Begini Ternyata Reaksi Google Bard AI saat Ngobrol Pakai Bahasa Indonesia
Merdeka.com mencoba langsung bagaimana respons dari Google Bard AI setelah ditambah bahasa Indonesia.
Merdeka.com mencoba langsung bagaimana respons dari Google Bard AI setelah ditambah bahasa Indonesia.
Begini Ternyata Reaksi Google Bard AI saat Ngobrol Pakai Bahasa Indonesia
Baru Ditambah Bahasa Indonesia
Google Bard AI baru saja ditambahkan kemampuannya untuk bisa memahami perintah menggunakan bahasa Indonesia. Sebelumnya saat awal peluncurannya, Google Bard AI belum dapat digunakan untuk berinteraksi dalam bahasa Indonesia. Google Bard merupakan mesin chatbot bertenaga AI yang dirancang dan dikeluarkan oleh Google. Google Bard baru saja dirilis pada 21 Maret 2023 dan aplikasi ini sudah dapat digunakan di 180 negara. Sama seperti rivalnya ChatGPT, Google membuat Google Bard AI ini untuk mensimulasikan percakapan manusia secara alami.
-
Dimana AI Google digunakan? Teknologi ini dirancang agar dapat digunakan di ponsel pintar, terutama di wilayah pedesaan yang memiliki akses terbatas terhadap layanan kesehatan.
-
Kenapa ChatBot AI Vidio dapat mengenali bahasa daerah? Salah satu fiturnya yang mampu mendeteksi bahasa daerah di Indonesia contohnya menjadi signifkan untuk menjembatani keragaman dan keterbatasan literasi di negara-negara berkembang yang coba diatasi oleh Vidio Chatbot AI.
-
Kenapa Google mengembangkan AI Replies? Pengembangan AI Replies ini merupakan langkah lanjutan dari fitur penyaringan panggilan yang sudah ada. Pada akhir tahun lalu, Google juga menambahkan 'contextual replies' yang menggunakan konteks dari panggilan untuk memberikan respons audio yang disesuaikan.
-
Apa Google itu? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Apa yang diterjemahkan dengan bantuan AI? Ilmuwan berhasil menerjemahkan huruf paku yang ada di prasasti kuno menggunakan alat kecerdasan buatan (AI).
-
Bagaimana avatar AI menanyakan pertanyaan? Dalam sebuah klip yang ia unggah di LinkedIn pekan lalu, Ryan, yang berbasis di Silicon Valley, Amerika Serikat (AS) terlihat tersenyum ketika avatar berambut merah itu menanyakan pengalaman kerjanya dan memintanya untuk lebih kreatif dalam menjawab.
Saat diluncurkan di awal, mungkin banyak orang Indonesia lebih menyukai ChatGPT daripada Google Bard AI.
Problemnya barangkali karena belum tersedianya bahasa Indonesia dalam aplikasi terbaru tersebut.
Saat awal dirilis, Google Bard hanya mempunyai kemampuan bahasa yang terbatas.
Hanya ada beberapa bahasa yang dapat dipakai Google Bard AI, yakni Bahasa Inggris UK, Inggris AS, Korea Selatan, dan Jepang.
"Kami sangat bersemangat mengumumkan perluasan terbesar Bard saat ini. Mulai hari ini, Bard mendukung bahasa baru ke lebih dari 40 bahasa, Arab, China, Jerman, Tami, Spanyol, dan Indonesia,"
VP Engineering, Google Bard, Amarnag Subramanya.
Amarnag pun mengatakan, seiring dengan kemajuan Bard, Google akan menjaga prinsip-prinsip AI sebagai panduan, serta tetap akan menerima respon dari pengguna yang memakainya, termasuk menjaga aspek privasi sebagai inti dari produk ini. Perlu diketahui, sistem di belakang Google Bard menggunakan Language Model for Dialogue Applications (LaMDA). Sebuah model bahasa yang diciptakan Google untuk aplikasi dialog. Merdeka.com pun telah mencoba pembaruan ini. Menurut kami interaksi yang dibangun Google Bard AI cukup seperti alami. Bahasa-bahasa yang kami gunakan layaknya obrolan biasa yang dilakukan banyak orang.Cara Pakai Google Bard AI
1. Ketik Google Bard di chrome atau peramban lain. Anda akan diarahakan ke bard.google.com. 2. Login dulu pakai akun Gmail. 3. Setelah berhasil masuk, pengguna disajikan dengan chat room. 4. Kemudian, Anda tinggal ketik saja pertanyaan yang ada di dalam kolom chat menggunakan bahasa Indonesia. 5. Google Bard AI akan meresponsnya.