Begini Jadinya Kalau AI Buat Lukisan Monalisa Lagi “Ngerap”
Video tersebut diunggah oleh Min Choi di akun X/Twitternya pada Kamis, (18/4) dan telah dilihat oleh 7 juta orang.
Video tersebut diunggah oleh Min Choi di akun X/Twitternya pada Kamis, (18/4) dan telah dilihat oleh 7 juta orang.
Begini Jadinya Kalau AI Buat Lukisan Monalisa Lagi “Ngerap”
-
Siapa yang melukis Monalisa? Lukisan karya Leonardo da Vinci ini terus memikat pecinta seni dan budaya selama berabad-abad.
-
Apa yang membuat Monalisa unik? Lukisan karya Leonardo da Vinci ini terus memikat pecinta seni dan budaya selama berabad-abad. Siapa sebenarnya dia? Apakah dia tersenyum? Apakah da Vinci awalnya bermaksud melukisnya secara berbeda, dengan rambut digunting atau mengenakan pakaian menyusui?
-
Mengapa Monalisa begitu terkenal? Lukisan karya Leonardo da Vinci ini terus memikat pecinta seni dan budaya selama berabad-abad.
-
Di mana Monalisa dilukis? Pizzorusso menyimpulkan, desa kuno di tepi danau tersebut adalah lokasi mahakarya da Vinci.
-
Apa yang digambarkan AI? Berikut adalah penggambaran capres menggunakan teknologi artificial intelligence (AI).
-
Siapa pelukis Mona Lisa? Leonardo melukis potret tersebut sekitar tahun 1507, dan baru pada tahun 1860-an kritikus seni mengklaim Mona Lisa adalah salah satu contoh lukisan Renaisans terbaik.
Microsoft baru-baru ini membuat gebrakan menarik di dunia seni dan kecerdasan buatan (AI) menggunakan VASA-1.
Mereka telah merilis sebuah video yang menampilkan Mona Lisa, lukisan ikonik karya Leonardo da Vinci yang sedang 'ngerap'.
Video tersebut diunggah oleh Min Choi di akun X/Twitternya pada Kamis, (18/4) dan telah dilihat oleh 7 juta orang.
Video tersebut menjadi viral lantaran tampak wajah Mona Lisa yang membuat orang terkejut, Mona Lisa terkenal dengan wajahnya yang misterius, tetapi berkat AI, Mona Lisa jadi terlihat konyol karena bisa ngerap.
Ide untuk membuat Mona Lisa ngerap menggunakan teknologi AI mungkin terdengar tidak biasa pada awalnya.
Namun hal ini sejalan dengan upaya Microsoft yang berfokus menghasilkan keterampilan visual dan bertujuan untuk penerapan positif.
Hal tersebut tidak bermaksud untuk membuat konten yang senonoh ataupun menyesatkan.
Mengutip laman Microsoft, Senin (29/4), Microsoft mengungkap bahwa mereka berdedikasi untuk mengembangkan AI secara bertanggung jawab dengan tujuan memajukan kesejahteraan manusia.
“Kami tidak memiliki rencana untuk merilis demo online, API, produk, detail implementasi tambahan, atau penawaran terkait apapun hingga kami yakin bahwa teknologi tersebut akan digunakan secara bertanggung jawab dan sesuai dengan peraturan yang sesuai,” katanya.
Langkah ini juga menunjukkan potensi besar dari kecerdasan buatan dalam menciptakan konten yang inovatif dan menghibur.
Dengan teknologi ini, dapat dilihat bahwa batasan antara dunia nyata dan dunia digital semakin luas dan membuka pintu bagi kreasi yang lebih beragam dan menarik.