Ke mana PDA sekarang?
Beberapa tahun lalu, PDA mengalami masa jayanya Namun seiring dengan bermunculannya smartphone, kemana PDA sekarang?
Sebelum maraknya smartphone dan tablet seperti saat ini, di dunia mobile yang memegang peranan adalah ponsel dan PDA. Namun, sekarang amat sangat jarang sekali menemui orang menggunakan perangkat yang memiliki nama panjang Personal Digital Asisstant tersebut. Apakah era PDA telah berakhir?
Menurut penjelasan di Wikipedia, PDA atau komputer Palmtop ini merupakan perangkat mobile yang memiliki fungsi mirip dengan smartphone saat ini. Hampir semua fitur, fungsi dan kemampuan smartphone diadopsi dari apa yang dimiliki PDA.
Di saat jaya-jayanya, banyak perusahaan seperti Dell, Sony, O2 dan banyak lagi yang memproduksi PDA secara massal. Setiap perusahaan penghasil PDA melengkapi produk mereka tersebut dengan kemampuan yang berbeda-beda.
Di era-nya, PDA dibagi dalam dua jenis yaitu PDA dan PDA Phone. PDA adalah perangkat seperti komputer mini dan tidak dapat digunakan untuk melakukan panggilan telefon, sedangkan PDA Phone memiliki kemampuan yang sama namun dapat digunakan untuk melakukan panggilan telefon.
Seiring dengan kemajuan teknologi, ditandai dengan munculnya banyak smartphone seperti BlackBerry, perangkat iOS atau Android, popularitas dan keberadaan PDA sedikit demi sedikit tergusur. Menurut seorang analis dari In-Stat/MDR Cindy Wolf seperti yang dimuat di Economist (16/10/2003), "Era PDA sudah berakhir."
Dia menambahkan bahwa sekarang banyak orang akan memilih menggunakan smartphone daripada PDA yang ukuran dan bentuknya masih tergolong jadul. Bahkan untuk PDA saja, sekarang ini perangkat tersebut sudah tergantikan dengan keberadaan iPod Touch milik Apple.
Semakin susutnya peringkat PDA di dunia mobile ditandai dengan berhenti Sony memproduksi perangkat tersebut sekitar tahun 2004 silam. Seperti yang dilansir AmericanBar (2008), keberadaan PDA mulai terkikis drastis ketika BlackBerry masuk ke pasaran mobile.
Hanya membutuhkan sedikit waktu saja, perangkat besutan RIM ini berhasil menjadi trend tersendiri di dunia mobile. Walaupun BlackBerry pada saat itu sudah ditasbihkan menjadi raja, namun beberapa vendor PDA masih terus memproduksi perangkat tersebut. Dinasti PDA semakin pudar ketika Android dan iOS mulai menyerbu pasaran mobile.
Tidak ada tempat lagi untuk PDA. Semula perangkat yang imej-nya adalah perangkat hi-class ini akhirnya sekarang hanya menjadi 'pajangan' atau barang koleksi saja. Walaupun ada yang menjualnya, namun harganya juga amat sangat rendah sekali.