Kedipan mata Anda, buat Android smartphone bertekuk lutut
Face Unlock adalah aplikasi yang hanya membutuhkan identifikasi wajah dan kedipan mata untuk membuka Android smartphone.
Beberapa waktu yang lalu, Ice Cream Sandwich atau operating system Android versi 4 terbaru telah diluncurkan. Selain memiliki banyak fasilitas menarik, ternyata ada satu fasilitas pengaman yang unik, yaitu Facial Recognition. Teknologi ini adalah teknologi untuk mengunci handset secara otomatis dan hanya sang pemilik asli saja yang dapat membuka kunci otomatis tersebut karena Facial Recognition hanya mengidentifikasi wajah pemilik asli handset yang bersangkutan.
Seperti yang dijelaskan oleh Ubergizmo.com, cara kerja Facial Recognition cukup mudah, dengan menggunakan kamera di bagian depan, pemilik asli dari handset dapat 'menyetorkan' wajahnya agar dapat diidentifikasi oleh smartphonenya. Sayangnya, teknologi ini, membutuhkan pencahayaan yang cukup terang, karena dalam suasana gelap atau kurang cahaya, maka Facial Recognition tidak dapat bekerja secara maksimal. Namun, teknologi ini ternyata juga masih kalah pintar dengan otak manusia, terbukti dengan dapat terbukanya Android smartphone yang telah menggunakan aplikasi ini dengan sebuah foto. Hal tersebut, akhirnya menjadi gunjingan dibeberapa situs terkenal, seperti Yahoo! News, CNet, Business Insider, Huffington Post, Gizmodo, TwchCruch, TheNextWeb, dan beberapa situs online lainnya.
Nampaknya, Samsung menganggap kelemahan teknologi tersebut sebagai suatu hal yang menarik untuk dikembangkan. Samsung kemudian melakukan beberapa riset dan pada tanggal 29 Maret kemarin, Samsung telah mengumumkan aplikasi baru yang dinamakan Face Unlock. Samsung menambahkan beberapa pengaman dalam Face Unlock untuk menambal sisi lemah aplikasi Facial Recognition. Untuk membuka Android smartphone, pemiliknya tetap harus membiarkan kamera yang terletak di bagian depan untuk mengidentifikasi wajah mereka, kemudian, sang pemilik smartphone diwajibkan berkedip untuk sebagai proses akhir untuk membuka pengaman smartphone tersebut.
Secanggih apapun teknologi yang tercipta, ternyata masih juga belum bisa mengalahkan kecerdikan otak manusia. Mobileburns.com mengatakan bahwa Facial Recognitions 'rontok' oleh foto, dan kemungkinan Face Unlock juga dapat 'dilumpuhkan' oleh video. Slashgear.com juga menambahkan, teknologi Samsung tersebut akan sia-sia karena setiap orang pasti ingin selalu berubah, contohnya, mengecat rambut mereka, memotong rambut mereka, operasi wajah, memakai kacamata, atau lainnya. Dengan begitu, Face Unlock tidak akan dapat mengidentifikasi penampilan baru dari pemilik asli smartphone tersebut. Tim Brayk, Google Android Developer Advocate, juga menuliskan di account Twitternya, "Applikasi Face Unlock ini sangat mudah sekali dihack, cukup perlihatkan foto atau video ke kameranya, maka smartphone akan otomatis terbuka".
Namun seakan tidak peduli dengan cibiran beberapa situs tersebut, Samsung akan terus mengembangkan Face Unlock. Hal tersebut dibuktikan dengan ditambahkannya aplikasi tersebut dalam Samsung galaxy S II. Yang menjadi pertanyaan adalah, apabila sang pemilik asli meninggal, apakah smartphone yang telah menggunakan aplikasi ini masih dapat dibuka?