Lazada Group capai nilai transaksi USD 70 juta di Desember 2014
Aplikasi mobile Lazada juga mendapat lebih dari 40 juta kunjungan sepanjang bulan Desember 2014.
Nama besar Lazada Group terbukti tak sekadar besar namanya, melainkan juga pertumbuhan bisnisnya yang diklaim tumbuh pesat.
Berdasarkan rilis yang didapatkan Merdeka.com (20/3), Lazada Group telah mengalami pertumbuhan pesat sejak diluncurkan pada Maret 2012 dan saat ini memiliki lebih dari 4 ribu karyawan di seluruh kawasan Asia Tenggara. Bahkan, perusahaan ini telah mendapatkan kurang lebih 520 juta Euro pendanaan dari investor spesialis di sektor ini termasuk di antaranya Temasek, Tesco, JP Morgan, Kinnevik dan Rocket Internet.
-
Siapa yang melakukan riset tentang kepuasan berbelanja online di e-commerce? Melihat situasi pasar digital di awal tahun 2024 yang terus bergerak mengikuti perkembangan kebutuhan dan preferensi masyarakat, IPSOS melakukan riset dengan tajuk ”Pengalaman dan Kepuasan Belanja Online di E-commerce”.
-
Apa perbedaan utama antara e-commerce dan marketplace? Meskipun keduanya seringkali digunakan secara bergantian, namun sebenarnya ada perbedaan yang signifikan di antara keduanya.
-
Bagaimana cara kerja e-commerce dalam mengelola sistem pembayaran? Pada marketplace, sistem pembayaran dan pengiriman sudah diatur hingga tuntas tanpa melibatkan penjual ataupun pembeli. Namun, pada e-commerce tentu saja semuanya harus dijalankan secara independen. Mulai dari sistem pembayaran yang dipilih hingga metode pengiriman yang digunakan.
-
Kenapa Hari Jomblo di Tiongkok menjadi Hari Belanja Online? Seperti halnya Hari Valentine di Amerika Serikat yang dianut oleh Hallmark, Hari Jomblo di Tiongkok juga dikooptasi oleh raksasa e-commerce Alibaba pada tahun 2009 dan diubah menjadi hari belanja online besar-besaran.
-
Siapa yang membangun bisnis melalui marketplace? Selain itu, penjual bisa secara independen membangun bisnisnya melalui fasilitas yang ada di platform ini.
-
Kenapa Jack Ma memulai bisnis e-commerce? Berkat kesabarannya, Ma bersama rekannya memberanikan diri untuk memulai bisnis di bidang e-commerce pada tahun 1999 silam.
Melihat pendanaan dari beberapa investor itu, maka wajar jika pada bulan Desember 2014, terbukti nilai transaksi Lazada Group melebihi USD 70 juta atau sekitar Rp 918 miliar. Tak hanya sampai di situ saja, situs dan aplikasi mobile Lazada mendapat lebih dari 40 juta kunjungan sepanjang bulan Desember 2014.
Pertumbuhan Lazada Group juga merupakan hasil dari berbagai langkah ekspansi cepat yang didorong oleh posisinya yang juga diklaim menarik dengan memberikan akses sederhana, cepat dan langsung bagi berbagai merek ternama dan para penjual kepada sekitar 550 juta konsumen di enam negara melalui satu kanal retail online. Jumlah penjual pada platform marketplace Lazada saat ini memberikan kontribusi sekitar 75 persen dari keseluruhan penjualan dan mencapai jumlah 10 ribu penjual pada Desember 2014.
"Kami sangat senang dapat merayakan tahun ketiga Lazada di bulan Maret ini dengan menyaksikan pertumbuhan yang pesat. Ke depannya, Lazada akan terus fokus untuk meningkatkan kelengkapan produk, memperluas jangkauan dengan memperkuat infrastruktur logistik dan memberikan solusi pembayaran guna lebih menyempurnakan pengalaman belanja online yang mudah dan menyenangkan bagi seluruh pelanggan kami," ungkap CEO Lazada Indonesia, Magnus Ekbom.
Sementara itu, kata dia, Lazada Indonesia diklaimnya juga telah berkembang seiring dengan perkembangan Lazada Group dan mendapat 37 juta kunjungan pada Desember 2014. Dengan melanjutkan fokus pada platform marketplace untuk mendukung merek-merek ternama dan pihak penjual, Lazada memiliki lebih dari 2,000 penjual pada akhir 2014, dan didukung oleh kurang lebih 1.500 karyawan. Meski begitu, sayangnya dirinya tidak menyebutkan nilai transaksi Lazada Indonesia sebagaimana juga nilai transaksi secara global juga disebutkan.