Media Australia nilai reaksi Indonesia berlebihan
"Sebenarnya penyadapan antarnegara adalah biasa, yang tidak biasa ketika itu ketahuan," celetuk wartawan Australia.
Semua mata memandang sesosok wartawan perempuan yang berdiri? di pojok depan. Ya, dia adalah wartawan dari The Australian yang ikut serta dalam konferensi pers soal penyadapan oleh Australia.
Dia mempertanyakan mengenai sikap Indonesia yang dinilainya terlalu berlebihan terhadap aksi penyadapan oleh Australia.
"Sebenarnya penyadapan antarnegara adalah biasa, sedangkan yang tidak biasa manakala hal itu ketahuan. Mengapa sikap Indonesia sangat berlebihan dengan hal ini?" tanya jurnalis yang enggan menyebutkan namanya itu kepada Menkominfo Tifatul Sembiring pada konferensi pers mengenai penyadapan, Kamis (21/11).
Hal tersebut dijawab Menkominfo Tifatul Sembiring? bahwa sikap Indonesia wajar, dan tidak berlebihan. Sebagai tetangga dekat dan bersahabat, tambahnya, sulit diterima akal sehat bila ternyata Australia menyadap pejabat Indonesia.
Tanggapan keras, kata Tifatul, juga disampaikan Presiden Prancis dan Kanselir Jerman Angela Merkel. "Indonesia hanya merasa heran kenapa tidak ada perang atau konflik kok pakai disadap," katanya.
Namun, Tifatul mengakui terkadang birokrat dan pejabat sering tidak sengaja menyampaikan hal-hal yang sifatnya sebenarnya rahasia di forum-forum internasional, dan itu akan diperbaiki segera.