Nama domain terbatas ini dilelang laku Rp 50 juta
Siapa tiga peminat dan pemenang yang mendapatkan nama domain unik itu akan diumumkan besuk
Berdasarkan informasi yang diterima Merdeka.com, Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) baru saja selesai melelang nama domain terbatas, yang hanya tiga karakter saja yakni jet.id.
Nama domain itu, diinformasikan laku hingga Rp 50 juta. Kabar tersebut pun dibenarkan oleh Ketua Umum PANDI, Andi Budimansyah.
-
Siapa yang menguasai internet di Indonesia? “Ada peningkatan sebesar 1,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Muhammad Arif, Ketua Umum APJII. Menariknya, dari jumlah tersebut, pengguna internet didominasi oleh satu kelompok saja. Maksud dari kelompok ini adalah orang-orang dengan rentang usia tertentu yang “menguasai” jagad internet Tanah Air. Siapa mereka? Menurut survey itu, terdapat enam kelompok dengan rentang usia bermacam-macam. Dari kelompok generasi itu, Gen Z adalah orang-orang yang menguasai jagad internet di Indonesia.
-
Bagaimana PANDI ingin memperkuat identitas digital Indonesia? Oleh karenanya, PANDI juga tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerjasama dengan instansi pemerintahan terkait.
-
Kenapa internet cepat penting? Internet yang cepat dapat membantu berbagai hal dalam hidup seseorang, mulai dari hal rekreasi hingga dalam bidang profesi.
-
Dimana internet pertama kali diakses di Indonesia? Perkembangan akses internet di Indonesia dimulai dengan kelahiran protokol IP pertama pada tahun 1988.
-
Apa yang mau dilakukan Menkominfo untuk meningkatkan kecepatan internet di Indonesia? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan pemerintah memberikan perhatian khusus mengenai kecepatan internet. Menurutnya, kecepatan internet Indonesia masih rendah dengan angka 24,9 Mbps. Angka itu bawah Philipina, Kamboja, dan Laos, menurutnya Indonesia hanya unggul dari Myanmar dan Timor Leste di kawasan Asia Tenggara.
-
Kenapa PANDI Meeting 2024 mengusung tema "Indonesia Berdaulat Digital"? PANDI sebagai Registri Nama Domain .id sangat memiliki perhatian terhadap upaya mewujudkan kedaulatan Indonesia, misalnya dalam konteks penatakelolaan .id sebagai demarkasi wilayah Indonesia di internet.
Menurutnya, dilakukan lelang nama domain itu lantaran hanya ada tiga registran yang berminat terhadap domain tersebut. "Karena peminatnya ada tiga registran, maka dilakukan lelang, dan penawar tertinggi yang akan menang," ujarnya saat dihubungi Merdeka.com, Kamis (6/8).
Sebelumnya, lelang domain terbatas itu dibuka dengan harga awal yaitu Rp 12 juta dan pembeli mendaftarkan diri melalui Indoreg.co.id. Proses lelang itu pun terus berlanjut hingga dua minggu lamanya. Nah, setelah melalui proses lelang, harga tender itu berakhir di angka yang cukup menarik.
"Setelah melalui proses tender selama dua minggu, berhenti di angka Rp 50 juta," ujar sumber yang ada di dalam organisasi tersebut.
Dijelaskan kembali oleh Andi, pendeknya karakter domain yang dilelang itulah musabab harga domainnya menjadi tinggi. Persoalan nama domain itu menarik atau tidak itu tergantung dari registran.
"Pendek, hanya tiga digit. Menarik atau tidak itu relatif tergantung minat atau persepsi masing-masing registran," kata Andi.
Kendati begitu, dirinya enggan membeberkan siapa tiga peminat dan pemenang yang mendapatkan nama domain jet.id. Hanya saja, pihaknya akan mengabarkan ke publik siapa pemenangnya besok (Jumat, 6/8).
"Tiga orang peminatnya itu, tidak bisa disampaikan ke publik. Hanya pemenangnya saja yang akan diumumkan besok sore. Jadi akan disaksikan oleh Notaris besok sore," tuturnya.
Sekadar informasi, secara umum nama domain ID yang semestinya didaftarkan harus terdiri dari 5-63 karakter yang dapat berupa huruf, angka atau gabungan huruf maupun angka. Namun, untuk nama domain terbatas ini bisa 2-4 karakter seperti nama domain yang baru saja dilelang, jet.id.
Baca juga:
Menkominfo saksikan peresmian kerjasama Liga Digital 2015
Lapor, Pak Nasir! Website khusus aduan ke Menristek Dikti
Biznet genjot kualitas layanan bisnis dan konsumer
Pengaturan tarif internet belum diatur regulator
Soal petisi internet mahal, BRTI: Masih dibahas solusi terbaik