Mark Zuckerberg Umumkan Berita Besar soal Terobosan AI di Meta
Berikut adalah berita besar tentang AI besutan Meta.
Berikut adalah berita besar tentang AI besutan Meta.
Mark Zuckerberg Umumkan Berita Besar soal Terobosan AI di Meta
-
Apa itu Meta AI? Sesuai dengan namanya, Meta AI adalah chatbot yang dikembangkan oleh Meta untuk membantu pengguna WhatsApp dalam memberikan jawaban terkait topik tertentu dan berdiskusi guna menghasilkan ide-ide baru.
-
Kapan Meta AI diluncurkan? Capaian 600 juta pengguna ini terbilang sangat cepat, mengingat Meta AI baru diluncurkan sekitar bulan November tahun lalu.
-
Kapan Meta AI diperkenalkan? Fitur Meta AI di dalam layanan WhatsApp sebenarnya sudah diperkenalkan Meta sejak April 2024 namun saat itu layanan terbatas tersedia di AS, Australia, Kanada, Ghana, India, Jamaika, Malawi, Selandia Baru, Nigeria, Pakistan, Singapura, Afrika Selatan, Uganda, Zambia, dan Zimbabwe.
-
Mengapa Meta AI diciptakan? Fitur ini dirancang untuk membuat obrolan lebih produktif dan menyenangkan dengan bantuan teknologi kecerdasan buatan.
-
Siapa yang mengembangkan Meta AI? Sesuai dengan namanya, Meta AI adalah chatbot yang dikembangkan oleh Meta untuk membantu pengguna WhatsApp dalam memberikan jawaban terkait topik tertentu dan berdiskusi guna menghasilkan ide-ide baru.
-
Siapa yang menggunakan Meta AI? Dalam sebuah video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, Mark Zuckerberg, pendiri sekaligus CEO Meta, mengungkapkan bahwa Meta AI kini telah digunakan oleh hampir 600 juta pengguna aktif setiap bulan.
Perusahaan Meta telah melakukan peningkatan/upgrade besar pada sektor kecerdasan buatannya (AI).
Meta telah mengumumkan peluncuran model bahasa besar terbaru mereka, yaitu Llama 3.
Model fondasi ini juga diintegrasikan ke dalam Meta AI, asisten atau bot percakapan AI buatan Meta.
Mengutip The Verge, Business Insider, situs Meta, dan Reuters, Selasa (22/4), Meta AI diluncurkan untuk pertama kali pada bulan September tahun 2023.
Bersamaan dengan pengumuman Llama 3, terdapat pembaruan pada Meta AI sehingga sekarang ia dimasukkan ke dalam kotak pencarian aplikasi-aplikasi milik Meta, seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp.
Dengan kedatangan Llama 3 dan Meta AI terbaru, Meta semakin memeriahkan persaingan di pasar AI, terutama dalam bidang bot percakapan, seperti dengan ChatGPT milik OpenAI, Copilot milik Microsoft, dan Claude milik Anthropic.
Keseriusan yang ditunjukkan oleh Meta dalam bidang AI rasanya bukanlah suatu hal yang mengherankan mengingat banyaknya penduduk dunia yang saat ini telah menggunakan layanan dari Meta.
Mark Zuckerberg, pendiri dan CEO Meta, berharap bahwa perusahannya dapat menjadi pengembang AI terdepan di dunia.
“Dengan model baru ini, kami percaya bahwa saat ini Meta AI adalah asisten AI paling pintar yang bisa anda gunakan secara bebas,” ucap Zuckerbeg dalam unggahan di akun Instagramnya.
Terdapat banyak hal yang bisa dilakukan oleh Meta AI dalam membantu manusia. Ia bisa membantu memberikan rekomendasi restoran kepada orang yang melakukan percakapan dengannya. Ia juga bisa membantu menyelesaikan soal matematika hingga membantu menulis surel agar memiliki bahasa yang lebih profesional.
Semua hal tadi bisa dilakukan di dalam aplikasi-aplikasi Meta—tanpa harus berpindah ke aplikasi AI khusus lain.
Ketika berselancar di Facebook, misalnya, pengguna juga dapat meminta Meta AI untuk mempelajari suatu unggahan, baik berbentuk tulisan, foto, atau video, dari orang lain yang lewat di beranda.
Kemudian, pengguna dapat melakukan pencarian lebih lanjut mengenai berbagai aspek yang ada di unggahan tadi.
Ketika menggunakan Meta AI di WhatsApp, pengguna juga dapat menghasilkan gambar sesuai dengan perintah yang diberikan.
Bahkan, ketika kalimat perintah belum selesai diketik dan dikirim, Meta AI telah dapat menghasilkan gambar berdasarkan kata yang telah diketik.
Fitur yang dapat diakses dengan mengetikkan kata “imagine” tersebut juga bisa diakses di situs web meta.ai yang juga baru diluncurkan.
Hingga saat ini, Meta AI sayangnya belum dapat digunakan di Indonesia. Di luar Amerika Serikat, Meta AI juga hanya baru dapat diakses di beberapa negara, seperti Australia, Canada, Nigeria, Singapura, dan Zimbabwe. Negara-negara Uni Eropa juga belum mendapat layanan ini.