waktu beberapa hari, namun FBI akhirnya berhasil memecahkan sandi dari telepon pria berusia 20 tahun yang tewas.
Padahal sebelumnya pemerintah Amerika berharap bila iPhone 5c Syed Farook berisi nama-nama organisasi teroris yang membantu pria itu melakukan penembakan yang akhirnya menewaskan belasan orang, termasuk kemungkinan adanya tersangka lain. Sebab, ada saksi mata yang mengatakan adanya teroris lain saat itu.
Sebelumnya, banyak pihak yakin bila di dalam iPhone 5c itu juga terdapat daftar target lain yang bakal jadi sasaran teroris berikutnya. Oleh karena itu, pemerintah dan mayoritas warga Amerika mendesak Apple untuk meretas sendiri iPhone buatannya.
Baca juga:
Lagi, pengadilan Amerika minta Apple retas iPhone
FBI ternyata tak mampu bobol iPhone lebih canggih dari '5c'
FBI mulai rajin retas iPhone
Apple penasaran bagaimana cara FBI sukses retas iPhone
Perang berakhir? FBI ngaku sudah berhasil retas iPhone tanpa Apple
Ternyata FBI minta bantuan perusahaan Israel untuk retas iPhone
Berusaha retas iPhone sendiri, FBI tak lagi butuh bantuan Apple