Instagram Siapkan Fitur Baru Pelaporan Misinformasi
Instagram kembali membuktikan keseriusannya dalam memerangi misinformasi dan hoaks di dunia maya.
Instagram kembali membuktikan keseriusannya dalam memerangi misinformasi dan hoaks di dunia maya.
Terbaru, layanan berbagi foto dan video itu akan menambahkan opsi pelaporan konten, yakni "False Information".
-
Apa Instagram itu? Instagram merupakan aplikasi media sosial berbagi foto dan video yang diluncurkan pada tahun 2010 oleh Kevin Systrom.
-
Apa yang diunggah Jokowi di akun Instagramnya? Ditemukan sebuah unggahan dengan caption yang sama pada akun resmi Jokowi. Postingan tersebut diunggah pada 5 Oktober 2023.
-
Apa yang dibagikan Kartika Soekarno di Instagram? Kartika Soekarno baru-baru ini menjadi sorotan publik. Hal ini lantaran foto yang diunggah di Instagram Stories miliknya beberapa waktu lalu. Bagaimana tidak, Kartika memamerkan paspor yang digunakannya.
-
Siapa pendiri Instagram? Instagram merupakan aplikasi media sosial berbagi foto dan video yang diluncurkan pada tahun 2010 oleh Kevin Systrom.
-
Siapa yang terlihat mirip dalam foto yang diunggah ke Instagram? Dalam komentar foto yang diunggah ke Instagram, tidak sedikit yang menilai wajah keduanya mirip. "Katanyaa kalo mirip itu jodohh lohh😍"mirip bgt sih kalian❤️"Lha kok malah noah mukanya mirip mas tiko yah. Apalg klo pas 22nya senyum 😍"Miriiip bgt 😍 Jodoh pasti bertemu 👏 Bahagia slalu ya Lovebirds 🤲"
-
Mengapa bio Instagram penting? Bio instagram (IG) merupakan salah satu hal yang penting bagi para penggunanya. Bukan hanya sebagai pelengkap, namun juga berisi identitas maupun pesan yang disampaikan kepada banyak orang.
"Kami banyak berinvestasi dalam membatasi penyebaran misinformasi di aplikasi kami dan kami berencana untuk berbagi lebih banyak pembaruan dalam beberapa bulan mendatang," ujar Stephanie Otway, juru bicara Facebook sebagaimana dikutip dari Mashable, Sabtu (17/8).
Untuk sementara, opsi baru ini akan berfokus pada pengguna Instagram di wilayah Amerika Serikat terlebih dahulu. Belum ada informasi lebih lanjut apakah pengguna di wilayah lain seperti Indonesia juga akan dapat mencicipi fitur ini.
Dalam memerangi informasi, Facebook selaku perusahaan induk Instagram bekerja sama dengan 54 lembaga cek fakta yang mendukung 42 bahasa.
Salah satu lembaga cek fakta yang berkerja sama dengan Facebook adalah FactCheck.org
Kehadiran opsi pelaporan misinformasi di Instagram ini diharapkan akan membantu pengembangan kecerdasan buatan milik perusahaan dalam mengidentifikasi misinformasi di ekosistem miliknya.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Keenan Pasha
(mdk/faz)