Jangan asal klik tautan 'menggoda', awas peretasan!
Tips agar masyarakat tak mudah tertipu dan tergoda tautan maupun informasi di dunia internet. Cek di sini!
Saat ini marak sekali tindakan peretasan atau penipuan melalui online yang dilakukan oleh orang tak bertanggung jawab. Tidak sedikit dari kita juga pernah mengalami hal serupa. Namun, tak semuanya melalui serangkaian aktivitas teknis semata. Ada juga yang melalui sisi non teknis. Sisi non teknis ini, lazimnya disebut dengan social engineering.
Menurut praktisi TI dari Infosec Consultan, Ruby Alamsyah, social engineering ini merupakan cara yang dilakukan pelaku kepada korban dengan mengedepankan interaksi dan melakukan penipuan yang diharapkan korban tidak akan menyadari. Social engineering ini marak terjadi seiring juga dengan pertumbuhan belanja online dan aktivitas di dunia internet.
"Kenapa marak social engineering, karena dalam dunia teknologi, manusia lah yang menjadi celah keamanan terbesar," ujarnya ketika berbincang dengan Merdeka.com di Jakarta, Selasa (9/2).
Ruby juga mengatakan, secanggih-canggihnya teknologi, jika manusia itu lalai, maka kejadian yang tak diinginkan pun akan terjadi.
"Kalau manusianya tidak disiplin, mudah ditipu, mudah percaya akan orang atau hal tertentu secara langsung, makanya akan mudah pelaku melakukan peretasan ke system ataupun peretasan ke 'manusia' itu sendiri alias melakukan penipuan," jelasnya.
Dia pun berbagi tips agar masyarakat tak mudah tertipu dan tergoda tautan maupun informasi di dunia internet.
"Pertama itu, meningkatkan kesadaran akan keamanan TI. Kemudian, jangan mudah percaya akan informasi baru dari sumber yang belum diverifikasi. Terus yang ketiga yakni jangan memberikan informasi penting terkait hal pribadi (data pribadi, PIN atau password apapun, data keuangan) kepada siapapun. Lalu yang terakhir dan penting juga adalah 'Think before click'. Selalu mencerna dan pikir ulang dahulu saat mau mengklik suatu link, attachment di email, link di media social baik di PC maupun di gadget," tutupnya.