Meski belum final, XL akui akan mengakuisisi Axis
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Sutrisman selaku Head of Corporate Legal XL
PT XL Axiata Tbk mengakui memiliki rencana mengakuisisi PT Axis Telekom Indonesia meski prosesnya masih terus berjalan dan belum mencapai kesepakatan final.
Hal tersebut disampaikan Head of Corporate Legal XL Sutrisman kepada merdeka.com, Senin (27/5). "Masih belum final. Nanti kalau ada kejelasan akan saya beritahu lebih lanjut," ujarnya.
Rumor konsolidasi antara XL Axiata dan Axis Telekom Indonesia kian berhembus keras. Bahkan bukan cuma apakah mereka akan dan benar berkonsolidasi, namun hingga nama perusahaan baru penggabungan dua usaha ini pun muncul ke permukaan. Kabarnya, setelah merger keduanya adakan berganti 'baju' menjadi Avelon.
Menanggapi hal itu, Head of Corporate Communication XL Turina Farouk membantah pergantian nama tersebut.
"XL selalu terbuka untuk semua kemungkinan yang ada. Saat ini banyak pertimbangan yang sedang dikaji, bukan hanya strategi perusahaan tetapi juga nilai dan posisi keuangan perusahaan. Nama perusahaan baru itu sama sekali tidak ada," tuturnya.
Meski masih nampak samar-samar, menurut informasi yang didapat, Axiata Group sudah melakukan pendekatan dengan Saudi Telecom Company selaku induk perusahaan Axis.
Sebagaimana diungkap Indider Stories, Juni nanti proses konsolidasi ini akan tuntas. Axiata mengajukan skema akuisisi dengan menawarkan 17 persen hingga 19 persen saham Axiata Group Berhad, untuk kemudian ditukar guling dengan kepemilikan saham Axis.
Rencana akuisisi Axis oleh Axiata sendiri disebut akan mendapat kendala karena terganjal oleh UU No 5 tahun 1999 pasal 26, tentang Persaingan Usaha.
Namun, untungnya, meski sama bidang usahanya, kedua operator ini bukanlah operator dominan, yang mana jika terjadi konsolidasi akan meningkatkan penguasaan pasar. Pasar saat ini, didominasi oleh Telkomsel, yang bahkan menguasai lebih dari separuh pasar.
Sebagaimana diketahui, Saudi Telecom memiliki 84 persen saham AXIS sementara sisanya dipegang Maxis, Malaysia. Nilainya diperkirakan mencapai USD 880 juta atau sekitar Rp 8,6 triliun, sesuai estimasi Saudi Fransi Capital.
Untuk saat ini sendiri, XL Axiata tercatat sudah memiliki 46 juta pengguna. Angka tersebut tentu akan bertambah besar jika proses akuisisi ini berhasil nantinya.
Baca juga:
Digosipkan akan dicaplok XL, Axis cuek
XL Hadirkan Konser 'Pesan Cinta Afgan' di Tangerang
'XL Nonton', solusi konten video hiburan bagi orang sibuk
XL dan Indosat saling klaim operator nomor 2
-
Mengapa XL Axiata tertarik untuk merger dengan Smartfren? Pasalnya, pihak XL Axiata menyadari bahwa persaingan di industri seluler akan berat jika mereka berdiri sendiri dan tidak melakukan merger.
-
Siapa yang mendukung merger XL Axiata dan Smartfren? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, menyatakan Pemerintah Indonesia mendukung dilakukannya merger atau penyatuan usaha antara dua operator seluler di Indonesia, yaitu XL Axiata dan Smartfren.
-
Bagaimana XL Axiata mempersiapkan diri untuk memperluas layanan konvergensi? Dalam kerja sama ini, XL Axiata telah menyiapkan perencanaan (planning) dan desain target pasar yang bisa melayani kebutuhan layanan konvergensi (convergence). Sementara itu, Link Net akan melakukan desain jaringan dan kapasitas yang dapat memenuhi kebutuhan target pasar XL Axiata.
-
Di mana XL Axiata menargetkan perluasan layanan konvergensi? Dalam lima tahun ke depan, kedua pihak akan memperluas cakupan layanan hingga 8 juta home pass.
-
Apa yang dibangun XL Axiata di Sulawesi? XL Axiata meresmikan beroperasinya jaringan backbone fiber optic jalur Gorontalo – Palu untuk melayani lonjakan trafik layanan seluler di seluruh Sulawesi dan mendukung layanan internet rumah.
-
Kapan XL Axiata menargetkan peningkatan penetrasi layanan konvergensi? Dalam lima tahun ke depan, kedua pihak akan memperluas cakupan layanan hingga 8 juta home pass.