Menkominfo ajak netizen ramai-ramai perangi hoax
Menkominfo ajak netizen ramai-ramai perangi hoax. Bukan rahasia lagi jika informasi-informasi hoax beredar kencang di dunia maya. Tak jarang informasi itu mengandung provokatif dan tidak sesuai fakta. Pemerintah memang pusing dibuat dengan beredarnya informasi palsu.
Bukan rahasia lagi jika informasi-informasi hoax beredar kencang di dunia maya. Tak jarang informasi itu mengandung provokatif dan tidak sesuai fakta. Pemerintah memang pusing dibuat dengan beredarnya informasi palsu. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara pun terus-terusan mengajak masyarakat cerdas bermedia. Bahkan dia mengajak seluruh kalangan untuk perang melawan hoax, termasuk para bloger.
"Upaya untuk memerangi hoax ini tidak hanya menjadi tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat, dan harus juga muncul dri rekan-rekan blogger dan netizen," kata dia yang dikutip dari laman resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) saat melakukan pertemuan dengan blogger di Ambon, belum lama ini.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Bagaimana BRI memastikan bahwa video tentang hilangnya uang nasabah akibat serangan bansos adalah hoax? BRI memastikan video yang tengah viral di social media terkait "Uang Hilang di BRI adalah efek dari Pemilu Untuk Serangan Bansos" adalah tidak benar dan tidak berdasar.
-
Siapa yang diharuskan bertanggung jawab atas konten hoax di media digital? Dalam peraturan itu dijelaskan bahwa apabila ada konten hoaks, yang pertama kali bertanggung jawab adalah platformnya, bukan si pembuat konten tersebut.
-
Bagaimana cara mengetahui bahwa berita tersebut tidak benar? Melansir dari reuters, The Economist tidak menerbitkan sampul yang menggambarkan Presiden AS Joe Biden bermain catur dengan Vladimir Putin, dengan judul yang memperingatkan tentang perang nuklir yang “tak terelakkan” antara keduanya.
-
Siapa yang menyebarkan video hoax tentang hilangnya uang di BRI? Sebelumnya akun sosial media (Instagram, Tiktok, Facebook) Rama News (@ramanews) pada 23 April 2024 mengunggah sebuah video yang diambil dari akun TikTok widia_pengamatpolitik dengan narasi bahwa adanya kejadian nasabah BRI yang kehilangan uang merupakan efek dari pemilu yang membutuhkan uang untuk serangan-serangan bansos dan juga untuk membantu pemerintah yang merusak demokrasi.
-
Mengapa video itu diklaim sebagai berita bohong? Penelusuran Cek Fakta Merdeka.com melakukan penelusuran dan berhasil menemukan bahwa narasi yang termuat dalam video viral tersebut adalah hoaks. Pasalnya, terdapat tulisan “Bukit Siguntang” pada bagian depan kapal laut yang disorot.
Tak hanya itu saja, Menkominfo juga mengungkapkan ada kesenjangan yang dialami oleh komunitas bloger di Ambon. Kesenjangan itu ditegaskannya soal konektivitas yang kalah dibandingkan Jawa. Sehingga berpengaruh terhadap sulitnya proses cek ulang informasi hoax.
"Kesenjangan yang ini terjadi mengingat konektivitas di Ambon yang tidak sebaik wilayah Jawa apalagi Jakarta sehingga agak sulit dalam menangkal isu hoax untuk proses cek dan ricek mengingat konektivitas yang tidak bagus tersebut." jelas pria kelahiran Bogor itu.
Maka dari itu, pihaknya kini tengah mempersiapkan tol informasi melalui Palapa Ring. Dengan nanti adanya Palapa Ring, maka proses cek dan ricek sebuah informasi akan efektif. Sementara itu, Habib Almascatie dari Komunitas Blogger Ambon mengatakan, verifikasi kebenaran suatu informasi mutlak ditegakkan. Pasalnya jika tidak, maka akan menimbulkan konflik SARA.
"Verifikasi dan cross check perlu dilakukan oleh netizen untuk pelurusan dari berita palsu tersebut melalui media sosial sehingga tidak menjadi polemik yang dapat memicu keresahan berkenaan dengan SARA." jelas Habib.
Baca juga:
Aher soal Hari Pers Nasional: Teguhkan Peran Pers melawan hoax
Kebijakan ke AS tanpa visa bagi paspor Asia ternyata hoax
Aksi jungkir balik Kopral Bagyo peringati HPN buat lawan berita hoax
Medsos harusnya jadi alat perekat masyarakat bukan sumber permusuhan
Polisi tegaskan info pendataan para kiai terkait PKI adalah hoax
Berita hoax bisa mengancam dan memecah belah bangsa