Rencana Merger XL Axiata dan Smartfren, Menkominfo: Kami Dukung!
XL Axiata dan Smartfren dirumorkan akan merger. Kominfo memberi restu.
XL Axiata dan Smartfren dirumorkan akan merger. Kominfo memberi restu.
Rencana Merger XL Axiata dan Smartfren, Menkominfo: Kami Dukung!
-
Mengapa XL Axiata dan Smartfren ingin merger? Dian mengungkapkan bahwa konsolidasi atau penggabungan dua operator tidak hanya menguntungkan bagi perusahaan yang terlibat, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan industri secara keseluruhan.
-
Bagaimana proses merger XL Axiata dan Smartfren berjalan? Menurut Dian Siswarini, CEO dan Presiden Direktur XL Axiata, tahap due diligence antara kedua perusahaan kini sudah berada di penghujung. 'Sekarang hilal sudah kelihatan sedikit, jadi proses due diligence-nya sudah memasuki tahap akhir. Jadi, diharapkan kita bisa memasuki proses selanjutnya,' ungkap Dian Siswarini dalam acara Media Gathering XL Axiata di Yogyakarta pada Rabu, (23/10), dikutip dari Liputan6.
-
Siapa yang berharap merger XL dan Smartfren cepat selesai? 'Kami harapkan nanti proses untuk persetujuan dari institusi pemerintah juga bisa didapat dengan cepat,' tambah Dian.
-
Kapan merger XL Axiata dan Smartfren diharapkan selesai? Komisaris XL Axiata dari Axiata Group Berhad, Vivek Sood, menyatakan bahwa target penyelesaian merger diharapkan bisa tercapai pada akhir tahun 2024.
-
Apa yang sedang diusahakan XL Axiata dan Smartfren? Proses penggabungan antara dua operator seluler, XL Axiata dan Smartfren, semakin mendekati realisasi.
-
Dimana XL Axiata fokus perkuat jaringan? Sejumlah daerah yang biasanya menjadi tujuan mudik dan wisata akan menjadi perhatian khusus, terutama di Pulau Jawa.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, menyatakan Pemerintah Indonesia mendukung dilakukannya merger atau penyatuan usaha antara dua operator seluler di Indonesia, yaitu XL Axiata dan Smartfren.
Sebelumnya, pada hari Jumat (3/5), Kominfo telah menerima kunjungan dari CEO PT XL Axiata, Dian Siswarini, dan rombongannya di kantor Kominfo.
Budi mengatakan bahwa pertemuan tersebut, salah satunya, memang membahas soal rencana merger yang akan dilakukan kedua operator seluler tersebut.
“Saya sudah bilang, ‘kami mendukung. Soal yang lain-lain, komersialnya, silakan kalian omongin sendiri,”
jelas Budi saat ditemui di Tapos, Depok pada peresmian Indonesia Digital Test House, Selasa (7/5).
Ia mengungkapkan bahwa Kominfo tidak akan ikut campur mengenai urusan bisnis ke bisnis (B2B) dalam upaya merger tersebut.
Budi menyatakan bahwa XL Axiata memang membuka diri terhadap rencana merger ini.
Pasalnya, pihak XL Axiata menyadari bahwa persaingan di industri seluler akan berat jika mereka berdiri sendiri dan tidak melakukan merger.
Pada kesempatan yang berbeda, Menteri Kominfo juga pernah mengatakan bahwa merger tersebut diharapkan terjadi secepatnya. Menurut Budi, dengan adanya merger antara XL dan Smartfren, ekosistem telekomunikasi di Indonesia dapat menjadi sehat.
“Sudah bagus, tiga operator ini sehat. Dan saya minta jangan ada perang harga supaya industrinya sehat, investasinya berkelanjutan, perusahaannya lebih bagus, dan ujungnya, kan, ke pelayanan, ke masyarakat,”
ungkap Budi saat ditemui di kantor Kominfo, Selasa (30/4).
Jika terjadi merger, maka nantinya hanya akan terdapat tiga operator seluler di Indonesia, yaitu Telkomsel, Indosat Ooredoo Hutchison, dan XL Axiata/Smartfren.
Dengan jumlah operator seluler yang makin menyusut, Budi berharap bahwa pelayanan internet kepada masyarakat luas dapat menjadi lebih baik.