Ini Alasan Orang Pasang Muka Serius dan Susah Senyum Difoto Jadul, Terungkap Penyebabnya
Berikut ini adalah fakta kenapa orang dahulu jarang senyum dan nampak serius saat difoto.
Berikut ini adalah fakta kenapa orang dahulu jarang senyum dan nampak serius saat difoto.
Ini Alasan Orang Pasang Muka Serius dan Susah Senyum Difoto Jadul, Terungkap Penyebabnya
Saat ini jika hendak difoto, banyak orang sudah mulai menunjukkan ekspresinya melalui senyuman bahkan tak malu-malu bergaya di depan kamera.
Namun lain hal dengan zaman dahulu. Saat di mana teknologi kamera pertama kali muncul dan foto pertama diambil pada akhir 1820-an.
Lihatlah hasil foto-foto itu. Umumnya orang-orang pada zaman tersebut, saat difoto cenderung terkesan serius. Terlihat tak ada senyuman sama sekali dari hasil jepretan kamera.
Ini yang kemudian menjadi pertanyaan, mengapa orang pada masa itu tak memperlihatkan senyuman bahkan gigi yang terlihat?
-
Apa yang digambarkan dalam foto yang beredar? Dalam foto yang beredar memperlihatkan orang-orang mengangkut balok batu berukuran besar.
-
Bagaimana keadaan Ubrug Jatiluhur untuk berswafoto? Estetik untuk selfie Tidak kalah penting saat berwisata adalah menemukan spot yang bagus untuk berswafoto. Namun pengunjung tak perlu khawatir karena di lokasi banyak area-area hijau dan teduh yang cocok untuk berswafoto.
-
Apa yang dirayakan dalam foto-foto tersebut? 8 Foto Ulang Tahun Kayma Jayna Agyra Ke-1, Bukan Cucu Orang Sembarangan!
-
Di mana foto-foto Baby Guzel yang seru diunggah? Keren banget foto-foto serunya yang ada di IG Story Margin!
-
Kapan foto diambil? Foto udara memperlihatkan seorang nelayan mengumpulkan ikan mati akibat pekerjaan renovasi dan kondisi cuaca panas yang sedang berlangsung dari waduk di Provinsi Dong Nai, Vietnam, pada 30 April 2024.
Situs berita Time pernah menuliskan pada 2016 tentang alasan ini. Merujuk sumber tersebut, salah satu kemungkinannya adalah gigi. Namun kemungkinan ini pun menjadi perdebatan.
Pasalnya, beberapa pihak menolak anggapan bahwa gigi yang buruk menjadi penyebabnya.
Mereka yang kontra terhadap tudingan faktor gigi menjadi pencetusnya justru menilai memasang mimik muka serius dan tak senyum adalah kondisi yang lumrah dan belum tentu menjadi perhatian pada saat itu.
Namun bagi Angus Trumble, Direktur Galeri Potret Nasional di Canberra, Australia, justru sebaliknya. Ini adalah persoalan kesehatan gigi, bukan perkara belum terbiasa.
"Beberapa di antaranya perdebatan itu ada benarnya. Tetapi jika Anda melihat proses awal ketika ada di foto, perlu waktu yang lama untuk mempersiapkannya," ujar Todd Gustavson, Technology Curator di the George Eastman Museum.
Namun dia juga membantah anggapan bahwa teknologi sebagai faktor pembatasnya. Pada tahun 1850-an dan 60-an, pengambilan foto dapat dilakukan dalam kondisi hanya beberapa detik dan pada dekade berikutnya waktu yang dibutuhkan jauh lebih pendek.
Artinya, teknologi yang dibutuhkan untuk menangkap ekspresi sekilas seperti senyuman tulus telah tersedia jauh sebelum ekspresi seperti itu menjadi umum.
Christina Kotchemidova, seorang profesor yang mempelajari budaya dan komunikasi yang menulis artikel tentang sejarah senyuman dalam fotografi snapshot, juga mempertanyakan argumen teknologi. Katanya, meskipun tersenyum secara umum mungkin merupakan bawaan lahir, tersenyum di depan kamera bukanlah respons naluriah.
Namun singkat cerita, norma-norma itu berubah. Terlihat dari foto dua perwira dalam perang Meksiko-Amerika pada tahun 1847 menunjukkan salah satu dari mereka sedang tersenyum.
Lalu muncul foto pemain poker dari tahun 1853 dimana menampilkan satu pria yang tersenyum dan satu lagi fokus pada kartunya. Pada 1860, terlihat potret seorang pria Afrika-Amerika dengan tangan terangkat seolah-olah sedang bertinju dengan memperlihatkan senyumannya.