Ini aplikasi baru XL untuk kalangan korporat
Aplikasi ini bisa dipakai di gadget Android
Melalui bisnis Internet of Thing (IOT), XL terus memacu berbagai inovasi berbasis layanan teknologi informasi dan telekomunikasi. Layanan inovatif tersebut antara lain berupa solusi untuk korporasi yang berguna membantu peningkatan produktivitas dan efisiensi proses bisnis.
Salah satunya adalah aplikasi “Enterprise”, yang memang dirancang untuk menjawab kebutuhan pelanggan korporat atas solusi yang komprehensif dan unik.
-
Apa yang dibangun XL Axiata di Sulawesi? XL Axiata meresmikan beroperasinya jaringan backbone fiber optic jalur Gorontalo – Palu untuk melayani lonjakan trafik layanan seluler di seluruh Sulawesi dan mendukung layanan internet rumah.
-
Apa yang XL Axiata terus perluas di Sulawesi? PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) terus memperluas jaringan Fix Mobile Convergence (FMC) di Sulawesi.
-
Mengapa XL Axiata memperluas jaringan XL SATU Fiber di Morowali? Potensi pasar untuk layanan konvergensi di Sulawesi sangat besar karena digitalisasi di semua bidang juga telah menjangkau hingga ke pelosok daerah, termasuk Morowali. Sampai saat ini penetrasi XL Satu telah mencapai sekitar 30%,” ujar dia.
-
Kenapa XL Axiata ingin meningkatkan penetrasi layanan konvergensi di Indonesia? XL Axiata dengan Link Net diharapkan akan mampu meningkatkan penetrasi layanan konvergensi di Indonesia.
-
Bagaimana XL Axiata mempersiapkan diri untuk memperluas layanan konvergensi? Dalam kerja sama ini, XL Axiata telah menyiapkan perencanaan (planning) dan desain target pasar yang bisa melayani kebutuhan layanan konvergensi (convergence). Sementara itu, Link Net akan melakukan desain jaringan dan kapasitas yang dapat memenuhi kebutuhan target pasar XL Axiata.
-
Di mana XL Axiata menargetkan perluasan layanan konvergensi? Dalam lima tahun ke depan, kedua pihak akan memperluas cakupan layanan hingga 8 juta home pass.
Chief Digital Service Officer XL, Yessy D Yosetya, mengatakan mobilitas yang semakin tinggi disertai dengan bisnis proses yang tidak mudah sering menjadi faktor utama keterlambatan service delivery yang dialami suatu perusahaan.
"Berorientasi pada kebutuhan bisnis pelanggan korporat, melalui XL IOT, kami telah menyiapkan empat solusi pada aplikasi Enterprise. Dengan solusi tersebut, setiap perusahaan dapat dengan mudah mengautomisasi pekerjaan manual dan mempercepat bisnis proses supply chain," ungkapnya dalam siaran pers yang diterima Merdeka.com, (14/04).
Lebih lanjut, Yessy menambahkan, empat solusi dalam aplikasi Enterprise tersebut mencakup Manajemen Penjualan, Manajemen Inventori dan Pergudangan, Manajemen Survey, serta Manajemen Distribusi dan Canvasser.
Pada fitur manajemen penjualan, solusi ini digunakan untuk meningkatkan fungsi tenaga penjual dalam mengakses kebutuhan pelanggan serta target penjualan. Selain itu solusi ini dapat meningkatkan waktu respon dari penyediaan kebutuhan pelanggan.
Kemudian ada solusi manajemen inventori dan pergudangan. Solusi ini dirancang khusus untuk perusahaan dalam mengelola kegiatan operasional gudang, mulai dari pencatatan barang masuk hingga barang tersebut keluar dari gudang.
Aplikasi ini menggunakan sistem Barcode untuk mempermudah pekerjaan di lapangan. Dengan demikian, pelanggan akan mudah dalam mengelola data inventori barang seperti serial number, expiry date, batch melalui berbagai macam metode prosedur (First in First Out atau First Expired First Out).
Sementara, untuk solusi manajemen survey, layanan ini dapat memberikan kemudahan bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa survey maupun perkreditan dalam memperoleh informasi dari pelanggannya. Tenaga lapangan dapat dengan mudah mengumpulkan data responden atau nasabah dan mengirimkan informasi tersebut secara real time ke pusat sistem data perusahaan.
Terakhir, pada solusi manajemen distribusi dan canvasser, solusi merupakan gabungan dari manajemen inventori serta manajemen penjualan, di mana penggunaannya untuk mengelola seluruh pelanggan perusahaan, termasuk menentukan pedoman kunjungan tenaga penjual (call plan atau route plan) maupun kurir pengantar barang.
Selain memberikan kecepatan, aplikasi ini juga beroperasi di sistem operasi Android yang memudahkan pelanggan untuk menggunakannya di berbagai jenis perangkat ponsel.
Peningkatan kinerja beberapa fungsi departemen dalam perusahaan, seperti fungsi penjualan, fungsi inventori dan logistik, maupun fungsi distribusi, dapat diraih dengan adanya aplikasi ini. Selain itu, manajemen dapat memonitor penjualan untuk membantu mengukur KPI maupun target dari tenaga penjual.
Bisnis XL IOT telah mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Hingga Maret 2015, jumlah koneksi XL IOT meningkat pesat menjadi lebih dari 600.000 koneksi. Angka ini merupakan kombinasi jumlah pelanggan aktif terdaftar dan pelanggan yang berkomitmen menggunakan XL. EDC (Electronic Data Capture) tetap mendominasi koneksi di XL IOT dan disusul oleh pengguna AMR (Automated Meter Reading).
Baca juga:
Semester dua tahun ini, sisa frekuensi 2,1 GHz jadi rebutan operator
Menkominfo dorong efisiensi industri telekomunikasi
XL gandeng Xiaomi sambut 4G
Ini alasan Maluku jadi pilihan pertama penataan frekuensi 1800 Mhz
Ini wilayah pertama yang cicipi penataan 4G di frekuensi 1800 Mhz
Menkominfo: Tata ulang frekuensi 1800 Mhz hari ini disepakati