Internet Explorer terancam malware berbahaya!
Malware ini mampu mencuri data rahasia.
Jangan gunakan Internet Explorer meskipun software ini lebih aman ketimbang yang lainnya. Pasalnya, sebuah serangan malware berbahaya dikabarkan menjangkiti peramban internet ini.
Seperti yang dilansir oleh Huffington Post (14/2), hal ini dilaporkan setelah terjadinya serangan besar pada pengguna IE di Amerika Serikat. Beberapa situs besar untuk veteran militer AS disebutkan jadi korbannya.
-
Dimana para penjahat siber menyembunyikan malware? Karena sebagian besar mod dan cheat didistribusikan di situs web pihak ketiga, penyerang menyamarkan malware dengan berpura-pura sebagai aplikasi ini.
-
Bagaimana Malware berhasil menyebar dan menyerang sistem Indodax? Meskipun engineer yang terlibat bukan engineer utama, dia tetap memiliki akses ke server. Akses inilah yang kemudian menjadi celah awal masuknya Malware yang menyebar pada sistem. Menurut Oscar, meski server yang diretas bukan server utama, Malware tersebut berhasil menyebar dan mengeksploitasi server yang lainnya.
-
Apa jenis malware yang menyerang situs Yayasan yang membantu anak disabilitas? Kasusnya adalah file korban diretas oleh malware bernama Mallox.
-
Apa yang dilakukan oleh Microsoft dengan menggunakan teknologi AI ? Microsoft baru-baru ini membuat gebrakan menarik di dunia seni dan kecerdasan buatan (AI) menggunakan VASA-1. Mereka telah merilis sebuah video yang menampilkan Mona Lisa, lukisan ikonik karya Leonardo da Vinci yang sedang 'ngerap'.
-
Apa itu yang dimaksud dengan penetrasi internet? Penetrasi internet yang tinggi di negara-negara tersebut menunjukkan perkembangan teknologi dan aksesibilitas yang semakin meningkat, meskipun ada variasi dalam jumlah pengguna berdasarkan populasi total.
-
Apa jenis malware yang menginfeksi aplikasi pinjaman tersebut? Dikenal sebagai aplikasi SpyLoan, aplikasi bermasalah ini banyak ditemukan di Google Play Store — dan beberapa juga ditemukan di App Store Apple.
Menurut laporan dari FireEye, serangan ini terjadi pada minggu ini di Internet Explorer 10. Korbannya diperkirakan berjumlah ratusan hingga ribuan dan sebagian besar adalah situs milik pejuang perang Amerika Serikat.
Malware ini sendiri menanamkan backdoor dalam mesin di Internet Explorer dan mencuri data-data penting pengguna. Sasarannya diperkirakan untuk mengumpulkan data intelijen militer.
Microsoft sendiri menyadari telah terjadi serangan ini. Microsoft menyatakan tengan melakukan penyelidikan dan mengambil langkah terbaik untuk mengatasinya.
Disarankan bagi Anda yang menggunakan IE untuk segera upgrade ke versi 11. Hal ini dikarenakan versi tersebut tidak bisa dibobol oleh hacker berbahaya tersebut.
Baca juga:
33 Tim pelajar meriahkan Cyber Defense Competition 2014
Rakuten akuisisi Viber senilai USD 900 juta
Letusan Gunung Kelud jadi perhatian dunia
Eropa ingin peran AS di internet global dikurangi
Internet Indonesia sangat bergantung pada Singapura